Rabu, 14 Juli 2021

Bab 1. Sistem Reproduksi Pada Manusia

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
Keterampilan
4.1. Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis dengan benar.
2. Mendeskripsikan struktur dan fungsi organ reproduksi pada laki-laki dengan benar.
3. Mendeskripsikan struktur dan fungsi organ reproduksi pada perempuan dengan benar.
4. Menjelaskan proses spermatogenesis dengan benar.
5. Menjelaskan proses oogenesis dengan benar.
6. Menjelaskan proses terjadinya fertilisasi dengan benar.
7. Menjelaskan siklus menstruasi dengan benar.
8. Mengidentifikasi gangguan pada sistem reproduksi dengan benar.
9. Melaksanakan upaya menjaga kesehatan organ reproduksi dengan benar.

Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI

A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi.
1. Untuk pertumbuhan
Makhluk hidup dapat tumbuh karena sel-selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel dalam suatu makhluk hidup maka semakin besar ukuran makhluk hidup itu.
2. Untuk perbaikan
Perbaikan jaringan yang rusak pada tubuh tersebut adalah hasil dari proses pembelahan sel. Contoh, saat terjadi luka maka luka akan menutup dan sembuh kembali setelah beberapa waktu karena pada jaringan kulit terjadi pembelahan sel.
3. Untuk reproduksi
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari makhluk hidup. Pada proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu baru (anakan). Proses pembentukan sel kelamin ini dilakukan dengan cara pembelahan sel.

B. Jenis Pembelahan Sel
Pembelahan sel terdiri dari dua jenis yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
1. Pembelahan Mitosis
  • Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh makhluk hidup. 
  • Ciri khas pembelahan mitosis adalah sel anak yang dihasilkan mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom sel induknya. 
  • Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anak dengan karakter identik dengan sel induk. Jadi, susunan genetik dan jumlah kromosomnya sama dengan induk.
  • Jumlah kromosom yang dihasilkan/dimiliki anak adalah 2n dan disebut diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n).
Pembelahan mitosis berlangsung secara berkesinambungan yang terdiri dari 4 fase pembelahan yaitu profase, metafase, anafase dan telofase.
  • Profase : membran inti mulai rusak menjadi bagian-bagian kecil, benang-benang kromatin memadat menjadi kromosom.
  • Metafase : kromosom berjejer pada bidang pembelahan/bidang ekuator.
  • Anafase : kromatid dari setiap pasangan memisah menuju kutub yang berlawanan, pada akhir anafase kedua kutub sel memiliki kromosom yang jumlahnya sama.
  • Telofase : membran inti kembali mulai bergabung, kromosom merenggang, selalu diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang disebut sitokinesis. Pada saat inilah terbentuk cincin pembelahan yang berfungsi membagi sitoplasma dan terbentuk 2 sel anak.

2. Pembelahan Meiosis
  • Pembelahan meiosis terjadi pada organ kelamin yang berfungsi untuk menghasilkan sel gamet, yaitu sel telur dan sel sperma. 
  • Ciri khas pembelahan sel meiosis adalah sel anak yang dihasilkan mempunyai jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya (pembelahan reduksi).
  • Pembelahan sel akan menghasilkan 4 sel anak, dimana masing-masing sel anak memiliki kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induk. Artinya, jumlah kromosom sel anak adalah n dan disebut haploid. Sel haploid adalah sel-sel yang kromosomnya tunggal/tidak berpasangan.
  • Pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat yaitu meiosis I dan meiosis II. Namun fase pembelahan meiosis mirip dengan pembelahan mitosis.


Perbedaan Pembelahan Mitosis dan Meiosis dapat disimak pada tabel berikut :

C. Organ Reproduksi Laki-Laki
Organ reproduksi laki-laki yang berfungsi menghasilkan sperma dibedakan menjadi organ reproduksi bagian dalam dan luar.

1. Organ Reproduksi Luar pada Laki-Laki
  • Penis : bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran kencing (urine) dan saluran sperma/alat kopulasi.
  • Skrotum : bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis, berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.
2. Organ Reproduksi Dalam pada Laki-Laki
  • Testis : bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam skrotum, berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron (berfungsi merangsang perubahan fisik pada laki-laki).
  • Epididimis : saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda koma dengan sekitar 4 cm, berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara dan pematangan sperma.
  • Vas Deferens : saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis, berfungsi menghubungkan epididimis dan uretra.
  • Kelenjar Vesikula Seminalis : bagian yang berbentuk seperti kantung kecil berukuran ± 5 cm yang terletak di belakang kantung kemih, berfungsi menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan sperma.
  • Kelenjar Prostat : bagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di bawah kantung kemih, berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam.
  • Kelenjar Cowper : bagian yang berbentuk seperti kacang yang terletak di bawah kelenjar prostat, berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.
  • Uretra : saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi, berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.

D. Organ Reproduksi Perempuan
Organ reproduksi perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum dibedakan menjadi organ reproduksi bagian dalam dan luar.

1. Organ Reproduksi Luar pada Perempuan
  • Vulva : celah terluar dari organ reproduksi perempuan. Di dalam vulva terdapat saluran urine (uretra) dan saluran reproduksi (vagina).
  • Labium : bagian yang membatasi vulva. Labium terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Pertemuan antara labium mayora di bagian atas disebut mons pubis. Di dalam labium mayora terdapat tonjolan kecil yang penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah disebut klitoris. 
2. Organ Reproduksi Dalam pada Perempuan
  • Ovarium : struktur berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah, terletak di samping kanan dan kiri rahim (uterus) dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum), hormon estrogen (merangsang perubahan fisik perempuan) dan progesteron (mengatur siklus menstruasi dan mempersiapkan kehamilan).
  • Infundibulum : sruktur berjumbai dan merupakan pangkal dari tuba fallopi yang berfungsi menangkap ovum dari ovarium untuk diteruskan ke saluran tuba fallopi.
  • Saluran telur (Tuba Fallopi atau Oviduk) : saluran dengan sekitar 10 cm yang menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus).
  • Rahim (uterus) : struktur seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan.
  • Endometrium : lapisan yang membatasi rongga rahim, tempat menempelnya plasenta dan meluruh saat menstruasi.
  • Serviks (leher rahim) : struktur rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina. Berfungsi untuk mengalirkan darah ke vagina saat menstruasi dan mengarahkan sperma menuju rahim.
  • Vagina : saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim, saluran mengalirnya darah menstruasi, dan saluran keluarnya bayi.

E. Proses Pembentukan Sel Kelamin
Sel kelamin pada manusia dipergunakan untuk proses reproduksi. Proses pembentukannya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki proses ini disebut spermatogenesis, sedangkan pada perempuan disebut oogenesis. Pada proses pembentukan sperma (spermatogenesis) terjadi pada bagian sistem reproduksi pria yaitu testis. Proses pembentukan sel telur (oogenesis) terjadi di bagian sistem reproduksi perempuan yaitu ovarium.

1. Spermatogenesis
  • Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma pada laki-laki.
  • Biasanya dimulai saat anak laki-laki berumur 10-14 tahun yang ditandai dengan mimpi basah pertama kali (tanda akil baligh).
  • Sel sperma dibentuk di dalam testis tepatnya pada tubulus seminiferous yaitu saluran panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya struktur yang membentuk testis.
  • Proses pembentukan sperma pada tubulus seminiferous terjadi secara bertahap. Diawali dari sel induk sperma (spermatogonium) yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami perkembangan sehingga terbentuk sel sperma (spermatozoa) yang memiliki ekor. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat haploid (n).
2. Oogenesis
  • Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan yaitu sel telur (ovum).
  • Proses oogenesis terjadi di dalam ovarium.
  • Proses oogenesis dimulai sebelum anak perempuan lahir.
  • Pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000, namun hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan puber dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna.
  • Sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi perempuan.
  • Oogenesis dimulai saat seorang perempuan berada dalam kandungan. Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n).
  • Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap baik pembelahan mitosis maupun meiosis. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n) dan tiga badan polar (polosit), sel inilah yang siap dibuahi oleh sperma.

F. Fertilisasi (Pembuahan)

  • Setelah sel telur masak dilepas ovarium (disebut proses ovulasi) menuju ke oviduk untuk dibuahi. Apabila sel telur yang dilepas ke oviduk tidak dibuahi maka sel telur akan keluar melewati vagina bersama luruhan dinding rahim. Peristiwa ini dikenal sebagai menstruasi. 
  • Apabila sel telur di dalam ovarium bertemu dengan sel sperma, maka akan jadi suatu proses pembuahan (fertilisasi) dan akan terbentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam oviduk/tuba fallopi. Zigot kemudian akan mengalami pembelahan terus menerus membentuk embrio dan melekat pada dinding rahim (proses implantasi). Embrio akan tumbuh dan berkembang di rahim menjadi janin. Kemudian janin akan mendapatkan makanan dan oksigen dari ibu melewati tali plasenta.


G. Siklus Menstruasi
  • Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim.
  • Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi, maka akan keluar darah melalui organ vitalnya.
  • Menstruasi ini biasanya terjadi satu bulan sekali.
  • Peristiwa menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium, tidak dibuahi oleh sel sperma.
  • Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek dan panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan berlangsung sekitar 18 hari. Sedangkan seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung selama kurang lebih 40 hari.
Siklus yang terjadi pada Dinding Rahim

Berdasakan gambar, siklus menstruasi terdiri atas tiga fase, yaitu :
1. Fase menstruasi
Fase menstruasi umumnya berlangsung selama 5 hari dimulai dari hari pertama sampai hari ke-5. Pada fase menstruasi, hormon FSH memicu berkembangnya folikel dalam ovarium.
 Pada fase menstruasi, dinding rahim luruh dan terjadi menstruasi.

2. Fase proliferasi (pra ovulasi dan ovulasi)
  • Fase poliferasi umumnya berlangsung selama 9 hari dimulai dari hari ke-6 sampai hari ke-14. Folikel yang berkembang menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan hormon progresteron tersebut akan memicu dinding rahim menebal. Tujuan dari penebalan dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma.
  • Selain itu, hormon estrogen dan hormon progesteron juga memicu peningkatan kelenjar pituaitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH. Meningkatnya hormon LH akan memicu terjadinya ovulasi, yaitu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang.
3. Fase sekretori (Luteal)
Fase sekretori umumnya berlangsung selama 14 hari dimulai dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Folikel yang telah meluruhkan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Apabila sel telur tidak dibuahi oleh sperma maka akan dikirimkan sinyal kepada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan hormon progesteron. Karena hormon estrogen dan progesteron sudah tidak diproduksi lagi, maka jumlahnya akan semakin berkurang dan menyebabkan kerusakan jaringan penyusun dinding rahim dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.


H. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
Penyakit yang menyerang pada sistem reproduksi dan penularannya melalui hubungan seksual sehingga disebut Penyakit Menular Seksual (PMS) antara lain:
1. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya. Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
a. Gejala HIV/AIDS
  • AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai penyakit.
  • Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5-7 tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.
  • Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.
  • Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.
b. Penularan HIV/AIDS
  • Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang orang pemakai narkoba dan tatto yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya.
  • Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah penyebaran virus ini.
c. Pencegahan HIV/AIDS
Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
  • Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
  • Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
  • Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya.
  • Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.
2. Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.

3. Gonore (Kencing Nanah)
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis (pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera mendapatkan pengobatan.

4. Klamidia di awali dengan keputihan dan nyeri pada saat buang air kecil dan disebabkan oleh bakteri Chlamidia trachomatis.
5. Kanker prostat yaitu kanker yang menyerang kelenjar prostst dan dapat menimbulkan kemandulan.
6. Kista yaitu jaringan yang berkembang secara abnormal di dalam rahim
7. Herpes yang ditandai dengan melepuhnya di sekitaran organ kelamin, terasa demam dan kejang. Infeksi ini disebabkan oleh virus Herpes simpleks.

I. Cara Menjaga Organ Reproduksi
Setelah memahami betapa pentingnya menjaga sistem reproduksi kita, langkah berikutnya adalah menerapkan kebiasaan baru untuk memelihara kesehatannya, antara lain:

  • Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
  • Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
  • Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari
  • Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi.
  • Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 



LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/9A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

CAKUPAN MATERI IPA KELAS IX SEMESTER 1

BAB. 1 SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
Keterampilan
4.1. Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi.

Materi Esensial :
1 : Pembelahan sel
2 : Struktur dan fungsi sistem reproduksi pada manusia

BAB. 2  SISTEM PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.2. Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan.
Keterampilan
4.2. Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan.

Materi Esensial :
1 : Perkembangbiakan pada tumbuhan
2 : Perkembangbiakan pada hewan
BAB. 3 PEWARISAN SIFAT PADA MAKHLUK HIDUP

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.3. Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.
Keterampilan
4.3. Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan.

Materi Esensial :
1. Molekul yang mendasari pewarisan sifat
2. Hukum pewarisan sifat
3. 
Pewarisan sifat pada makhluk hidup dan kelainan sifat yang diturunkan
4. Penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup
BAB. 4  LISTRIK STATIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan gejalanya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan hewan yang mengandung listrik.
Keterampilan
4.4 Menyajikan hasil pengamatan tentang gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Esensial :
1. Muatan Listrik
2. Hukum Coulomb
3. Potensial Listrik dan Energi Potensial Listrik
4. Listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
BAB. 5  LISTRIK DINAMIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif, serta berbagai upaya menghemat energi listrik.
Keterampilan
4.5 Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran berbagai rangkaian listrik.

Materi Esensial :
1. Arus Listrik
2. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik
3. Rangkaian Listrik
4. Energi dan Daya Listrik
5. Listrik dinamis dalam kehidupan sehari-hari
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Bab 1. Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar (Materi 1 : Sistem Gerak Pada Manusia)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.1 Memahami gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak.
Keterampilan
4.1 Membuat tulisan tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Mendeskripsikan fungsi sistem rangka bagi tubuh manusia dengan benar.
2. Mengidentifikasi jenis tulang penyusun sistem gerak manusia dengan benar.
3. Mengidentifikasi macam-macam tulang penyusun sistem gerak manusia dengan benar.
4. Mendeskripsikan perkembangan struktur tulang manusia dengan benar.
5. Mengidentifikasi gangguan dan kelainan pada tulang dengan benar.
6. Mendeskripsikan jenis-jenis sendi beserta contohnya dengan benar.
7. Mengidentifikasi gangguan dan kelainan pada sendi dengan benar.
8. Membedakan otot polos, otot lurik dan otot jantung dengan benar.
9. Mendeskripsikan cara kerja otot rangka dengan benar.
10. Mengidentifikasi gangguan dan kelainan pada otot dengan benar.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
Tahukah kamu kenapa kita bisa berdiri tegap? Kita bisa berdiri tegap karena ditopang oleh tulang yang sehat. Allah SWT menciptakan tulang pada manusia tentu bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Tulang adalah salah satu bagian tubuh yang berfungsi dalam sistem gerak manusia. Lalu apa saja sistem gerak pada manusia itu?

Sistem gerak pada manusia terdiri dari 3 komponen, yaitu :
  • Tulang penyusun rangka tubuh
  • Persendian
  • Otot
Di bawah ini akan di jelaskan tentang 3 buah komponen penting tadi.

A. Rangka
Rangka adalah organ yang dapat menopang makhluk hidup dan dapat membantu makhluk hidup untuk bergerak. Rangka ada 2 yaitu rangka eksternal dan rangka internal. Manusia memiliki rangka internal, hewan ada yang memiliki rangka internal dan ada pula yang memiliki rangka eksternal.

1. Fungsi Rangka pada Manusia 
  • Memberikan bentuk tubuh dan mendukung tubuh kita 
  • Melindungi organ internal 
  • Tempat melekatnya otot => otot lurik
  • Tempat terbentuknya sel darah merah => Sumsum tulang belakang
  • Sebagai alat gerak pasif 

2. Jenis-Jenis Tulang 
Berdasarkan sifat fisiknya, tulang dibagi menjadi 2 macam, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
a. Tulang Rawan (Kartilago)
1) Tulang Rawan Hialin
Sifatnya : lentur, semi transparan, dan matriks berwarna putih kebiruan.
Letaknya : antara tulang rusuk dan tulang dada.

2) Tulang Rawan Elastis
Sifatnya : lentur, warna matriks keruh kekuningan.
Letaknya : daun telinga, laring, dan eusthacius.

3) Tulang Rawan Fibrosa
Sifatnya : kaku, kuat, warna matriks gelap dan keruh.
Letaknya : di antara ruas tulang belakang.

b. Tulang Keras ( Osteon )
Berdasarkan bentuknya, tulang keras (Osteon) bisa dibagi menjadi 4 macam, yaitu : 
1) Tulang pipa
Sifatnya : panjang, tengahnya berongga.
Contohnya : paha, lengan atas, kering, betis, hasta, dan pengumpil.

2) Tulang pipih
Sifatnya : pipih.
Contohnya : belikat, tulang dada, dan rusuk.

3) Tulang pendek
Sifatnya : pendek dan bulat.
Contohnya : pergelangan tangan dan kaki.

4) Tulang tak beraturan
Sifatnya : bentuknya tidak beraturan.
Contohnya : ruas-ruas tulang belakang.

Berdasarkan tempatnya, tulang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tulang tengkorak, tulang anggota badan dan tulang anggota gerak.
1.Tulang Tengkorak
Bagian tengkorak pada sistem gerak manusia tersusun dari tulang-tulang pipih. Bagian tengkorak pada manusia terdiri dari berbagai macam tulang yakni :


Masing-masing dari tulang tersebut berjumlah 2 buah kecuali tulang lidah, tulang tengkorak, dan tulang dahi ( 1 buah ).

2. Tulang Anggota Badan
Bagian rangka badan pada manusia dipisahkan ke dalam 5 kelompok yakni ruas-ruas Tulang Belakang, Tulang Rusuk, Tulang Dada, Tulang Gelang Bahu, dan Tulang Gelang Panggul seperti dalam gambar di bawah ini :



3. Tulang Anggota Gerak

Bagian ini juga terbagi lagi ke dalam 2 buah bagian yakni anggota gerak atas dan anggota gerak bawah:
a. Anggota Gerak Atas :
Anggota gerak ini terdapat pada tangan kanan dan tangan kiri, yang terdiri dari :

b. Anggota Gerak Bawah :
Anggota gerak bawah tentunya merupakan sebuah rangka penyusun kaki kanan dan kaki kiri yang terdiri dari :
Anggota gerak bawah

3. Perkembangan Tulang 
Sebelum dilahirkan, tulang manusia tersusun atas tulang lunak/rawan. Secara bertahap, sebagian tulang lunak tersebut digantikan oleh tulang keras. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi. Selain mengalami osifikasi, tulang juga mengalami penggabungan (fusi). Ketika baru lahir, jumlah tulang manusia ada 270 tulang. Namun, setelah mengalami penggabungan maka ketika dewasa jumlah tulang manusia menjadi 206 tulang. 

4. Gangguan dan Kelainan pada Tulang
  • Skoliosis adalah kelainan yang berciri tulang belakang membengkok ke kiri atau ke kanan.
  • Lordosis adalah gangguan tulang belakang yang bengkok ke depan.
  • Kifosis adalah penyakit tulang yang membengkok ke belakang.


B. Sendi
Sendi adalah tempat bertemunya 2 tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan antartulang dapat digerakkan. 

1. Jenis Sendi
Berdasarkan sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi :
  • Sendi mati (sinartrosis) : hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakkan. Contoh : tulang tengkorak.
  • Sendi kaku (amfiartrosis) : hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan secara terbatas. Contoh : tulang pergelangan tangan dan antara tulang rusuk dengan tulang dada.
  • Sendi gerak (diartrosis) : hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan secara bebas. Sendi gerak juga dibedakan menjadi 5 buah, yakni sendi engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.
Berdasarkan bentuknya, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan dibagi menjadi 5 bentuk, yaitu:
    • Sendi Engsel : memungkinkan gerakan satu arah. Contoh : siku, lutut, dan ruas antar jari.
    • Sendi Pelana : memungkinkan gerakan dua arah. Contoh : persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
    • Sendi Putar : memungkinkan gerakan memutar. Contoh : tengkorak dengan tulang leher.
    • Sendi Peluru : memungkinkan gerak ke segala arah. Contoh : tulang lengan atas dengan gelang bahu dan tulang paha dengan gelang panggul.
    • Sendi Geser : memungkinkan gerakan melengkung ke depan, belakang, ataupun memutar. Contoh: tulang pergelangan kaki dan hubungan antar tulang belakang.

    2. Gangguan dan Kelainan pada Sendi
    • Dislokasi : sendi bergeser akibat ligamen pada sendi robek atau tertarik.
    • Terkilir : ligamen tertarik akibat gerakan yang tidak biasa dilakukan.
    • Ankilosis: pensendian tidak dapat digerakan sama sekali.
    • Artritis : peradangan sendi.
    • Infeksi sendi : infeksi yang menyerang sendi, misalnya infeksi gonorhoe, sifilis, atau layu semu.

    C. Otot
    Otot merupakan jaringan pada tubuh manusia yang dapat berkontraksi (mengkerut) dan relaksasi (mengendur). Pada saat berkontraksi, otot akan menjadi lebih pendek sedangkan saat relaksasi, otot akan memanjang. Tubuh manusia tersusun atas 35-45 persen otot.

    1. Fungsi Otot
    Fungsi utama otot adalah sebagai alat gerak aktif yaitu jaringan yang berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian lain di dalam tubuh baik secara sadar maupun tidak sadar. Fungsi-fungsi lain dari otot adalah sebagai berikut :
    • Mendukung tubuh agar dapat berdiri tegak.
    • Membantu mempertahankan postur tubuh.
    • Otot yang sehat dan kuat dapat membantu menstabilkan sendi – sendi di dalam tubuh sehingga secara keseluruhan otot juga menentukan kekuatan tubuh.
    • Menghasilkan panas yang didapat dari berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. panas ini digunakan untuk mengatur suhu tubuh agar proses – proses penting lain di dalamnya dapat berjalan dengan baik.
    2. Jenis-Jenis Otot dan Ciri-Cirinya
    Berdasarkan struktur dan fungsinya, otot pada manusia dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

    3. Cara Kerja Otot Rangka

    Telah disebutkan sebelumnya bahwa otot itu dapat mengalami kontraksi dan relaksasi. Dari kegiatannya inilah otot dapat menhasilkan gerakan. Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi dua macam yaitu :

    a. Otot Sinergis
    Otot-otot sinergis adalah kumpulan otot yang bekerja secara bersama-sama. Artinya mereka akan bekontraksi dan berelaksasi secara bersamaan.
    Berikut beberapa organ tubuh yang mengandung otot sinergis.
    • Otot-otot tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik nafas.
    • Otot-otot pronator yang menimbulkan gerak pronasi seperti menelungkupkan telapak tangan, atau saat tulang pengumpil dan tulang hasta berada dalam keadaan sejajar.
    • Otot-otot supinator yaitu otot yang menyebabkan terjadinya gerak supinasi seperti menelentangkan telapak tangan dan ketika tulang hasta dan pengumpil berada dalam posisi menyilang.
    b. Otot Antagonis
    Otot antagonis adalah dua buah otot yang kerja saling berlawanan yang artinya ketika satu otot berkontraksi, maka otot lainnya relaksasi atau sebaliknya.
    Contoh otot tubuh yang kekerja secara antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung tendon dan terletak pada lengan atas bagian depan. Sedangkan otot trisep adalah otot yang memiliki tiga ujung tendon dan terletak pada lengan atas bagian bawah.
    Otot bisep dan trisep ini dapat menimbulkan gerakan :
    • Fleksi yaitu gerakan mengangkat lengan bawah. Gerakan ini terjadi ketika otot bisep berkontraksi dan otot trisep relaksasi.
    • Ekstensi yaitu gerakan saat menurunkan lengan bawah. Gerakan ini terjadi ketika otot bisep relaksasi dan otot trisep berkontraksi.
    3. Gangguan dan Kelainan pada Otot

    a. Atrofi

    • Otot mengecil, lemah, dan kemampuan kontraksinya menurun.
    • Disebabkan oleh virus.

    b. Hipertrofi

    • Otot berkembang menjadi besar.
    • Disebabkan otot dilatih terus menerus.

    c. Hernia abdominal : Dinding otot perut  sobek.

    d. Distrofi Otot : kelompok penyakit yang menyebabkan otot menjadi lemahkehilangan massa, dan kehilangan fungsinya

    e. Kaku leher

    • Radang pada otot leher sehingga leher terasa sakit dan kaku.
    • Disebabkan salah gerak.

    f. Tetanus

    • Otot terus menerus berkontraksi sehingga menjadi kejang dan tidak dapat berkontraksi lagi.
    • Disebabkan infeksi oleh bakteri Clostridium tenani.

    D. Kesimpulan
    • Tulang dan otot merupakan penyusun sistem rangka manusia.
    • Tulang merupakan alat gerak pasif.
    • Berdasarkan sifat fisiknya, tulang dibagi menjadi 2 macam, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
    • Berdasarkan tempatnya, tulang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu tulang tengkorak, tulang anggota badan dan tulang anggota gerak.
    • Berdasarkan bentuknya, tulang keras (Osteon) bisa dibagi menjadi 4 macam, yaitu tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek dan tulang tak beraturan.
    • Proses pengerasan tulang dari kartilago menjadi tulang keras disebut osifikasi.
    • Hubungan antar tulang disebut sendi.
    • Berdasarkan kemampuan geraknya, sendi dibedakan menjadi sinartrosis, amfiartrosis dan diartrosis.
    • Berdasarkan arah geraknya, diartrosis dibedakan menjadi sendi putar, sendi engsel, sendi geser, sendi peluru dan sendi pelana.
    • Otot merupakan alat gerak aktif.
    • Terdapat 3 jenis otot yaitu otot jantung, otot polos, otot lurik.
    • Otot jantung berbentuk silindris bercabang, otot polos berbentuk gelendong dan otot lurik berbentuk silindris lurik.
    • Berdasarkan cara kerjanya, otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot antagonis.

    REFERENSI
    • Video referensi :
    • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 



    LATIHAN SOAL
     Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

    Catatan :
    Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
    "Nama Lengkap/Kelas"
    Contoh : Adellia Larasati/8A

    Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
    ~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

    CAKUPAN MATERI IPA KELAS VIII SEMESTER 1

    BAB. 1  GERAK BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR

    Kompetensi Dasar :
    Pengetahuan
    3.1 Menganalisis gerak pada makhluk hidup, sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan sistem gerak.
    3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup.
    Keterampilan
    4.1 Menyajikan karya tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan manusia.
    4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda.

    Materi Esensial :
    1 : Konsep Gerak
    2 : Sistem Gerak Pada Manusia
    3 : Sistem Gerak Pada Tumbuhan
    BAB. 2  USAHA DAN PESAWAT SEDERHANA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

    Kompetensi Dasar :
    Pengetahuan
    3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, serta hubungannya dengan kerja otot pada struktur rangka manusia.
    Keterampilan
    4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau pemecahan masalah tentang manfaat penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

    Materi Esensial :
    1 : Usaha
    2 : Pesawat Sederhana
    BAB. 3 STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN

    Kompetensi Dasar :
    Pengetahuan
    3.4 Menganalisis keterkaitan struktur jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan.
    Keterampilan
    4.4 Menyajikan karya dari hasil penelusuran berbagai sumber informasi tentang teknologi yang terinspirasi dari pengamatan struktur tumbuhan.

    Materi Esensial :
    1. Struktur dan Fungsi Akar, Batang, Daun, dan Bunga
    2. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
    3. Teknologi yang Terinspirasi dari Struktur Jaringan Tumbuhan
    BAB. 4  SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

    Kompetensi Dasar :
    Pengetahuan
    3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.
    Keterampilan
    4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.

    Materi Esensial :
    1. Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia
    2. Gangguan pada Sistem Pencernaan dan Upaya untuk Mencegah atau Menanggulanginya
    BAB. 5  ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF

    Kompetensi Dasar :
    Pengetahuan
    3.6 Menjelaskan berbagai zat aditif dalam makanan dan minuman, zat adiktif, serta dampaknya terhadap kesehatan.
    Keterampilan
    4.6 Membuat karya tulis tentang dampak penyalahgunaan zat aditif dan zat adiktif bagi kesehatan.

    Materi Esensial :

    1. Zat Aditif
    2. Zat Adiktif
    3. Upaya Pencegahan Diri dari Bahaya Narkoba

    BAB. 6  SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

    Kompetensi Dasar :
    Pengetahuan
    3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
    Keterampilan
    4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) pada frekuensi denyut jantung.

    Materi Esensial :

    1. Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
    2. Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya untuk Mencegah serta Menanggulanginya

    ~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

    Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

    Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...