Senin, 20 September 2021

Bab 6. Sistem Peredaran Darah Manusia (Materi 1 : Komponen Sistem Peredaran Darah)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
Keterampilan
4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) pada frekuensi denyut jantung.


Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia dengan benar.
2. Mendeskripsikan fungsi darah dengan benar.
3. Menjelaskan komponen plasma darah dengan benar.
4. Menjelaskan komponen sel darah merah dengan benar.
5. Menjelaskan komponen sel darah putih dengan benar.
6. Menjelaskan komponen keping darah dengan benar.
7. Menjelaskan fungsi jantung dengan benar.
8. Menjelaskan cara kerja jantung dengan benar.
9. Membedakan pembuluh arteri, vena dan kapiler dengan benar.
10. Mengidentifikasi golongan darah sistem ABO dengan benar.

Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
     Maha Suci Allah yang telah menciptakan sistem peredaran darah bagi manusia. Darah pada tubuh manusia berfungsi untuk mengangkut nutrisi, oksigen, hormon dan senyawa kimia lain ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbondioksida dan sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, darah juga berfungsi untuk menjaga tubuh kita dari serangan penyakit. Proses ini berlangsung terus-menerus selama kehidupan manusia. Untuk melakukan fungsi tersebut melibatkan berbagai organ dalam tubuh.

A. Komponen Penyusun Sistem Peredaran Darah
1. Darah
  • Darah merupakan jaringan ikat yang berwujud cair dan tersusun atas dua komponen utama yaitu plasma dan sel-sel darah. 
  • Plasma darah merupakan komponen cair dan sel-sel darah merupakan komponen padat dalam darah.
  • Apabila darah yang terdapat di dalam tabung reaksi disentrifugasi (diputar) dengan kecepatan tertentu, sel-sel darah akan berada pada bagian dasar sedangkan plasma berada pada bagian atas. 
  • Darah tersusun atas 55 % plasma darah dan 45 % sel-sel darah. 
  • Secara normal, lebih dari 99 % sel-sel darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit) dan sisanya tersusun oleh sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit).
  • Fungsi darah antara lain :
a. Plasma Darah
  • Plasma Darah tersusun atas 91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut. 
  • Zat-zat terlarut tersebut tersusun atas protein dan zat-zat lain. 
  • Protein-protein yang terlarut dalam plasma antara lain albumin, fibrinogen dan globulin yang sering disebut sebagai protein plasma. 
  • Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi dan zat sisa metabolisme (urea dan karbondioksida).
b. Sel Darah Merah (Eritrosit)
  • Sel darah merah berbentuk bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (cakram bikonkaf). 
  • Sel darah merah tidak memiliki inti sel. 
  • Warna merah pada sel darah merah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. 
  • Hemoglobin merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. 
  • Sel darah merah paling banyak terdapat dalam darah, 1 mm3 (kurang lebih sekitar satu tetes) darah terdiri atas 4-5 juta sel darah merah. 
  • Ketika dalam paru-paru, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap oksigen, sehingga akan mengikat oksigen membentuk kompleks Oksihemoglobin. Persamaan reaksi kimianya adalah :
  • Ketika sel darah merah berada dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap oksigen berkurang, sehingga oksigen terlepas dari hemoglobin menuju sel-sel tubuh. Sebaliknya, saat berada dalam jaringan tubuh, daya ikat hemoglobin terhadap karbondioksida tinggi. Karbondioksida berikatan dengan hemoglobin membentuk Karbaminohemoglobin. Persamaan reaksi kimianya adalah :
  • Sel darah merah yang mengandung karbaminohemoglobin selanjutnya menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, karbondioksida dilepaskan untuk dikeluarkan dari tubuh.
  • Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum merah tulang. Namun, selama dalam kandungan, sel darah merah dibentuk dalam dalam hati dan limpa. Sel darah merah hanya berusia sekitar 100-120 hari. Sel yang telah tua akan dihancurkan oleh sel makrofag di dalam hati dan limpa. Selanjutnya di dalam hati, hemoglobin dirombak, kemudian dijadikan bilirubin (Pigmen empedu).

c. Sel Darah Putih (Leukosit)
  • Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat amoeboid dan mempunyai inti. 
  • Jumlah sel darah putih tidak sebanyak jumlah sel darah merah, setiap 1 mm darah mengandung sekitar 8.000 sel darah putih. 
  • Fungsi utama dari sel darah putih adalah melawan kuman/bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh. 
  • Apabila di dalam darah terjadi peningkatan jumlah leukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi di bagian tubuh. 
    • Jika jumlah leukosit sampai di bawah 6.000 sel per 1 mm3 darah disebut sebagai kondisi Leukopenia. 
    • Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per 1 mm3) disebut Leukositosis.
  • Jenis sel darah putih :

d. Keping Darah (Trombosit)
  • Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu bulat, oval dan memanjang. 
  • Trombosit tidak berinti dan bergranula. 
  • Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000-500.000 sel per 1 mm3 darah. 
  • Umur dari keping darah cukup singkat, yaitu 5 sampai 9 hari. 
  • Keping darah sangat berhubungan dengan proses mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika ada yang menyebut keping darah dengan sel darah pembuka.
  • Proses Pembekuan Darah
    • Sesaat setelah bagian tubuh terluka, trombosit akan pecah karena bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang luka. Di dalam trombosit, terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin. 
    • Enzim tromboplastin akan mengubah protombin (calon trombin) menjadi thrombin karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. 
    • Thrombin akan mengubah fibrinogen (protein darah) menjadi benang-benang fibrin. 
    • Benang-benang fibrin ini akan menjaring sel-sel darah sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.

2. Jantung dan Pembuluh Darah
a. Jantung
  • Darah dapat mengalir ke seluruh tubuh karena di dalam tubuh kita terdapat organ yang berperan sebagai pemompa darah yang disebut dengan jantung. 
  • Jantung tersusun atas otot-otot jantung.
  • Jantung berukuran kurang lebih satu kepalan tangan kanan dengan massa 250-300 gram.
  • Jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu : serambi (atrium) kiri dan serambi (atrium) kanan serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik (ventrikel) kanan. 
  • Serambi jantung terletak pada bagian atas, sedangkan bilik jantung terletak di sebelah bawah. 
    Bagian-Bagian Jantung

  • Cara Kerja Jantung :
    • Darah dari seluruh tubuh, akan masuk pertama kali ke serambi kanan, sehingga darah dalam serambi kanan banyak mengandung CO2
    • Dari serambi kanan, darah akan melewati katup trikuspidalis menuju bilik kanan. Katup ini berfungsi agar darah tidak dapat kembali ke serambi kanan. 
    • Darah yang ada dalam bilik kanan, dipompa oleh bilik kanan melewati arteri pulmonalis menuju paru-paru agar CO2 dalam darah terlepas dan terjadi pengikatan O2
    • Darah dari paru-paru mengalir melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri, sehingga darah dalam serambi kiri banyak mengandung O2. Darah dari serambi kiri turun melalui katup bikuspidalis menuju bilik kiri.
    • Bilik kiri akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta.
b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1). Pembuluh Nadi (Arteri)
  • Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung.
  • Arteri berisi darah yang mengandung oksigen, kecuali pembuluh arteri pulmonalis. 
  • Aorta merupakan arteri terbesar yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh.
  • Arteri pulmonalis merupakan arteri yang membawa darah dari bilik kanan ke paru-paru.
  • Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriol.
2). Pembuluh Balik (Vena)
  • Vena merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah masuk ke dalam jantung. 
  • Vena berisi darah yang banyak mengandung karbondioksida, kecuali vena pulmonalis. 
  • Vena bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut venula.
  • Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru disebut vena cava. 
  • Vena kava dibagi menjadi dua, yaitu vena cava inferior dan superior.
    • Vena cava inferior : mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah ke serambi kanan jantung.
    • Vena cava superior : mengalirkan darah dari tubuh bagian atas ke serambi kanan jantung.
3). Pembuluh Kapiler
  • Pembuluh kapiler merupakan bagian cabang yang ada di ujung pembuluh arteri dan vena.
  • Pembuluh kapiler ini merupakan pembuluh darah yang kecil, halus, dindingnya tipis, dan berpori.
  • Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah kecil dengan jumlah sangat banyak yang menghubungkan arteri dengan vena.
  • Pada pembuluh kapiler inilah terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbondioksida antara darah dengan jaringan tubuh. Namun pembuluh darah kapiler banyak mengandung oksigen.
Tabel Perbedaan Pembuluh Arteri, Vena dan Kapiler

B. Golongan Darah
  • Sistem golongan darah ABO ini ditemukan oleh Karl Landsteiner. 
  • Pada sistem ABO, golongan darahnya ditentukan oleh aglutinogen dan aglutinin.
    • Aglutinogen (Antigen) adalah jenis protein yang dapat menggumpal (aglutinasi) dan terdapat pada eritrosit.
    • Aglutinin (Antibodi) adalah jenis serum antibodi yang dapat menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin terdapat pada plasma darah.
  • Aglutinogen maupun aglutinin terbagi menjadi 2 jenis :
    • Aglutinogen terbagi menjadi aglutinogen A dan aglutinogen B
    • Aglutinin terbagi menjadi aglutinin α (anti-A) dan aglutinin β (anti-B). 
    • Aglutinin α menggumpalkan aglutinogen A 
    • Aglutinin β menggumpalkan aglutinogen B. 
  • Darah seseorang memungkinkan dapat mengandung aglutinogen A saja atau aglutinogen B saja. Tetapi kemungkinan juga dapat mengandung aglutinogen A dan B. Ada juga yang tidak mengandung aglutinogen sama sekali. Oleh karena itu, aglutinogen dan aglutinin inilah yang menjadi dasar penggolongan darah manusia berdasarkan sistem ABO. 
  • Penentuan jenis golongan darah penting dilakukan, terutama saat transfusi darah, agar darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi perlawanan dari tubuh. Hal ini karena setiap golongan darah memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya tidak bisa dicampur dengan golongan darah lain. 
  • Dalam kasus transfusi darah, harus ada kesesuaian antara jenis golongan darah  pemberi darah (donor) dengan golongan darah penerima (resipien).
  • Tabel kecocokan golongan darah sistem ABO :
  • Berdasarkan tabel di atas, maka golongan darah O dapat berperan sebagai donor bagi seluruh golongan darah (donor universal), sedangkan golongan darah AB dapat berperan sebagai resipien dari seluruh golongan darah (resipien universal).
  • Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain. Golongan darah yang dimaksud adalah O.
  • Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB.
  • Namun, demi keamanan sebaiknya transfusi darah hanya dilakukan pada orang-orang yang bergolongan darah sama.
Contoh Kasus :
Suatu hari pak Budi membawa anaknya yang laki-laki pergi ke supermarket menggunakan sepeda motor. Di perjalanan mereka mengalami kecelakaan. Hal tersebut menyebabkan anaknya terluka dan kekurangan darah yang cukup banyak. Anak pak Budi mempunyai golongan darah O sedangkan Pak Budi dan istrinya mempunyai golongan darah A dan B. Menurut pendapatmu apakah mungkin Pak Budi dan istrinya dapat mendonorkan darahnya? Jelaskan!
Pembahasan :
Pak Budi dan istrinya tidak memungkinkan untuk mendonorkan darahnya kepada anaknya. Hal ini disebabkan golongan darah yang berbeda. Golongan darah O tidak memiliki aglutinogen tapi memiliki 2 aglutinin yaitu anti A dan anti B. Apabila Pak Budi dan istrinya mendonorkan darahnya yang bergolongan A dan B akan digumpalkan oleh aglutinin yang dimiliki anaknya. Penggumpalan darah sangat berbahaya.

REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 



LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/8A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...