3.2 Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati.
Keterampilan
4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat : 1. Membedakan makhluk hidup dan benda mati dengan benar 2. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dengan benar. 3. Menjelaskan tujuan dari klasifikasi makhluk hidup dengan benar. 4. Menuliskan nama spesies berdasarkan sistem binomial nomenklatur dengan benar.
Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Makhluk hidup disebut juga organisme. Yakinkah kamu bahwa kamu makhluk hidup? Pasti! Pasti kamu yakin bahwa kamu adalah makhluk hidup. Ciri-ciri apakah yang kamu miliki sehingga kamu mengatakan bahwa kamu adalah makhluk hidup? Dengan menggunakan ciri-ciri yang kamu miliki, marilah kita pelajari ciri-ciri makhluk hidup satu demi satu.
1 .
Bergerak
Bergerak adalah merupakan
perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh
adanya tanggapan terhadap rangsang.
Manusia dan hewan dapat bergerak atau
berpindah tempat. Alat untuk bergerak pada setiap makhluk hidup juga
berbeda-beda.
Manusia dan hewan yang hidup di darat umumnya menggunakan kaki
untuk berjalan atau berlari. Sedangkan hewan yang hidup di air umumnya menggunakan
sirip untuk bergerak bebas di air. Hewan seperti burung menggunakan sayap
mereka untuk bergerak di udara. Namun, ada juga hewan yang cara bergeraknya dengan
melata, melompat, dan lain sebagainya.
Gerak yang dilakukan
pada tumbuhan antara lain gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak
ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya
biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air.
2 .
Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai
kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas). Reaksi ini timbul ketika muncul
rangsangan dari lingkungan.
Rangsangan ini dapat berupa cahaya, panas, dingin,
bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan lain-lain.
Manusia dan hewan
memiliki indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya, mata untuk
menangkap rangsangan cahaya, telinga untuk menangkap rangsangan suara, hidung
untuk menangkap rangsangan bau, kulit untuk menangkap rangsangan berupa
sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat. Sedangkan pada
tumbuhan, kita bisa melihat rangsangan yang terjadi dengan gerakan tumbuhan
yang mendekat ke arah matahari.
Contoh :
Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi
rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.
Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing
akan berkokok.
Manusia jika diberi bau yang merangsang akan
menanggapi rangsang, misalnya bersin.
3 .
Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal
ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan
pertumbuhan.
Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam
memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses
fotosintesis (autotrof). Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri,
tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya (heterotrof).
4 . Bernapas (respirasi)
Bernapas
atau respirasi merupakan
proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida
dari tubuh.
Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara
kimiawi. Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas
tubuh.
Setiap makhluk hidup memiliki proses pernapasannya masing-masing.
Manusia dan mamalia menggunakan paru-paru untuk bernapas, ikan bernapas dengan
insang, cacing bernapas dengan kulit, dan serangga bernapas menggunakan trakea.
Tumbuhan, pada daun bernapas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan
di akar melalui rambut akar.
5 . Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible (tidak dapat balik). Semua makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan.
Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.
6 .
Berkembangbiak (reproduksi)
Salah satu tujuan makhluk hidup adalah untuk
berkembang biak dan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Baik manusia, hewan
atau tumbuhan dapat melakukan proses berkembang biak.
Manusia dan mamalia
berkembang biak dengan melahirkan anak lewat jenis betinanya. Hewan lain
juga ada yang berkembang biak dengan cara bertelur. Sementara tumbuhan berkembang
biak dengan berbagai cara diantaranya adalah cangkok, stek dan lain-lain.
Nantinya
sifat anak atau keturunan akan mewarisi sifat induknya. Apapun cara dan metodenya,
makhluk hidup harus terus berkembang biak agar spesiesnya tidak punah
dan terus ada.
7 . Beradaptasi
Adaptasi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk
mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri
terhadap alat-alat tubuhnya.
Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam
untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas
bidang penguapan.
Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri
terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh.
Contoh : Manusia menambah
jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi
urinenya kental
Adaptasi tingkah
laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya.
Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukaan laut
secara periodik.
8 . Mengeluarkan Zat Sisa
Tiap makhluk hidup pasti
mengeluarkan zat-zat sisa atau dikenal sebagai ekskresi.
Proses ekskresi ini
sangat penting dilakukan bagi makhluk hidup karena zat sisa tersebut
bersifat racun sehingga jika tidak dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.
Organ
ekskresi pada manusia terdiri dari paru-paru, kulit, ginjal dan hati.
Paru-paru
mengeluarkan zat sisa yang berbentuk gas karbondioksida dan uap air.
Kulit
mengeluarkan zat sisa berbentuk keringat yang tersusun atas air, urea dan
garam.
Ginjal mengeluarkan zat sisa berupa urine.
Hati mengeluarkan zat sisa
berupa cairan empedu dan urea.
Proses ekskresi hewan kurang lebih hampir sama dengan yang
dilakukan oleh manusia.
Sementara proses ekskresi pada tumbuhan dilakukan
dilakukan melalui bagian stomata dan lentisel.
9 . Memiliki Bahan Genetik
Bahan genetik adalah komponen dalam sel makhluk hidup yang membawa
sifat-sifat menurun.
Bahan genetik ini memungkinkan makhluk hidup tumbuh dan
berkembang mengikuti sifat induknya. Pada manusia dan hewan bahan genetik ini
berupa DNA (Deoxyribonucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid).
B. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah penggolongan/pengelompokan
organisme atau makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman dan
keanekaragaman.
Organisme atau makhluk hidup yang di klasifikasikan dalam satu
kelompok memiliki persamaan.
Makhluk hidup yang memiliki golongan berbeda
akan memiliki banyak perbedaan. Semakin dekat hubungan pengelompokannya, maka
semakin banyak persamaan dari kedua makhluk hidup tersebut.
C. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup Tujuan dari klasifikasi maklhuk hidup adalah sebagai berikut :
memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup
yang beraneka ragam.
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-ciri yang dimiliki
mendeskripsikan ciri-ciri
makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup lain.
mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
D. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi
suatu kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok-kelompok
terkecil yang beranggotakan satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan-tingkatan
pengelompokan itu disebut takson, ilmunya Taksonomi.
Semakin tinggi tingkatan taksonnya (dari bawah ke atas), maka :
Anggotanya semakin banyak
Tingkat persamaannya
semakin kecil
Perbedaannya semakin
banyak
Tingkat kekerabatannya
semakin jauh
Sebaliknya tingkat
takson semakin rendah sifat-sifatnya kebalikan dari yang disebutkan di atas.
Tingkatan Takson :
1.
KINGDOM/REGNUM
Istilah kingdom
bisa digunakan pada dunia hewan dan tumbuhan, sedangkan istilah regnum hanya
digunakan pada tumbuhan saja.
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk
hidup.
Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ini
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun 1969).
Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia.
2. FILUM/DIVISIO
Istilah filum digunakan
pada dunia hewan sedangkan istilah divisio digunakan pada tumbuhan.
Filum atau divisio terdiri
atas organisme-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri.
Nama filum
tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama divisio umumnya memiliki
akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3. CLASSIS (KELAS)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih
rendah dari filum atau divisio.
4. ORDO (BANGSA)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada
dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5. FAMILIA (SUKU)
Familia/famili merupakan tingkatan takson di
bawah ordo.
Nama famili tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk
hewan biasanya diberi nama idea.
Dalam penyebutan Indonesia nama suku selalu
diulang penyebutannya : kacang-kacangan, angrek-anggrekan, jahe-jahean.
6. GENUS (MARGA)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada
famili.
Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf
kapital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau
dibedakan dari huruf lainnya.
7. SPECIES (JENIS)
Species adalah takson
yang terendah. Spesies adalah suatu kelompok organisme yang dapat melakukan
perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertil (subur).
E. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup
Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup
harus diberikan nama yang unik dan dikenal di seluruh dunia.
Berdasarkan
kesepakatan internasional, digunakanlah metode binomial nomenklatur yang
ditemukan oleh Carolus Linnaeus.
Metode binominal nomenklatur
artinya tata nama ganda. Disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis
makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species).
Adapun aturan sistem tata
nama Carolus Linnaeus adalah sebagai berikut:
Terdiri dari dua kata
dalam bahas latin.
Kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan
penunjuk nama spesies.
Cara penulisan kata pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan kata kedua diawali dengan huruf kecil.
Apabila ditulis dengan cetak tegak maka harus digarisbawahi secara terpisah
antarkata, sedangkan jika ditulis dengan cetak miring maka tidak digarisbawahi.
Contohnya nama jenis tumbuhan Oryza sativa atau dapat juga
ditulis Oryzasativa (padi) dan Zea mays dapat juga
ditulis Zeamays (jagung).
Contoh lain :
Contoh
spesies yang memiliki kekerabatan paling dekat sebagai berikut:
Belajar tak melulu dilakukan di dalam kelas, apalagi dengan kondisi saat ini belajar di rumah harus tetap dilakukan dengan semangat.
Pembelajaran IPA kali ini kakak-kakak kelas 7 berlatih untuk mempresentasikan hasil jawaban mereka tentang analisis gempa bumi di hadapan kamera dalam bentuk vlog/video. Selain nambah ilmu dan kreativitas, tentunya belajar seperti ini seru juga kan pastinya😁
SOAL ANALISIS GEMPA BUMI
Sabtu
pagi pukul 05.53 WIB tanggal 27 Mei 2006 di Yogyakarta terjadi gempa bumi
berkekuatan 5,9 SR. Gempa tersebut telah meluluhlantakkan daerah-daerah di
wilayah Provinsi DIY dan sebagian Provinsi Jawa Tengah. Gempa tersebut berpusat
di koordinat 8⁰ Garis Lintang Selatan dan 110⁰
Garis Bujur Timur atau sekitar 25 km ke arah barat daya dari Kota Yogyakarta
dengan kedalaman 17,3 km di bawah permukaan laut. Walaupun
pusat gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami.
Gempa
ini menewaskan lebih dari 5.800 orang, lebih dari 37.000 orang luka-luka, lebih
dari 84.000 rumah rata dengan tanah, dan lebih dari 200.000 rumah mengalami
rusak ringan, sedang maupun berat. Kerusakan paling parah adalah di Kecamatan
Imogiri, Jetis, Pleret dan Piyungan di Bantul dan Kecamatan Wedi, Gantiwarno,
dan Bambanglipuro di Klaten. Penyebab gempa ini adalah adanya pergeseran sesar
Opak yang membentang dari pesisir pantai Bantul hingga ke Prambanan sepanjang
40 km dengan arah 30⁰NE (Northeast—Timur Laut).
Soal Analisis
1.Berdasarkan bacaan di atas, tentukan :
a. Letak hiposentrum
b. Magnitude gempa
2.Berdasarkan kedalamannya, termasuk jenis apakah gempa bumi tersebut ?
Jelaskan singkat !
3.Berdasarkan penyebabnya, termasuk jenis apakah gempa bumi tersebut ?
Jelaskan singkat !
4.Berdasarkan magnitudenya, termasuk kategori apakah gempa bumi tersebut ?
Jelaskan singkat !
5.Mengapa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami walaupun pusat gempa berada di laut ?
6.Apa tindakan penyelamatan yang bisa kalian lakukan jika terjadi gempa bumi saat kalian berada di dalam bangunan dan di luar bangunan?
Hasil presentasi siswa-siswi kelas 7 SMP-IT Ar Rahmah Pacitan dalam bentuk vlog dapat disaksikan di bawah ini :
KELAS 7A
KELAS 7B
KELAS 7C
KELAS 7D
~ Pada hakikatnya, jadikan setiap rumah sebagai sekolah dan jadikan setiap orang sebagai guru (Ki Hajar Dewantara) ~