Minggu, 11 April 2021

Bab 10. Lapisan Bumi (Materi 4 : Hidrosfer)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.10 Memahami lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan risiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana  sesuai ancaman bencana di daerahnya.
Keterampilan
4.10 Mengkomunikasikan upaya pengurangan risiko dan dampak bencana alam serta tindakan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis ancaman bencana di daerahnya.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian hidrosfer dengan benar.
2. Mengidentifikasi komposisi air di bumi dengan benar.
3. Menjelaskan proses terjadinya siklus hidrologi dengan benar.
4. Membedakan jenis-jenis siklus hidrologi dengan benar.
5. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya banjir dengan benar.
6. Menganalisis dampak dan usaha penanggulangan banjir dengan benar.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Hidrosfer
  • Hidrosfer berasal dari kata hidros (air) dan sphere (lapisan). Jadi, hidrosfer adalah lapisan air yang berada di permukaan bumi. 
  • Bentuk Hidrosfer di permukaan Bumi terdiri dari :
    • Perairan laut : laut, samudera, pantai
    • Perairan darat : danau, rawa, sungai, air tanah
    • Uap air
    • Gletser/salju
  • Hidrosfer memiliki peranan yang sangat krusial dalam kehidupan di muka bumi ini, karena banyak organisme yang tidak bisa hidup tanpa adanya air.
B. Komposisi Air di Bumi
C. Siklus Hidrologi
Mengapa air selalu tersedia di Bumi?
  • Jumlah air di muka bumi selalu stabil dan tidak dapat habis, hal ini dikarenakan adanya siklus air yang dikenal sebagai siklus hidrologi. 
  • Siklus hidrologi adalah proses daur ulang air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi.

  • Siklus hidrologi terjadi diakibatkan pengaruh sinar matahari. Matahari tersebut memancarkan suatu energi panas ke seluruh permukaan bumi sehingga terjadilah suatu penguapan air dari sungai, danau, rawa, laut, serta juga samudra. Uap air tersebut bergerak naik ke tempat yang lebih tinggi dan juga suhu udara akan makin rendah sehingga uap air tersebut disebut akan mengalami suatu proses kondensasi.
  • Kondensasi disebut juga pengembunan merupakan perubahan wujud dari benda ke wujud yang lebih padat, seperti ialah gas (atau uap) menjadi cairan. Kondensasi tersebut terjadi pada saat uap didinginkan menjadi cairan, namun tetapi dapat juga terjadi jika sebuah uap itu dikompresi (yakni , tekanan ditingkatkan) menjadi cairan, mengalami kombinasi dari pendinginan serta kompresi. Di tempat yang tinggi, pada daerah beriklim dingin/sedang pada musim dingin uap air tersebut dapat langsung membeku menjadi salju disebabkan karena mengalami proses sublimasi.
  • Dari adanya proses kondensasi tersebut, uap air tersebut berubah menjadi titik-titik air yang bergerombol di udara ialah sebagai awan. Awan tersebut makin lama makin padat sehingga  titik-titik air akan bergabung satu sama lain untuk membentuk tetesan air yang akan jatuh kemudian ke bumi sebagai hujan itulah yang menyebabkan terjadinya hujan.
  • Air hujan yang jatuh pada permukaan bumi tersebut sebagian akan meresap ke dalam tanah dan akan menjadi air tanah, sebagiannya lagi mengalir di permukaan bumi, dan juga sebagian lagi akan menguap. Air tanah tersebut akan keluar menjadi mata air serta mengalir menjadi sungai menuju ke laut maupun ke danau.

D. Proses yang Terjadi dalam Siklus Hidrologi
  • Evaporasi : penguapan (air menjadi uap air)
  • Transpirasi : penguapan air dari tumbuhan
  • Kondensasi : pengembunan (uap air menjadi titik-titik air)
  • Presipitasi : jatuhnya air ke permukaan bumi baik dalam bentuk cair (hujan) maupun beku (salju)
  • Infiltrasi : penyerapan air ke dalam tanah
E. Jenis-Jenis Siklus Hidrologi
1. Siklus Pendek
2. Siklus Sedang
3. Siklus Panjang

F. Banjir dan Usaha Pencegahannya
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan meluap ke daratan.
Tingginya curah hujan.
1. Faktor Penyebab Banjir
  • Perilaku manusia yang membuang sampah di sungai.
  • Pendangkalan, penyempitan dan penyumbatan aliran sungai. 
  • Pengelolaan lingkungan yang buruk.

2. Dampak Banjir
  • Menimbulkan kerugian bagi manusia seperti rumah rusak, jalan  rusak dan jembatan hancur dll.
  • Terjadi gagal panen karena daerah sawah ikut tergenang air.
  • Pada daerah pemukiman penduduk yang terkena banjir akan  terjadi pencemaran air, sehingga dapat mempermudah penyebaran  penyakit.
3. Usaha Pencegahan Banjir
  • Melakukan penghijauan dan penghutanan kembali hutan yang gundul  untuk meningkatkan kapasitas resapan air.
  • Membuat terasering pada lahan miring.
  • Membuat tanggul-tanggul di pinggir sungai untuk menahan luapan air  sungai pada musim hujan.
  • Mengeruk sungai untuk menanggulangi pendangkalan sungai.
  • Membuat terusan saluran air.
  • Membuat bendungan serba guna untuk menampung dan memanfaatkan  air sepanjang tahun.
  • Membuat kanal-kanal sungai, selokan-selokan di kota-kota, membuat  pintu air dan membuat tanggul-tanggul pada tepikota sepanjang batasan  aliran sungai.
  • Meningkatkan kesadaran penduduk dalam upaya memelihara lingkungan  hidup melalui pendidikan formal maupun nonformal atau bahkan melalui  media massa.

Penjelasan materi Hidrosfer di atas dapat disimak melalui Youtube berikut :



REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 

LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/7A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Kamis, 01 April 2021

Bab. 10 Lapisan Bumi (Materi 3 : Gempa Bumi, Tsunami dan Gunung Api)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.10 Memahami lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan risiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana sesuai ancaman bencana di daerahnya.
Keterampilan
4.10 Mengkomunikasikan upaya pengurangan risiko dan dampak bencana alam serta tindakan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis ancaman bencana di daerahnya.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian gempa bumi dengan benar.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis gempa bumi dengan benar.
3. Menjelaskan penyebab beserta tanda-tanda terjadinya tsunami dengan benar.
4. Menjelaskan pengertian gunung berapi dengan benar.
5. Mengidentifikasi jenis-jenis gunung berapi dengan benar.
6. Membedakan antara magma, lava dan lahar dengan benar.
7. Menjelaskan proses terjadinya gunung meletus dengan benar.
8. Menerapkan langkah mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami dengan benar.

Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP

APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.

RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu, gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api. 

B. Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Gempa Bumi ?
Kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat sering mengalami Gempa Bumi, baik itu Gempa Bumi Vulkanik, Tektonik, dan Reruntuhan. Lalu, mengapa daerah di Indonesia sering terjadi gempa bumi ? Berikut alasannnya :
1. Indonesia berada dalam kawasan Cincin Api Pasifik
  • Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh cincin api pasifik atau ring of fire. 
  • Cincin api pasifik hanya sebuah istilah untuk menyebut wilayah yang sering mengalami letusan gunung berapi aktif dan gempa bumi. 
  • Cincin api pasifik meliputi wilayah cekungan Samudra Pasifik. Disebut cincin api pasifik karena wilayah tersebut memiliki bentuk tapal kuda.
  • Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan letusan gunung berapi, gempa dan tsunami.  

2. Indonesia berada di titik pertemuan antara 3 lempeng bumi
  • Lempeng bumi yang mengelilingi Indonesia adalah lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia. 
  • Gempa bumi yang disebabkan oleh lempeng bumi terjadi jika lempeng ini bergeser, pecah, atau bahkan mencuat ke atas.

3. Indonesia dilalui dua jalur pegunungan, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik 
  • Kepulauan Indonesia terletak di jalur pertemuan antara Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
  • Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa Bumi.

C. Istilah dalam Gempa Bumi
  • Hiposentrum, yaitu pusat gempa di dalam bumi.
  • Episentrum, yaitu pusat gempa di permukaan bumi yang berada tepat di atas hiposentrum.


  • Seismograf, yaitu alat untuk mengukur getaran gempa. 

  • Seismogram, yaitu data yang tercatat pada waktu getaran gempa terjadi (grafik hasil catatan seismograf).
  • Magnitude gempa, yaitu besaran yang menyatakan energi yang dipancarkan oleh sumber gempa. 
  • Semakin besar kekuatan gempa, maka semakin besar energi yang dilepaskan sehingga kerusakan yang ditimbulkan juga semakin besar.
  • Skala kekuatan gempa yang terkenal adalah Skala Richter (SR).
D. Jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :
1. Berdasarkan penyebabnya
  • Gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan pergeseran kerak bumi/aktivitas tektonisme.
  • Gempa vulkanik, yaitu gempa yang disebabkan oleh aktivitas vulkanisme/gunung api.
  • Gempa runtuhan, yaitu gempa yang disebabkan adanya runtuhan seperti tanah longsor, runtuhnya goa bawah tanah dll.
  • Gempa buatan, yaitu gempa yang disebabkan adanya aktivitas manusia di permukaan bumi.
2. Berdasarkan kedalamannya
  • Gempa dangkal, yaitu gempa yang hiposentrumnya berada < 60 km di bawah permukaan bumi.
  • Gempa menengah/sedang, yaitu gempa yang hiposentrumnya berada 60-300 km di bawah permukaan bumi.
  • Gempa dalam, yaitu gempa yang hiposentrumnya berada > 300 km di bawah permukaan bumi.
E. Pengertian Tsunami
  • Tsunami adalah gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan.
  • Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang yang dapat bergerak ke segala arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer. 
  • Apabila di lautan, tinggi gelombang tsunami ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 1 meter saja. Meski demikian, kecepatan yang dimiliki oleh gelombang ini bisa mencapai 500 hingga 1000 km/jam, kecepatan ini menyamai dengan kecepatan pesawat jet.
  • Saat mencapai pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai, gelombang ini menurun kecepatannya, namun tinggi gelombangnya meningkat puluhan meter dan bersifat merusak.

F. Faktor Penyebab Tsunami
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tsunami antara lain:
1. Gempa bumi di bawah laut
    Ciri-ciri :
  • Pusat gempa di bawah laut
  • Tergolong sebagai gempa dangkal
  • Memiliki magnitudo besar (minimal 6,5 SR)
2. Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
3. Letusan Gunung berapi bawah laut
4. Terjadinya longsor bawah laut
5, Adanya hantaman meteor

G. Tanda-Tanda Tsunami
Terdapat beberapa tanda-tanda peringatan alam yang terjadi sebelum bencana tsunami antara lain:
  1. Terjadinya gempa yang berpusat dari bawah laut (minimal 6,5 SR).
  2. Air laut tiba- tiba surut.
  3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa (gerakan angin yang tidak biasa, perilaku hewan yang aneh).
  4. Terdengar suara gemuruh yang keras dari dalam laut.
H. Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami

      Usaha mencegah terhadap bencana gempa bumi merupakan hal yang sangat sulit karena kita tidak dapat memprediksi kapan gempa bumi terjadi. Yang dapat dilakukan adalah melakukan mitigasi bencana untuk meminimalkan korban. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. 
1. Contoh upaya mitigasi bencana gempa bumi :

Di Rumah
Amankan diri anda dan keluarga dari bahaya tertimpa benda. Lindungi kepala anda dengan bantal atau berlindunglah di bawah meja, jangan panik, matikan kompor, dan cepat keluar rumah
Di Luar Rumah
Hindari objek berbahaya. Akibat gempabumi, dinding tembok yang hancur bisa membentur kepala anda. Untuk itu segera hindari daerah sekitar gedung.
Di Gunung
Hindari bahaya tanah longsor.
Evakuasi dan pertolongan pertama
Lakukan evakuasi dan segera beri pertolongan pertama, pada orang yang terluka di dekat anda
Ikut Petunjuk
Jangan mengikuti kabar burung, ikuti petunjuk di radio atau dari institusi penanggulangan bencana
Evakuasi
Berjalan kaki ke tempat penampungan, dengan membawa barang sesedikit mungkin
(yang penting saja)



2. Contoh upaya mitigasi bencana Tsunami
  • Jika berada di sekitar pantai atau di laut: terasa ada goncangan gempa bumi, air laut surut secara tiba-tiba dan menjorok jauh ke tengah laut segera lari menuju ke tempat yang tinggi atau perbukitan, sambil memberitahukan teman-teman yang lain untuk naik ke daerah yang tinggi.
  • Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai.
  • Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah. Harus menunggu sampai gelombang laut mereda kembali.
  • Jika gelombang laut telah mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
  • Segera memberitahukan kejadian tersebut kepada aparat pemerintah daerah.
  • Jika berada dalam ruangan sekolah di pinggir pantai: jika terasa goncangan gempa bumi, lindungi kepala dengan buku atau tas, berlindung di bawah meja belajar, jika goncangan gempa bumi mereda segera keluar ruangan mengikuti arahan guru kelas, jika mendengar peringatan akan terjadi tsunami segera naik ke daerah yang lebih tinggi. Jika gedung sekolah bertingkat, naik ke tingkat yang lebih tinggi

I. Pengertian Gunung Api
  • Gunung terbentuk dari pergerakan lempeng bumi atau gaya endogen bumi.
  • Gunung yang terbentuk akibat pergerakan lempeng bumi tidak memiliki lubang kepundan sehingga tidak mengeluarkan magma. Contoh : Pegunungan Himalaya dan Jaya Wijaya.
  • Gunung api terbentuk karena adanya gaya endogen dari dalam bumi dan memiliki lubang kepundan sehingga mengeluarkan magma dalam periode tertentu. 
  • Contoh : Gunung Semeru, Singgalang, Merapi, Kelud, Bromo, Rinjani, Tambora dll.
J. Mengapa di Indonesia terdapat Banyak Gunung Api ?
     Indonesia merupakan negara tropis yang diliputi oleh hutan hujan lebat dan tanah yang subur. Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, tanahnya yang subur memungkinkan semua jenis tumbuhan hidup dan berkembang. Semua itu tak terlepas dari banyaknya jumlah gunung berapi di Indonesia. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa Indonesia memiliki banyak gunung berapi ? Alasannya sama seperti mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi, yaitu :
  1. Indonesia berada dalam kawasan Cincin Api Pasifik. 
  2. Indonesia berada di titik pertemuan antara 3 lempeng bumi yaitu lempeng Pasifik, Eurasia, dan Indo-Australia. 
  3. Indonesia dilalui dua jalur pegunungan, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. 

K. Struktur Gunung Api
   

L. Perbedaan Magma, Lava dan Lahar
    Pada peristiwa gunung meletus terdapat istilah magma, lava, dan lahar. Ketika gunung berapi erupsi akan mengeluarkan material yang ada dalam gunung berapi tersebut. Material-material yang dikeluarkan bisa berupa lava pijar, gas, batu, abu, dan lain-lain. Kemudian material tersebut dilepaskan pada permukaan bumi hingga menimbulkan adanya lahar dingin. Istilah magma, lava, dan lahar memiliki perbedaan baik dari segi letak maupun bentuknya serta memiliki pengertian yang berbeda pula.
1. Magma adalah material panas berbentuk cairan kental yang ada pada kawah gunung berapi.
2. Lava adalah magma yang keluar dari gunung berapi saat gunung tersebut meletus.
3. Lahar adalah lava yang sudah keluar dari gunung berapi dan mulai tercampur dengan air di sekitar kawasan gunung.

M. Jenis Gunung Api
Berdasarkan bentuknya, jenis gunung api dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Gunung api Kerucut (Strato)
    Contoh : sebagian besar gunung api di Indonesia

2. Gunung api Maar
    Contoh : Gunung Lamongan

3. Gunung api Perisai
    Contoh : Gunung api di Hawaii

N. Letusan/Erupsi Gunung Api
  • Letusan/erupsi gunung api merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. 
  • Hasil letusan gunung berapi berupa: gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, dan awan panas. 




O. Dampak Gunung Meletus
1. Dampak Negatif
  • Abu vulkanik dan awan panas  yang merusak
  • Pencemaran udara
  • Melumpuhkan kegiatan masyarakat sekitar
  • Lahar panas/dingin merusak ekosistem
2. Dampak Positif
  • Tanah disekitar gunung menjadi subur
  • Stok bahan bangunan melimpah
  • Timbulnya mata pencaharian baru
Penjelasan materi Gempa Bumi, Tsunami dan Gunung Api di atas dapat disimak melalui Youtube berikut :


REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 


LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/7A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Bab 10. Lapisan Bumi (Materi 2 : Litosfer)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.10 Memahami lapisan bumi, gunung api, gempa bumi, dan tindakan pengurangan risiko sebelum, pada saat, dan pasca bencana  sesuai ancaman bencana  di daerahnya.
Keterampilan
4.10 Mengkomunikasikan upaya pengurangan risiko dan dampak bencana alam serta tindakan penyelamatan diri pada saat terjadi bencana sesuai dengan jenis ancaman bencana di daerahnya.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian litosfer dengan benar.
2. Mengidentifikasi struktur bumi dengan benar.
3. Menjelaskan karakteristik masing-masing struktur bumi dengan benar.
4. Mengidentifikasi jenis batuan penyusun kerak bumi dengan benar.
5. Menjelaskan prinsip teori lempeng tektonik dengan benar.
6. Menganalisis jenis tenaga pengubah bentuk permukaan bumi dengan benar.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Litosfer
Litosfer berasal dari bahasa Yunani yakni lithos (batuan) dan sphaira (lapisan). Jadi, litosfer merupakan lapisan batuan yang ada di Bumi. Dalam pengertian luas, litosfer diartikan sebagai seluruh bagian padat Bumi, termasuk intinya. Struktur padat bumi terdiri atas kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. 

B. Struktur Bumi
    Struktur padat Bumi terdiri atas kerak bumi (Crust), mantel bumi (Mantle), dan inti bumi (Core). Dikutip situs resmi Kemendikbud, lapisan bumi mirip dengan struktur telur. Cangkang telur sebagai kerak bumi, putih telur seperti mantel bumi dan kuning telur sebagai inti bumi.

1. Inti Bumi -> Lapisan bumi paling dalam 
Inti Dalam berwujud padat --> suhu paling tinggi
Inti Luar berwujud cair.

2. Mantel  Bumi -> Selimut/selubung bumi
a. Litosfer : Lapisan terluar dari mantel bumi -> Padat
  • Lapisan SiAl -> Silikat dan Aluminium
  • Lapisan SiMa -> Silikat dan Magnesium
b. Astenosfer -> Agak kental --> tempat pembentukan magma induk
c. Mesosfer -> Padat

3. Kerak Bumi -> Lapisan bumi paling luar
Kerak Benua merupakan kerak bumi yang berada di daratan.
Kerak Samudera merupakan kerak bumi yang berada di dalam laut.

C. Batuan Penyusun Kerak Bumi
    Berbagai jenis batuan merupakan elemen penyusun kerak bumi. Batuan ini menyusun kerak bumi dengan ketebalan yang mencapai 4 hingga 80 kilometer. Berikut akan dijelaskan mengenai jenis batuan apa saja yang menyususn struktur lapisan Bumi. Batuan-batuan yang menyusun lapisan Bumi adalah sebagai berikut:
1. BATUAN BEKU : Batuan yang terbentuk dari proses pembekuan  magma.
2. BATUAN SEDIMEN : Batuan yang terbentuk akibat peristiwa erosi atau pengikisan yang mengendap di suatu tempat.
3. BATUAN METAMORF/MALIHAN : Batuan yang berasal dari batuan beku maupun batuan sedimen yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimia.

D. Teori Lempeng Tektonik
Teori ini dikemukakan oleh Mc. Kenzie dan Robert Parker pada tahun 1967 yang prinsipnya adalah :
  • Permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar.
  • Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi bersama litosfer yang mengapung di atas astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. 
  • Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi.
  • Lempeng-lempeng tektonik bisa bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi di lapisan astenosfer. Gerak lempeng tektonik ini dapat kita bedakan menjadi tiga macam yakni : Convergent (Gerak lempeng saling mendekat), Divergent (Gerak lempeng saling menjauh), Transform (Gerak lempeng bergesekan secara horizontal).
1. Convergent Plate Boundaries (Gerak Konvergen)
  • Pergerakan dua lempeng saling mendekat
  • Terjadi patahan-patahan yang memudahkan timbulnya gunung api dan palung laut yang sejajar dengan perbatasan ini.
2. Divergent Plate Boundaries (Gerak Divergen )
  • Pergerakan dua lempeng saling menjauh
  • Menyebabkan mekarnya dasar samudera
  • Terbentuknya punggung samudera
3. Transform Plate Boundaries (Sesar Mendatar)
  • Pergerakan dua lempeng saling berpapasan
  • Menyebabkan adanya aktivitas vulkanik yang lemah disertai gempa kecil
E. Tenaga Pengubah Bentuk Permukaan Bumi
     Bentuk permukaan bumi yang kita saksikan tidak rata serta akan selalu berubah meskipun secara perlahan dalam jangka waktu yang lama. Perubahan bentuk permukaan bumi disebabkan oleh adanya tenaga alam yang disebut tenaga geologi. Ilmu yang mempelajari tentang proses perubahan bentuk permukaan bumi adalah geomorfologi.
Berdasarkan asalnya tenaga geologi dibedakan menjadi dua, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen .
1. Tenaga endogen
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun permukaan bumi. Tenaga endogen terdiri atas tenaga tektonis, vulkanis, dan gempa bumi (seisme).
2. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Tenaga Eksogen terdiri atas pelapukan, erosi, tanah bergerak.

Penjelasan materi Litosfer di atas dapat disimak melalui Youtube berikut :

REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 

LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/7A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...