Rabu, 20 Januari 2021

Bab 8. Pencemaran Lingkungan

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.8  Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem.
Keterampilan
4.8  Membuat tulisan tentang gagasan pemecahan masalah pencemaran di lingkungannya berdasarkan hasil pengamatan.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian pencemaran lingkungan dengan benar.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis pencemaran lingkungan dengan benar.
3. Menyebutkan contoh masing-masing jenis pencemaran lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
4. Menjelaskan faktor penyebab masing-masing jenis pencemaran lingkungan dengan benar.
5. Menjelaskan dampak masing-masing jenis pencemaran lingkungan dengan benar.
6. Menganalisis cara penanggulangan masing-masing jenis pencemaran lingkungan dengan benar.

Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Pencemaran Lingkungan
  • Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah segala sesuatu termasuk bahan-bahan fisika dan kimia yang dapat mengganggu ekosistem. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan.
  • Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh manusia sehingga kualitasnya turun yang menyebabkan lingkungan tidak sesuai peruntukannya.
  • Di lingkungan terdapat faktor biotik dan abiotik, apabila tidak ada keseimbangan antar keduanya maka tidak ada keseimbangan alam. Pencemaran terjadi akibat kegiatan kumpulan manusia (populasi) dan faktor alam seperti gunung meletus yang menimbulkan abu vulkanik.
  • Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup disebut polutan. Polutan dapat berupa zat kimia, debu, suara, radiasi dan panas.
  • Ciri -ciri dari polutan : 
  • Manusia tidak dapat mencegah pencemaran akibat faktor alam, tetapi dapat mencegah pencemaran akibat kegiatannya sendiri seperti limbah rumah tangga, industri, zat – zat kimia berbahaya, tumpahan minyak, asap hasil pembakaran hutan, minyak bumi dan limbah nuklir. 
B. Jenis Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan sifat zat pencemarnya, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Pencemaran Biologis
Pencemaran biologis yaitu pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme/mikroba (virus, bakteri, jamur). Mikroba-mikroba tersebut dapat memicu timbulnya wabah penyakit. Polutan ini biasanya mencemari air sumur, sungai maupun danau. Pencemaran ini bisa bersumber dari orang yang menderita penyakit, atau sampah buangan maupun sumber alam lain. Contohnya seperti bakteri E. coli dan Salmonella thyposa.
2. Pencemaran Fisika
Pencemaran fisika yaitu pencemaran yang disebabkan oleh benda cair, benda padat, maupun gas. Contoh : pencemaran fisika berupa gas berasal dari asap kendaraan bermotor/pabrik, berupa padatan seperti kaca, plastik, kaleng, berupa cairan seperti minyak tanah.
3. Pencemaran Kimiawi
Pencemaran kimiawi yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia. Biasanya yang banyak terjadi di lingkungan masa kini adalah limbah industri. Misalnya, zat-zat logam berat yang terdapat dalam limbah industri (timbal atau air raksa), detergen, pestisida, DDT, ataupun senyawa-senyawa nonlogam seperti senyawa nitrat, asam sulfat, dan zat-zat lain yang dapat mempengaruhi lingkungan mengalami kerusakan.

Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran Air
  • Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air yang menyebabkan air tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Pencemaran air merupakan kondisi air dalam keadaan normal. Ciri – ciri air tercemar : warna, bau dan rasanya berubah; pH kurang dari 7 atau lebih dari 7 (pH air = 7).
  • Air dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik seperti logam berat yang berasal dari industri tekstil, pelapisan logam, cat/tinta warna, percetakan, bahan agrokimia dan sebagainya. Kualitas air menentukan kehidupan di perairan laut dan sungai, apabila perairan tercemar maka keseimbangan ekosistem di dalamnya akan terganggu.

a. Penyebab Pencemaran Air
1) Limbah industri
  • Air limbah industri mengandung zat berbahaya. Kegiatan industri menghasilkan produk utama yaitu bahan jadi dan produk yang tidak terpakai yaitu limbah.
  • Jenis limbah yang berasal dari hasil industri yaitu :



  • Berikut contoh limbah industri :
  • Apabila limbah tersebut dibuang ke saluran air, sungai atau laut akan merusak ekosistem di dalamnya. Limbah industri berupa logam berat sering dialirkan ke sungai dan mencemari sungai tersebut. Akibatnya, air sungai menjadi tercemar dan membahayakan makhluk hidup yang mengkonsumsi air tersebut. Bila air sungai tersebut mengalir ke laut maka laut akan tercemar dan merusak biota laut yang ada di dalamnya. Air sungai dan air laut yang tercemari logam limbah industri juga dapat meresap ke dalam tanah. Akibatnya, air tanah tercemar juga sampai ke sumur-sumur masyarakat. Jenis-jenis logam berat tersebut adalah raksa, timbal, kadmium yang apabila terkonsumsi manusia akan sangat berbahaya.
  • Contoh pencemaran limbah yaitu pencemaran raksa di Teluk Minamata, Jepang. Para nelayan dan penduduk di sekitar teluk memakan ikan yang tercemar merkuri/raksa tersebut sehingga mengalami kerusakan saraf yang dinamakan penyakit Minamata. Korban yang meninggal akibat penyakit Minamata yaitu lebih dari 80 ribu orang.
2) Limbah Rumah Tangga 
Limbah yang berasal dari kegiatan perumahan, pasar, perkantoran, penginapan, puing-puing bahan bangunan, dan besi tua bekas mesin atau kendaraan. Limbah rumah tangga berupa bahan organik, anorganik, bahan berbahaya dan beracun (B3).
  • Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya kulit buah/sayuran, sisa makanan, kertas, kayu dan daun. 
  • Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya kaca, plastik, besi, alumunium, kaleng susu, kaleng cat, minyak wangi dan sebagainya. 
  • Bahan Berbahaya dan Beracun  (B3) adalah zat atau bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup manusia, makhluk lain, dan atau lingkungan hidup pada umumnya. Contohnya kaporit, pelarut, asam sulfat, sodium hidroksida, asam formiat, CFC, pestisida dan sebagainya.

Limbah rumah tangga yang menjadi persoalan kini berasal dari kota-kota besar, yang kebanyakan dialirkan atau diarahkan ke parit-parit dan sungai-sungai. Akibatnya ekosistem perairan sungai menjadi tercemar. Sungai yang tercemar oleh senyawa organik akan berwarna hitam. Banyaknya senyawa organik akan menyebabkan terjadinya penguraian zat tidak sempurna sebagian oleh mikroba. Penguraian tersebut akan menghasilkan senyawa, seperti COdan zat lain yang beraroma busuk sehingga menyebabkan kemampuan air melarutkan oksigen sangat rendah. Hal ini menyebabkan kehidupan hewan dan sebagian besar ikan terganggu pada lingkungan yang demikian.


3) Limbah Pertanian
  • Air limbah pertanian tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, namun penggunaan pertisida secara berlebihan menimbulkan kerusakan ekosistem perairan. Limbah bahan berbahaya dan beracun timbul akibat adanya kegiatan pertanian. 
  • Berikut contoh limbah pertanian : 
  • Kegiatan pertanian menggunakan obat-obat pembasmi hama seperti insektisida dan pupuk yang berlebihan. Pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan suburnya ekosistem perairan sehingga terjadi blooming algae atau tumbuh suburnya ganggang di permukaan air. Kondisi demikian disebut eutrofikasi yaitu penyuburan perairan yang berlebihan yang disebabkan oleh limbah pertanian (pupuk) yang terbawa oleh aliran air sehingga menyebabkan ledakan populasi ganggang (blooming algae) dan populasi eceng gondok. 
  • Ganggang/alga di permukaan air menutupi seluruh permukaan sehingga mengurangi sinar matahari yang masuk kedalam perairan tersebut. Akibatnya proses fotosintesis oleh fitoplankton terganggu dan kadar oksigen yang larut dalam air menurun sehingga merugikan organisme di dalamnya. 

b. Dampak Pencemaran Air
  • Penurunan kualitas lingkungan : apabila air tercemar, maka kandungan oksigen di dalamnya berkurang dan mengganggu ekosistem di dalamnya. Apabila ekosistem perairan terganggu, maka menyebabkan kualitas lingkungan menurun.
  • Gangguan kesehatan : air limbah yang tidak dikelola terlebih dahulu sebelum dibuang, kemungkinan mengandung kuman, bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Air limbah juga digunakan sebagai sarang nyamuk dan lalat yang membawa (vektor) penyakit tertentu.
  • Pemekatan hayati (biomagnification/bioakumulasi) peristiwa penumpukan bahan pencemar dalam tubuh makhluk hidup. Bahan beracun yang mencemari perairan mengakibatkan terkontaminasinya racun dalam tubuh organisme. Organisme di dalam perairan juga memiliki rantai makanan seperti : apabila ganggang/fitoplankton terkontaminasi racun maka zooplakton yang memakan gangang juga terkontaminasi racun. Kemudian zooplankton dimakan oleh ikan kecil, ikan kecil dimakan ikan besar, ikan besar ditangkap manusia dan dimakan manusia. Sehingga, manusia terkontaminasi racun tersebut dan sangat mengganggu kesehatan.

  • Mengganggu pemandangan : perairan yang tercemar kadang tidak berbau, tetapi berubah warna. Hal ini mengganggu pemandangan karena air sudah tidak asri lagi.
  • Mempercepat proses kerusakan benda : sebagian air limbah mengandung zat yang dapat diuraikan oleh bakteri anaerob menjadi gas yang dapat merusak seperti H2S. H2S dapat mempercepat perkaratan pada besi.
c. Penanggulangan Pencemaran Air
1) Pengolahan limbah 
Hal ini bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan organik biodegradable (bahan organik yang dapat terurai oleh aktivitas makhluk hidup), meminimalkan bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit), memperhatikan estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan dengan cara : Pembuatan Kolam Stabilisasi, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Pengelolaan Excreta.
IPAL

2) Penggunaan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan pabrik
Hal ini merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan fospat. Kompos dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral dalam tanah juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah eutrofikasi
3) Pemanfaatan musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama
Pemanfaatan musuh alami dan parasitoid lebih aman bagi lingkungan. Hama pengganggu populasinya berkurang, tetapi tidak menimbulkan residu pestisida dalam tanah dan dalam tubuh tanaman. Pertanian organik sudah dikembangkan di negara-negara maju. Di samping menghasilkan produk yang aman bagi lingkungan dan kesehatan, produk pertanian organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
4) Hindari penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan
Penggunaan jala dan pancing di samping lebih higienis juga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan, kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik.
5) Jangan membuang limbah rumah tangga di sungai atau danau.
Sebaiknya limbah rumah tangga dikelola dengan baik dan benar.
6) Kurangi penggunaan detergen
Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.

2. Pencemaran Suara
  • Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.
  • Pencemaran suara terjadi diakibatkan dari suara suara bervolume tinggi atau bernada keras yang akhirnya menyebabkan kebisingan dan membuat ketidaksenangan terhadap makhluk sekitar.
  • Suara atau bunyi di nilai menjadi polusi atau tidak itu merupakan penilaian yang subjektif. Itu artinya tergantung dari tanggapan setiap makhluk hidup (manusia, hewan) yang mendengar suara tersebut, bisa jadi salah satu dari orang sekitar suara akan merasa bising dan salah satu lainnya merasa biasa saja.

a. Penyebab Pencemaran Suara
  • Suara bising dari Mesin Pesawat.
  • Suara dari alat transportasi darat seperti kereta, sepeda bermotor yang telah dimodifikasi (sepeda wor).
  • Suara keras dari alam seperti petir atau suara letusan gunung berapi.
  • Suara dengung dari TOA atau Speaker yang dalam kondisi tidak bagus.
b. Dampak dari Pencemaran Suara
Pencemaran suara dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performa kerja, stres dan kelelahan. Berikut kesimpulan beberapa dampak pencemaran suara:
  • Tekanan darah tinggi
  • Terganggunya sistem pendengaran
  • Jantung berdetak semakin cepat akibat tekanan darah yang naik
  • Gangguan psikologis akibat stress berkepanjangan
  • Munculnya penyakit lain karena gangguan psikologi pada penderita polusi suara
  • Anak-anak yang terpapar pencemaran suara membuat mereka lambat belajar dan tumbuh kembangnya terhambat.
c. Penanggulangan Pencemaran Suara
  • Membuat ruangan kedap suara menggunakan alat peredam suara.
  • Membuat suasana kamar atau area tenang dengan menghindari mesin yang berisik.
  • Menjauhi kebisingan apabila anda berada di lingkungan yang ramai.
  • Menanam tanaman yang mampu mengurangi kebisingan lingkungan.
3. Pencemaran Udara 
  • Pencemaran udara adalah kondisi udara mengandung senyawa-senyawa kimia atau substansi fisik atau biologi yang berdampak buruk bagi kesehatan : manusia, hewan, tumbuhan, merusak : keindahan alam, kenyamanan, properti. 
  • Udara mengandung oksigen yang penting untuk kehidupan organisme. Di atmosfer bumi, terkandung sekitar 20% oksigen yang dibutuhkan semua organisme. Oksigen berperan dalam pembakaran karbohidrat melalui pernapasan. Pembakaran juga sering dilakukan di lingkungan pembakaran seperti pembakaran sampah, kayu dan sebagainya. 
  • Hasil samping dari pembakaran adalah karbon (CO2 dan CO) yang dibuang ke udara. CO2 sangat penting untuk tumbuhan dalam proses fotosintesis. Namun, semakin banyaknya populasi manusia kebutuhan tempat tinggal pun meningkat membuat lahan yang ditumbuhi pepohonan berkurang serta adanya illegal loging (penebangan liar) yang membuat tumbuhan berkurang. 

a. Jenis Pencemaran Udara
Pencemaran udara ada 2 yaitu :
1) Primer : disebabkan langsung dari sumber pencemar. Contohnya peningkatan CO2 yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran manusia. 
2) Sekunder : disebabkan oleh reaksi antar substansi pencemar udara primer yang terjadi di atmosfer. Contohnya pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia partikel yang mengandung oksigen. 

b. Penyebab Pencemaran Udara
Faktor penyebab pencemaran udara ada 2 yaitu :
1) Aktivitas Alam 
Aktivitas alam seperti bencana alam contohnya gunung meletus menimbulkan abu vulkanik yang mencemari udara sekitar dan merugikan organisme dan kebakaran hutan yang menghasilkan karbondioksida dalam jumlah banyak. 
2) Aktivitas Manusia 
Pembakaran sampah, asap-asap industri, asap kendaraan, asap rokok, senyawa kima buangan seperti CFC dan sebagainya. Pencemaran udara dapat berdampak pada kesehatan, tumbuhan, efek rumah kaca dan rusaknya lapisan ozon. 

Berbagai bahan pencemar udara beserta sumber dan akibatnya dapat dilihat pada tabel berikut :

c. Dampak Pencemaran Udara
1) Kesehatan  
Pencemaran udara menurunkan kualitas udara sehingga menimbulkan banyak penyakit seperti infeksi saluran pernapasan (ISPA) yaitu Emfisema. Emfisema adalah gejala kesulitan pengangkutan oksigen karena CO2 di udara lebih banyak dari O2. Sehingga, tubuh akan kekurangan oksigen dan menjadi sesak napas, pusing, berlanjut pada kematian. 
2) Hujan Asam
Bagi tumbuhan abu vulkanik dan hujan asam mengandung sulfur yang tidak bagus untuk tumbuhan karena bisa menyebabkan kematian. Zat NOx dan SOx di udara akan mengakibatkan hujan asam. Ini berarti terjadi perubahan pH air hujan. Perubahan pH air hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan rusaknya jaringan tumbuhan. Bila udara lembap yang mengandung uap air asam terhirup oleh pernapasan manusia akan mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan. Hujan asam juga berdampak pada ekosistem air. Sebab yang jatuh ke sungai menyebabkan pH air sungai menurun secara berlebihan. Sehingga akan sangat mengganggu komunitas biota ekosistem air. Dan ekosistem daratan menjadi tandus sehingga menghambat pertumbuhan tanaman.

3) Efek Rumah Kaca 
Efek rumah kaca adalah peningkatan suhu bumi yang diakibatkan meningkatnya CO2 dan CO di atmosfer. CO2 dan CO di atmosfer membentuk lapisan yang menghalangi panas bumi keluar, sehingga panas bumi tetap berada di dalam bumi. Efek rumah kaca terjadi karena di atmosfer bumi ada gas yang mampu menyerap sinar inframerah, yaitu sinar panas yang dipancarkan ke bumi. Gas yang mampu memberikan efek rumah kaca dikenal dengan gas rumah kaca (GRK), yang terdiri dari CO2, nitrogen oksida, uap air, maupun CFC. Bila gas-gas tersebut bergabung akan membentuk awan yang memiliki sifat seperti kaca, yaitu dapat ditembus cahaya matahari, tetapi menyerap sinar panas (inframerah). Bila gas rumah kaca terus meningkat maka efek rumah kaca yang meningkat juga menimbulkan suhu permukaan bumi naik sehingga disebut pemanasan global.
4) Rusaknya Lapisan Ozon 
Lapisan ozon merupakan selimut atmosfer bumi. Lapisan ini mencegah radiasi ultraviolet cahaya matahari. CFC adalah senyawa dalam produk pendingin (freezer, AC, dan aerosol). Ketika CFC terurai di atmosfer, ozon terurai dan lapisan ozon berlubang. Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi dari panas dan sinar UV matahari. Apabila lapisan ozon berlubang, pemanasan global meningkat. Selain itu, timbul penyakit mematikan oleh pengaruh sinar ultraviolet yang sangat besar seperti kanker kulit.

c. Penanggulangan Pencemaran Udara
Untuk menghadapi polusi udara, berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan:
  • Menggunakan moda transportasi umum untuk mengurangi polusi.
  • Hemat energi dengan mengurangi penggunaan elektronik sehingga mengurangi jumlah bahan bakar fosil yang akan dibakar.
  • Penggunaan energi bersih seperti matahari, angin dan panas bumi mulai marak dewasa ini.
  • Meningkatkan penanaman pohon-pohon, reboisasi dan menambah area hijau di seluruh wilayah untuk menambah paru-paru kota.
  • Menghindari bakar sampah sembarangan.
  • Menggunakan produk yang bertanda non-CFC atau ozon friendly.
4. Pencemaran Tanah 
  • Pencemaran tanah adalah keadaan bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan alami tanah. 
  • Pencemaran tanah terjadi karena kebocoran limbah atau bahan industri, penggunaan pestisida, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah, air limbah dari penimbunan sampah dan limbah industri. 

a. Penyebab Pencemaran Tanah
Faktor penyebab pencemaran tanah ada 3 yaitu : limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian. 
1) Limbah domestik 
  • Limbah domestik berasal dari pedagang, tempat usaha, hotel, kantor-kantor pemerintahan dan tempat wisata. Limbah domestik berupa limbah padat dan cair. Limbah cair berupa tinja (feses), deterjen, oli dan cat. Apabila meresap ke tanah dapat merusak kandungan air tanah dan membunuh mikroorganisme tanah. 
  • Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat diuraikan (tidak terbiodegradasi) mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng dan bekas bahan bangunan yang dapat mengurangi kesuburan tanah. Limbah padat akan tetap utuh hingga 300 tahun.
2) Limbah industri 
  • Limbah Industri berasal dari sisa produk industri, berupa limbah padat dan cair. 
  • Limbah padat merupakan hasil buangan industri berupa padatan, lumpur dan bubur yang berasal dari proses pengolahan. Contohnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan ikan, daging, buah dan sebagainya. 
  • Limbah cair merupakan sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, krom, arsen dan boron adalah zat – zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb dan Cd. 
3) Limbah pertanian
  • Limbah pertanian timbul karena pengetahuan petani kurang, menggunakan pupuk sintetik melebihi ketentuan atau caranya tidak tepat. Akibatnya, limbah pertanian berupa sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah membuat tanah tercemar. Misalnya, pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. 
  • Penggunaan pupuk yang terus menerus akan merusak struktur tanah. Akibatnya, kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Penggunaan juga mematikan mikroorganisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.
b. Dampak Pencemaran Tanah
1) Mengurangi tingkat kesuburan tanah
Tanah yang tercemar akan mengalami penurunan kesuburan. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka tanah akan bersifat tidak fertil atau rusak. Akibatnya, tanah tidak bisa digunakan sebagai media untuk bercocok tanam. Tidak heran jika ada 20 juta hektar tanah yang telah ditinggalkan karena mengalami degradasi.
2) Memicu pencemaran lain
Pencemaran tanah bisa mengakibatkan pencemaran air dan udara. Bagaimana tidak, di tanah bagian bawah tersimpan cadangan air (air bawah tanah). Jika tanah sudah tercemar, sudah pasti air di bawahnya juga akan tercemar. Tidak hanya itu, gas-gas yang dihasilkan oleh pencemaran tanah akan dibuang ke udara sebagai polutan. Polutan ini mengakibatkan pencemaran udara.
3) Menyebabkan berbagai penyakit
Pencemaran tanah bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, misalnya diare, penyakit kronis jangka panjang, malnutrisi, kerusakan ginjal, hati, dan masih banyak lainnya. Wajar saja jika penduduk Lakardowo sering terserang penyakit, mengingat tanahnya sudah tercemar sedemikian parah.
4) Menurunkan kualitas hasil pertanian
Pencemaran tanah bisa menyebabkan berbagai masalah pertanian. Salah satunya, sering gagal panen. Padi atau tanaman budidaya lain cepat menguning dan mengering. Hal itu disebabkan kurangnya nutrisi karena tanah semakin rusak akibat kontaminasi limbah.
5) Tanah bersifat toksik/beracun
Toksisitas tanah sangat berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Tidak hanya itu, hasil pertanian dari tanah yang toksik bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti pada pembahasan sebelumnya.

c. Penanggulangan Pencemaran Tanah 
 
1) Remidiasi 
  • Remidiasi adalah kegiatan membersihkan permukaan tanah yang tercemar. 
  • Ada 2 jenis remidiasi tanah yaitu in situ (on–site) dan ex situ (off–site)
  • Pembersihan off–site meliputi penggalian tanah yang tercemar kemudian dibawa ke daerah aman dan dibersihkan dari pencemar. Caranya : disimpan di bak atau tanki yang kedap kemudian diolah dengan IPAL. Pembersihan off–site lebih mahal dan rumit.
2) Bioremidiasi
  • Bioremidiasi adalah pembersihan pencemaran tanah menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremidiasi bertujuan memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (CO2 dan H2O). 
  • Mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza, berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah, berperan langsung menyerap unsur logam dari tanah, menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur spesies lain, dan sebagainya.
3) Menerapkan Prinsip 4R
a) Recycle (mendaur ulang) : Mendaur ulang kembali barang atau sampah menjadi bahan atau bentuk lain.  
Contoh :
  • Sampah kertas diolah kembali menjadi bubur kertas sehingga dapat dibuat kertas kembali.
  • Mengolah kembali botol plastik menjadi biji plastik dan dibuat barang kembali seperti gantungan baju, pot plastik, ember, dan lain sebagainya.
  • Mengolah sampah organik menjadi kompos.
  • Mengolah sampah anorganik menjadi barang bermanfaat dan mempunyai nilai jual seperti kerajinan.
b) Reuse (penggunaan ulang) : Menggunakan kembali/pemakaian kembali bahan atau sampah yang terbuang dan tidak terpakai agar tidak terjadi penumpukan sampah di lingkungan.
Contoh :
  • Botol sirup dapat digunakan lagi untuk menyimpan air minum. 
  • Menggunakan sisi kertas yang masih kosong
  • Menggunakan kresek yang masih bersih untuk pembungkus barang.
  • Memanfaatkan pakain atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.
c) Reduce (mengurangi pemakaian) : Mengurangi dengan melakukan pencegahan bahan-bahan yang dapat menjadi sampah.
Contoh :
  • Membawa kantung plastik atau tas belanja saat berbelanja di minimarket, mall, atau pasar.
  • Menggunakan barang atau produk yang dapat diguakan kembali atau diisi ulang (refill) seperti botol minuman yang dapat digunakan kembali.
  • Memilih kemasan produk terbuat dari kertas dibandingkan plastik karena kertas mudah terurai secara alami.
  • Tidak print file-file jika tidak urgent untuk diprint guna mengurangi sampah kertas.
d) Replace (mengganti) : kegiatan mengganti barang-barang yang hanya dapat dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama/dapat digunakan berkali-kali. 
Contoh :
  • Ganti kantong kresek dengan keranjang bila ingin berbelanja.
  • Menggunakan botol minum yang dapat dipakai berulang-ulang kali.
  • Menggunakan tempat bekal kita sendiri daripada memakai styrofom.
REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 


LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/7A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...