Rabu, 28 Juli 2021

Bab 1. Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar (Materi 5 : Gaya)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan

3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup.
Keterampilan
4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi pengaruh gaya terhadap benda dengan benar.
2. Mengidentifikasi macam-macam gaya berdasarkan sifatnya dengan benar.
3. Menyebutkan contoh gaya sentuh dan tak sentuh dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
4. Membedakan konsep massa dan berat dengan benar.
5. Menghitung resultan gaya dengan benar.
6. Menganalisis konsep Hukum Newton dengan benar.
7. Menerapkan perhitungan konsep Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
A. Konsep Gaya
  • Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi terhadap suatu benda. 
  • Pengaruh gaya terhadap suatu benda :
    • Menyebabkan perubahan kecepatan gerak benda.
    • Mengubah arah gerak benda.
    • Mengubah bentuk suatu benda.
  • Gaya termasuk ke dalam besaran vektor, karena mempunyai nilai dan arah.
  • Sebuah Gaya disimbolkan dengan huruf F (Force) dan Satuan Gaya dalam SI (Satuan Internasional) yaitu Newton, disingkat dengan N. Satuan gaya yang lain yaitu dyne (1 N = 100.000 dyne)
  • Pengukuran gaya bisa dilakukan dengan alat yang disebut dengan dinamometer atau neraca pegas. 

B. Macam-Macam Gaya
Berdasarkan sifatnya, gaya dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Gaya Sentuh
  • Gaya Sentuh adalah gaya yang bekerja dengan sentuhan. Gaya ini akan muncul ketika benda bersentuhan dengan benda lain yang menjadi sumber gaya.
  • Sebagai contoh, ketika seseorang hendak memindahkan meja, maka ia harus menyentuh meja tersebut kemudian mendorongnya ke tempat tujuan. Pada kasus ini terjadi sentuhan antara manusia sebagai sumber gaya, dan meja sebagai objek yang hendak diberikan gaya. Jika tidak terjadi sentuhan antara keduanya,  maka meja tidak akan berpindah sesuai keinginan.
  • Contoh gaya sentuh antara lain :
    • Gaya otot, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia atau hewan. Contoh : Gaya tarikan atau dorongan tangan manusia.
    • Gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari pembakaran bahan bakar dalam mesin. Contoh : Gaya yang dihasilkan mesin pada sepeda motor.
    • Gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas. Contoh : Gaya yang dilakukan pada tali busur panah.
    • Gaya gesek, yaitu gaya yang muncul karena terjadinya sentuhan langsung antara dua permukaan benda. Contoh : gesekan antara alas kaki dan lantai.
b. Gaya Tak Sentuh
  • Gaya Tak Sentuh adalah suatu gaya yang akan bekerja tanpa terjadinya sentuhan. Artinya efek dari gaya yang dikeluarkan oleh sumber gaya tetap bisa dirasakan oleh benda meskipun mereka tidak bersentuhan.
  • Sebagai contoh yaitu Gaya Magnet. Pada gaya magnet, ketika kita meletakkan besi di dekat magnet (tanpa bersentuhan), maka besi tersebut akan tertarik ke arah magnet karena merasakan sebuah efek dari gaya yang dikeluarkan oleh magnet tersebut.
  • Contoh gaya tak sentuh antara lain :
    • Gaya magnet, yaitu gaya tarik atau tolak yang ditimbulkan oleh benda yang bersifat magnet.
    • Gaya gravitasi, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh benda untuk menarik benda lain ke arah pusat benda yang bersangkutan.
    • Gaya listrik, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik atau arus listrik.
    • Gaya berat, yaitu gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda.

C. Gaya Berat dan Gaya Gesek
1. Gaya Berat
  • Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendapat pertanyaan “Berapa berat badanmu?”, kemudian kita menjawab “Berat badan saya 47 kg”. Jika ditinjau dari ilmu fisika maka jawaban tersebut salah, hal ini dikarenakan “kg” merupakan satuan dari besaran massa bukan berat. 
  • Massa dan berat memiliki perbedaan yang mendasar dalam mempelajari fisika seperti yang terlihat pada tabel berikut :
  • Berat benda selalu mengarah ke bawah.
Catatan :
Jika dalam soal tidak diketahui nilai percepatan gravitasi buminya, maka otomatis menggunakan nilai percepatan gravitasi bumi 10 m/s².

Contoh Soal :
Wahyu memiliki massa 40 kg. Jika percepatan gravitasi 10 m/s² , hitunglah berat Wahyu!
Penyelesaian :
Diketahui:
m = 40 kg
g = 10 
m/s²
Ditanyakan: w = ?
Jawab:
w = m.g
w = 40 . 10
w = 400 N

Jadi, berat wahyu adalah 400 N.

2. Gaya Gesek
  • Gaya gesek merupakan gaya yang timbul akibat dua permukaan yang bersentuhan. 
  • Gaya gesek memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak benda yang sifatnya untuk menghambat gerak benda tersebut.
  • Gaya gesek dapat dimanfaatkan atau bahkan merugikan dalam suatu gerak benda. Gaya gesek yang dapat dimanfaatkan dan memberikan keuntungan antara lain alas kaki (sandal dan sepatu) dibuat kasar agar semakin besar gesekan antara sandal dan lantai, sehingga tidak terpeleset ketika berjalan.
  • Kerugian adanya gaya gesek antara lain ban kendaraan dan alas kaki menjadi cepat halus karena bergesekan dengan permukaan jalan dan gesekan pada mesin sepeda motor atau mobil sehingga menyebabkan mesin cepat panas.

D. Resultan Gaya

  • Resultan gaya (ΣF) adalah perpaduan dua gaya atau lebih yang bekerja segaris pada suatu benda.
  • Beberapa aturan terkait dengan resultan gaya yakni :
1. Gaya-gaya yang segaris dan searah dijumlahkan


2. Gaya-gaya yang segaris dan berlawanan arah dikurangi
Tips :
Untuk mempermudah perhitungan resultan gaya dapat digunakan aturan sebagai berikut :
  • Gaya dengan arah ke kanan bernilai positif, sedangkan gaya dengan arah ke kiri bernilai negatif.
  • Gaya dengan arah ke atas bernilai positif, sedangkan gaya dengan arah ke bawah bernilai negatif.
Contoh Soal :
1. Tiga gaya bekerja pada sebuah benda seperti gambar berikut ini :
Tentukan besar resultan gaya dan arahnya!
Penyelesaian :
 
ΣF= F1+ F2 – F3
     = 15 + 40 – 30
      = 25 N

Arah resultan gayanya adalah ke kanan karena bernilai positif.

2. Sebuah benda di tarik beberapa gaya seperti pada gambar berikut !
Tentukan resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut beserta arahnya!
Penyelesaian :
 
ΣF= 16 - 12 - 20
     = -16 N 
Arah resultan gayanya adalah ke kiri karena bernilai negatif.

3. Bayu sedang mendorong meja dengan gaya sebesar 30 N. Tapi, meja hanya bergerak sedikit. Kemudian, Rian datang dan membantu Bayu mendorong meja dengan gaya sebesar 40 N. Maka, berapakah resultan gaya yang dihasilkan dari kedua gaya tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui: F1 = 30 N
                 F2 = 40 N
Ditanyakan: 
ΣF =?
Jawab:
Karena resultan gayanya searah, maka :
ΣF = F1 + F2 = 30 + 40 = 70 N.

Jadi, resultan gaya yang dihasilkan adalah 70 N ke arah depan (mendorong).

E. Hukum Newton
1. Hukum I Newton
  • Hukum I Newton ini mengkaji tentang kecenderungan suatu benda mempertahankan keadaannya, benda yang semula diam tetap diam, benda yang semula bergerak tetap bergerak. Kecenderungan ini disebut dengan inersia sehingga Hukum I Newton sering juga disebut dengan hukum inersia.
  • Bunyi Hukum I Newton : “Suatu benda akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan konstan asal tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut”.
  • Berdasarkan Hukum I Newton tersebut ada 2 hal yang perlu diperhatikan yakni:
    • Benda tetap diam (benda tidak mengalami perubahan posisi atau kedudukan).
    • Bergerak dengan kecepatan konstan (GLB).
  • Kedua keadaan tersebut dapat terjadi jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda tersebut (resultan gaya sama dengan nol).
  • Secara matematis Hukum I Newton dapat ditulis :
  • Beberapa contoh penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah :
    • Seseorang yang berada dalam mobil yang melaju, akan terdorong ke depan saat mobil tiba-tiba direm dan terdorong ke belakang saat kecepatan mobil tiba-tiba bertambah dengan cepat.
    • Segala sesuatu yang bergerak lurus beraturan (GLB) memenuhi kondisi pada Hukum I Newton.

2. Hukum II Newton
  • Berbeda dengan Hukum I Newton, pada Hukum II Newton pembahasannya terkait untuk resultan gayanya tidak sama dengan nol (ΣF ≠ 0), apa yang terjadi apabila resultan gayanya tidak sama dengan nol? Jika resultan gayanya tidak sama dengan nol akan berdampak pada kecepatan benda sehingga benda dapat bergerak dipercepat atau diperlambat bergantung dengan arah gayanya. 
  • Bunyi Hukum II Newton : “Percepatan suatu benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda itu”.

  • Secara matematis Hukum II Newton dapat ditulis :
Keterangan :
ΣF = resultan gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (
m/s2)
  • Percepatan yang terdapat pada Hukum II Newton ini memberikan informasi kepada kita bahwa ketika berlaku Hukum II Newton, maka jenis gerak benda adalah GLBB. Selain itu, ada 2 hal yang perlu diperhatikan pada Hukum II Newton tersebut yakni :
    • Percepatan sebanding dengan gaya. Hal ini berarti jika semakin besar gaya yang bekerja pada suatu benda maka semakin besar pula percepatan yang dialami benda.
    • Percepatan berbanding terbalik dengan massa benda. Hal ini berarti jika semakin besar massa suatu benda maka percepatannya akan semakin kecil.
3. Hukum III Newton
  • Hukum III Newton menjelaskan hubungan timbal balik gaya pada dua benda sehingga Hukum III Newton sering disebut juga sebagai Hukum Aksi – Reaksi.
  • Bunyi Hukum III Newton : “Jika benda A memberikan gaya kepada benda B (disebut gaya aksi), maka benda B akan memberikan gaya kepada benda A (disebut gaya reaksi). Kedua gaya ini sama besar tetapi berlawanan arah”.
  • Secara matematis Hukum III Newton dapat ditulis :
  • Berdasarkan bunyi Hukum III Newton di atas ada satu hal penting yang perlu diingat bahwa Hukum III Newton ini berlaku untuk dua benda saja.
  • Contoh penerapan Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari adalah :
    • orang berjalan
    • orang berenang
    • memukul tembok terasa sakit
    • menendang bola

Contoh Soal :
1. Indah mendorong sebuah meja dengan gaya 100 N sehingga meja tersebut berpindah dengan percepatan 2 m/s². Hitunglah berapa massa meja tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui:
F = 100 N
a = 2 
m/s²
Ditanyakan: m = ?
Jawab:
a = F/m => m = F/a
m = 100/2
m = 50 kg

Jadi, massa meja tersebut adalah 50 kg.

2. Dona dan Doni mendorong sebuah lemari ke kanan secara bersamaan. Jika gaya yang dikeluarkan oleh Dona dan Doni secara berturut-turut adalah 40 N dan 50 N serta gaya gesek yang dialami lemari sebesar 10 N, maka berapakah resultan gaya pada lemari tersebut? Dan berapakah massa lemari tersebut jika lemari tersebut berpindah dengan percepatan 0,5 m/s²?
Penyelesaian :
Diketahui:
F1 = 40 N
F2 = 50 N
f = 10 N
a = 0,5 m/s²
Ditanyakan: a. ΣF = ?
                      b. m = ?
Jawab:
a. Mencari resultan gaya yang bekerja pada lemari tersebut.
 ΣF = F1 + F2 - f
 ΣF = 40 + 50 - 10     (Ingat !! Arah gaya gesek (f) selalu berlawanan dengan arah gerak)
 ΣF = 80 N

Jadi, resultan gaya yang bekerja pada lemari tersebut adalah 80 N.

b. Mencari massa lemari tersebut dengan menggunakan konsep Hukum II Newton.
m =  ΣF/a 
m = 80/0,5
m = 160 kg

Jadi, massa lemari tesebut adalah 160 kg.

3. Perhatikan gambar berikut!
Contoh Soal Uji Coba Ujian Nasional Fisika SMP Bagian 1
Apabila massa balok = 2 kg, F1 = 5 N, dan F2 = 3 N, maka tentukan besar dan arah percepatan balok!
Penyelesaian :
Diketahui:
F1 = 5 N
F2 = 3 N
m = 2 kg
Ditanyakan: a = ?                  
Jawab:
a. Mencari resultan gaya yang bekerja pada lemari tersebut.
 ΣF = F1 - F2
 ΣF = 5 - 3
 ΣF = 2 N

Jadi, resultan gaya yang bekerja pada lemari tersebut adalah 2 N.

b. Mencari percepatan lemari tersebut dengan menggunakan konsep Hukum II Newton.
a =  ΣF/m 
a = 2/2
a = 1 m/s²

Jadi, percepatan balok tersebut adalah 1 m/s² ke arah kanan karena nilainya positif.

4. Pada lomba pacuan kuda, seorang joki memacu kudanya dengan kecepatan 10 m/s untuk mengejar lawan di depannya. Joki mempercepat lari kudanya menjadi 25 m/s dalam waktu 10 sekon. Jika massa kuda dan jokinya sebesar 400 kg, tentukan gaya saat kuda berlari tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui :
vo= 10 m/s
v = 25 m/s
t = 10 s
m = 400 kg
Ditanyakan : F = ?
Jawab :
a. Mencari percepatan (a) :
v = vo + a t
25 = 10 + (a . 10)
25 = 10 + 10a
15 = 10a
     a = 15/10
     a = 1,5 m/s2

Jadi, percepatan kuda berlari adalah 1,5 m/s2

b. Mencari gaya saat kuda berlari dengan menggunakan konsep Hukum II Newton.
ΣF = m.a 
ΣF = 400 . 1,5
ΣF = 600 N

Jadi, gaya saat kuda berlari adalah 600 N.
REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 


PENUGASAN MANDIRI
  • Tugas dikerjakan di buku tugas dilengkapi cara mengerjakan (Diketahui, Ditanyakan Jawab) kemudian difoto.
  • Tugas dikumpulkan melalui WA ke nomor HP Pak Arief maksimal 1 hari setelah pemberian tugas.
  • Jangan lupa sampaikan salam dan perkenalkan diri dulu saat mengirimkan tugas.
Soal Latihan
1. Sebuah tali ditarik oleh Dio ke kanan dengan gaya F1 = 100 N dan ditarik ke kiri oleh Hara dan Budi dengan gaya F2 = 40 N dan  F3 = 30 N. Berapa resultan gaya yang dikenakan pada tali tersebut dan ke mana arah resultan gaya tersebut?

2. Sebuah benda bermassa 250 kg didorong oleh Andika, Didik dan Andaru menggunakan gaya masing-masing sebesar 100 N, 150 N dan 250 N. Tentukan besar dan arah percepatan benda tersebut!

3. Pengendara sepeda motor mempercepat laju kendaraannya dari 10 m/s menjadi 30 m/s dalam waktu 5 sekon. Jika massa sepeda motor dan pengemudinya sebesar 280 kg, tentukan gaya mesin untuk mempercepat laju kendaraan tersebut!

4. Banu, Bagus, Herman, Joni dan Nanda sedang bermain lomba tarik tambang. Banu dan Bagus berada di sebelah kiri dengan gaya masing-masing 160 N dan 300 N. Adapun Herman, Joni dan Nanda berada di sebelah kanan yang masing-masing gayanya 200 N, 150 N dan 50 N. Siapakah yang memenangkan lomba tarik tambang tersebut?
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Bab 1. Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar (Materi 4 : GLB dan GLBB)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.2 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, dan penerapannya pada gerak benda dan gerak makhluk hidup.
Keterampilan
4.2 Menyajikan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi karakteristik gerak lurus beraturan dengan benar.
2. Menyebutkan contoh penerapan GLB dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
3. Mengidentifikasi karakteristik gerak lurus berubah beraturan dengan benar.
4. Menyebutkan contoh penerapan GLB dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
5. Membedakan pola tetesan oli dan ticker timer pada GLB dan GLBB dengan benar.
6. Menganalisis grafik hubungan antara kecepatan dan waktu pada GLB dan GLBB dengan benar.
7. Menerapkan perhitungan konsep GLB dan GLBB dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
Gerak lurus dapat kita bedakan menjadi dua yaitu GLB dan GLBB. Dalam kehidupan sehari-hari penerapan keduanya juga sudah kita alami seperti pada saat kita bersepeda di jalan menurun, ternyata hal ini merupakan salah satu contoh GLBB dan ketika sebuah kereta api melaju dengan kecepatan konstan yang merupakan salah satu contoh GLB.

A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
  • Gerak lurus beraturan (GLB) merupakan jenis gerak pada lintasan lurus yang kecepatan geraknya tidak berubah (kecepatan konstan).
  • Ciri-ciri GLB :
    • Lintasannya lurus
    • Kecepatannya tetap/konstan
    • Tidak memiliki percepatan (percepatan sama dengan nol)
  • Contoh dari GLB antara lain mobil mainan yang bergerak menggunakan baterai, gerak kereta api yang melaju dengan kecepatan tetap, gerak mobil di jalan tol yang speedometernya menunjukkan angka yang tetap.
  • Pada GLB dirumuskan :
Keterangan :
v : kecepatan (m/s) atau (km/jam)
s : jarak/perpindahan (m) atau (km)
t : waktu (s) atau (jam)
  • GLB dapat digambarkan pada pola tetesan oli dan ticker timer. 
  • Tetesan oli merupakan pola tetesan oli sebuah kendaraan yang sedang melaju di jalan raya dengan tangki olinya bocor sehingga membentuk pola pada lintasan tempuhnya.  
    Pola Tetesan Oli untuk GLB
  • Ticker timer merupakan alat yang digunakan untuk menyelidiki jenis gerak suatu benda seperti yang ditunjukkan gambar berikut.
  • Pola tetesan oli dan ticker timer pada GLB menunjukkan jarak yang sama antar titik.

Grafik hubungan kecepatan terhadap waktu (v-t) pada GLB
Luas daerah yang diarsir di bawah grafik (warna merah) menunjukkan jarak yang ditempuh oleh benda tersebut dalam selang waktu tertentu.
Jarak yang ditempuh benda = luas persegi panjang
Contoh Soal :
1. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan 80 km/jam. Tentukan jarak yang ditempuh mobil tersebut selama 30 menit !
Penyelesaian:
Diketahui:
v = 80 km/jam
t = 30 menit = 0,5 jam
Ditanyakan: s = ?
Jawab:
v = s/t => s = v.t
s = 80 km/jam . 0,5 jam
s = 40 km

Jadi, jarak yang ditempuh mobil tersebut adalah 40 km.

2. Indra pergi ke toko buku yang berjarak 1,8 km dari rumahnya pukul 15.00. Agar Indra dapat sampai di toko pukul 15.30, maka dengan kecepatan berapa Indra harus mengayuh sepedanya ? Tentukan dalam SI (Satuan Internasional).
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 1,8 km = 1.800 m
t = 15.30 - 15.00 = 30 menit = 1.800 s
Ditanyakan: v = ?
Jawab:
v = s/t
v = 1.800 m /1.800 s
v = 1 m/s

Jadi, Indra harus mengayuh sepedanya dengan kecepatan 1 m/s.

3. Budi pergi ke sekolah naik sepeda. Jarak dari rumah ke sekolah 1,8 km dan kecepatan sepedanya konstan sebesar 3 m/s. Jika masuk sekolah jam 07.00, maka pukul berapakah paling lambat Budi harus berangkat ke sekolah?
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 1,8 km = 1.800 m
v = 3 m/s
Ditanyakan : t = ?
Jawab:
v = s/t => t = s/v
t = 1800 m / 3 m/s
t = 600 s = 10 menit

Jadi, agar sampai di sekolah pukul 07.00, maka budi harus berangkat 10 menit lebih awal yaitu pukul 06.50.

B. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
  • Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) merupakan jenis gerak pada lintasan lurus yang kecepatan geraknya berubah secara beraturan (bisa meningkat atau menurun). Perubahan kecepatan ini disebut dengan percepatan benda.
  • Ciri-ciri GLBB :
    • Lintasannya lurus
    • Kecepatannya berubah secara beraturan
    • Percepatannya tetap/konstan
  • Berdasarkan nilai percepatan benda, gerak lurus berubah beraturan dibedakan menjadi dua yakni gerak lurus berubah beraturan dipercepat (GLBB dipercepat) ketika percepatan bernilai positif dan gerak lurus berubah beraturan diperlambat (GLBB diperlambat) ketika percepatan bernilai negatif. 
  • Contoh GLBB dipercepat antara lain: benda jatuh bebas, kendaraan yang di gas, benda menuruni bidang miring.
  • Contoh GLBB diperlambat antara lain: benda dilempar ke atas, kendaraan yang di rem, dan benda yang bergerak menaiki bidang miring.
Persamaan matematis pada GLBB antara lain :

Tips :
Dalam memilih persamaan matematis yang digunakan, perhatikan variabel/besaran yang ditanyakan dan diketahui dalam soal.
  • GLBB juga dapat digambarkan pada pola tetesan oli dan ticker timer. 
  • Ada dua jenis GLBB dalam pola-pola tersebut yakni untuk GLBB dipercepat dan GLBB diperlambat seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut.
Pola tetesan oli pada GLBB
  --> GLBB Dipercepat

  --> GLBB Diperlambat

Ingatlah !
  • Cara membaca pola tetesan oli searah dengan arah gerak benda. Jika arah gerak benda ke kanan, maka pengamatan dimulai dari kiri ke kanan, begitu juga sebaliknya.
  • Untuk GLBB dipercepat, jarak antar titik dari awal ke akhir semakin lama semakin jauh, sedangkan untuk GLBB diperlambat jarak antar titik dari awal ke akhir semakin lama semakin dekat.
  • Dengan kata lain :
    • Pola tetesan oli dari rapat ke renggang : GLBB dipercepat.
    • Pola tetesan oli dari renggang ke rapat : GLBB diperlambat.
Pola ticker timer pada GLBB

     --> GLBB Dipercepat

     --> GLBB Diperlambat

Ingatlah !
  • Cara membaca pola ticker timer berlawanan dengan arah gerak benda. Jika arah gerak benda ke kanan, maka pengamatan dimulai dari kanan ke kiri, begitu juga sebaliknya.
  • Untuk GLBB dipercepat, jarak antar titik dari awal ke akhir semakin lama semakin jauh, sedangkan untuk GLBB diperlambat jarak antar titik dari awal ke akhir semakin lama semakin dekat.
  • Dengan kata lain :
    • Pola ticker timer dari rapat ke renggang : GLBB dipercepat.
    • Pola ticker timer dari renggang ke rapat : GLBB diperlambat.

Grafik hubungan antara kecepatan terhadap waktu (v-t) pada GLBB

Grafik perubahan kecepatan terhadap waktu pada GLBB (a) dipercepat tanpa kecepatan awal, (b) diperlambat hingga berhenti, (c) dipercepat dengan kecepatan awal

Jarak yang ditempuh benda dapat dihitung dengan mencari luas daerah yang diarsir di bawah grafik.
  • Untuk Grafik (a) dan (b) : Jarak yang ditempuh benda = luas segitiga
  • Untuk Grafik (c) : Jarak yang ditempuh benda = luas trapesium
Kesimpulan :

Contoh Soal :
1. Sebuah mobil mempunyai kecepatan awal 3 m/s. Ketika perpindahannya bertambah sebesar 10 m, maka kecepatannya menjadi 5 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui :
vo = 3 m/s
s = 10 m
v = 5 m/s
Ditanyakan : a =?
Jawab :
v2vo2 + 2as
52 = (32) + (2 . a . 10)
25 = 9 + 20a
20a = 25 – 9
    a = 16/20
    a = 0,8 
m/s2

Jadi, percepatan mobil tersebut adalah 0,8 m/s2

2. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan awal 2 m/s. Setelah bergerak selama 8 sekon, kecepatan benda tersebut menjadi 36 km/jam. Berapakah jarak yang ditempuh benda selama waktu tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui :
vo = 2 m/s
v = 36 km/jam = 36 . 1000 / 3600 = 10 m/s
t = 8 s
Ditanyakan : s = ?
Jawab :
s =1/2 (v + 
vo) t
s = 1/2 (10 + 2) . 8 
s = 6 . 8
s = 48 m

Jadi, jarak yang ditempuh benda adalah 48 m.

3. Sebuah pesawat mendarat di bandara dengan kecepatan 150 m/s. Pesawat tersebut direm hingga berhenti dalam waktu 20 sekon. Berapakah percepatan dan jarak tempuh pesawat saat mendarat ?
Penyelesaian :
Diketahui :
v = 0 (Berhenti)
vo = 150 m/s
t = 20 s
Ditanyakan : a. a = ?
                     b. s = ?
Jawab :
a. Mencari percepatan (a) :
v = vo + a t
0 = 150 + (a . 20)
0 = 150 + 20a
-150 = 20a
     a = -150/20
     a = -7,5 m/s2

Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa percepatannya diperlambat atau disebut perlambatan.

b. Mencari jarak tempuh pesawat saat mendarat (s) :
vvo2 + 2as
v2 = (1502) + 2 (-7,5) s
  0 = 22.500 – 15s
15s = 22.500
    s = 22.500/15
    s = 1.500 m = 1,5 km.

Jadi, percepatan dan jarak tempuh pesawat saat mendarat adalah -7,5  m/sdan 1,5 km.

4. Sebuah sepeda motor yang mula-mula dipacu dengan kecepatan 10 m/s kemudian bergerak dipercepat selama 2 sekon hingga menempuh jarak 100 meter. Tentukan percepatan sepeda motor tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui :
vo = 10 m/s
s = 100 m
t = 2 s
Ditanyakan : a = ?
Jawab :
s = vo t + 1/2 at
100 = 10 . 2 + 1/2 . a . 2
100 = 20 + 2a
  80 = 2a
     a = 40 m/s2

Jadi, percepatan sepeda motor tersebut adalah 40  m/s.

5. Perhatikan grafik berikut !
Tentukan:
a) Jenis gerak dari masing-masing proses.

b) Jarak tempuh dari A-B-C
c) Jarak tempuh C-D
d) Jarak tempuh total
Penyelesaian :
a) 
Jenis gerak dari masing-masing proses.
  • A-B : GLBB dipercepat (grafik naik)
  • B-C : GLB (grafik mendatar)
  • C-D : GLBB diperlambat (grafik turun)
b) Jarak tempuh dari A-B-C
Cara 1 :
  • Jarak tempuh A-B = Luas Segitiga = 1/2 . alas . tinggi = 1/2 . 10 . 5 = 25 m.
  • Jarak tempuh B-C = Luas persegi panjang = panjang . lebar = (15-10) . 5 = 5 . 5 = 25 m.
  • Jarak tempuh A-B-C = Jarak tempuh A-B + Jarak tempuh B-C = 25 + 25 = 50 m.
Cara 2 :
  • Jarak tempuh A-B-C = Luas trapesium = 1/2 (jumlah sisi sejajar) . tinggi = 1/2 (15 + 5) . 5 = 50 m
c) Jarak tempuh dari C-D
  • Jarak tempuh C-D = Luas Segitiga = 1/2 . alas . tinggi = 1/2 . (17-15) . 5 = 5 m.
d) Jarak tempuh total
Cara 1 :
  • Jarak tempuh total = jarak tempuh A-D adalah jumlah dari jarak A-B, B-C dan C-D.
  • Jarak tempuh total = Jarak tempuh A-B + Jarak tempuh B-C + Jarak tempuh C-D= 25 + 25 + 5 = 55 m.
Cara 2 :
  • Jarak tempuh total = Luas trapesium = 1/2 (jumlah sisi sejajar) . tinggi = 1/2 (17 + 5) . 5 = 55 m
Contoh soal lain dapat disimak DI SINI
REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 



PENUGASAN MANDIRI
  • Tugas dikerjakan di buku tugas dilengkapi cara mengerjakan (Diketahui, Ditanyakan Jawab) kemudian difoto.
  • Tugas dikumpulkan melalui WA ke nomor HP Pak Arief maksimal 1 hari setelah pemberian tugas.
  • Jangan lupa sampaikan salam dan perkenalkan diri dulu saat mengirimkan tugas.
Soal Latihan
1. Sebuah mobil bergerak dari Kota Surabaya mulai pukul 06.00 WIB dan sampai di Kota Probolinggo pada pukul 09.00 WIB. Jika jarak tempuh mobil tersebut 180 km, maka tentukan besar kecepatan mobil tersebut !

2. Sebuah truk yang mula-mula diam kemudian bergerak dipercepat selama 10 sekon hingga menempuh jarak 60 meter. Tentukan percepatan truk tersebut !

3. Sepeda motor bergerak lurus menuju lampu lalu lintas dengan kecepatan awal 20 m/s ke timur. Jika percepatan sepeda motor 3 m/s², maka tentukan besar kecepatan sepeda motor setelah menempuh perpindahan 200 m  !

4. Sebuah benda bergerak sesuai dengan gambaran grafik di bawah ini yaitu sebuah grafik yang menghubungkan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t).
a. Sebutkan jenis gerak benda pada O-A, A-B, B-C dan C-D !
b. Berapa jarak yang ditempuh benda tersebut selama 8 sekon ?

SOAL HOTS 
Jika dikerjakan mendapat poin tambahan, jika tidak dikerjakan tidak apa-apa
Andrian mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan 10 m/s. Karena ia melihat ada barisan bebek menyebrang jalan pada jarak 15 m, maka tiba-tiba motor direm dan berhenti setelah 2 detik. Apakah bebek tertabrak atau tidak?

~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...