Sabtu, 28 Agustus 2021

Bab 3. Pewarisan Sifat (Materi 2. Persilangan Dihibrid)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.3. Menerapkan konsep pewarisan sifat dalam pemuliaan dan kelangsungan makhluk hidup.
Keterampilan
4.3. Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait tentang tanaman dan hewan hasil pemuliaan.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pola persilangan dihibrid dengan benar.
2. Menentukan perbandingan genotipe dan fenotipe pada  persilangan dihibrid dengan benar.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
A. Persilangan Dihibrid
  • Jika pada persilangan monohibrid kita hanya memperhatikan satu sifat beda saja, maka pada persilangan dihibrid kita akan memperhatikan dua sifat beda. Misalnya warna buah dan bentuk buah, bentuk buah dan rasa buah, bentuk biji dan warna biji dsb.
  • Pada persilangan dihibrid berlaku Hukum II Mendel karena pada saat pembentukan F2, gen di dalam gamet yang tadinya mengalami pemisahan kemudian akan bergabung secara bebas. Penggabungan secara bebas ini maksudnya adalah gen yang satu dapat secara bebas bergabung dengan gen yang lainnya tanpa adanya syarat tertentu.
  • Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan biji yang mempunyai dua sifat beda, yaitu bentuk dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut.
    • B = gen yang menentukan biji bulat.
    • b = gen yang menentukan biji keriput.
    • K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
    • k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.

Perhatikan contoh berikut ini !

Persilangan antara kacang ercis biji bulat kuning (BBKK) dengan biji keriput hijau (bbkk). Biji bulat (B) dominan terhadap biji keriput (b) dan warna kuning (K) dominan terhadap warna hijau (k). Lakukan persilangan sampai mendapat F2!
  • Jika tanaman ercis yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan ercis yang berbiji keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. 
  • Jika tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri, F2 memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas empat macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning, dan keriput hijau.
  • Untuk menentukan macam gamet P2 (BbKk) yang terbentuk dapat digunakan diagram garpu :


  • Perbandingan genotipe F2 :
    BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
           1   :     2    :     2     :      4    :     1    :     2    :     1    :    2     :   1
  • Perbandingan fenotipe F2 :
    bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
             9           :         3         :             3            :         1
  • Persentase kacang ercis bulat kuning : 9/16 x 100% = 56,25%
  • Persentase kacang ercis bulat hijau : 3/16 x 100% = 18,75%
  • Persentase kacang ercis keriput kuning : 3/16 x 100% = 18,75%
  • Persentase kacang ercis keriput hijau : 1/16 x 100% = 6,25%
Contoh lain bisa disimak di video berikut :

Catatan :
Cara Menentukan Jumlah Gamet dan Macam Gamet :
  • Gamet adalah sel kelamin yang membawa separuh dari jumlah kromosom induk.
  • Dalam pewarisan sifat, gamet disimbolkan dengan satu jenis huruf sesuai dengan genotipnya.

  • Beberapa contoh penentuan jenis gamet dapat dijelaskan sebagai berikut:
    • Individu yang memiliki genotip AA maka gamet yang dibentuk adalah A.
    • Individu yang memiliki genotip aa maka gamet yang dibentuk adalah a.
    • Individu yang memiliki genotip Aa maka gamet yang dibentuk adalah A dan a.
    • Individu yang memiliki genotip AABB maka gamet yang dibentuk adalah AB.
    • Individu yang memiliki genotip AAbb maka gamet yang dibentuk adalah Ab.
    • Individu yang memiliki genotip aaBB maka gamet yang dibentuk adalah aB.
    • Individu yang memiliki genotip AaBb maka gamet yang dibentuk adalah AB, Ab, aB, ab.

  • Beberapa contoh lain :
    • QqRrSS

    • AaBbTt
Penjelasan tentang menentukan jumlah dan jenis gamet dapat disimak video berikut :


B. Beberapa Rumus untuk Memprediksi Mengenai Keturunan
  • Dari berbagai contoh persilangan di atas dapat disusun rumus-rumus untuk memprediksi beberapa hal yang ada hubungannya dengan keturunan, seperti banyaknya macam gamet yang dibentuk oleh suatu individu, banyaknya macam genotipe F2, banyaknya macam fenotipe F2 dan perbandingan fenotipe F2.
  • Perhatikan Tabel berikut :

Contoh Soal :
1. Mangga manis berbuah besar memiliki genotipe MMBb. Tentukan gamet untuk genotipe tersebut !
Penyelesaian :
  • Cara menentukan gamet adalah dengan mengetahui genotipenya terlebih dahulu.
  • Untuk mengetahui genotipe dari gamet dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
    • Gamet untuk MM adalah M 
    • Gamet untuk Bb adalah B dan b
    • Gamet M dipasangkan dengan B dan b maka didapatkanlah genotipe MB dan Mb.

2. Kelinci berbulu kasar tebal (hhTT) disilangkan dengan kelinci berbulu halus tipis (HHtt) menghasilkan F1 kelinci berbulu halus tebal. Bila F1 disilangkan sesamanya, maka tentukan genotipe keturunan yang dapat digunakan untuk bibit unggul (kelinci berbulu halus tebal) !
Penyelesaian :
  • Kelinci berbulu kasar tebal (hhTT)
  • Kelinci berbulu halus tipis (HHtt)
  • Keturunan pertama (F1) berbulu halus tebal (HhTt)
  • Artinya, halus dominan terhadap kasar dan tebal dominan terhadap tipis.
  • Oleh sebab itu, jika F1 (HhTt) disilangkan sesama F1 (HhTt), maka hasil persilangannya : 

3. Perkawinan antara seorang pria berambut keriting kulit sawo matang (KKss) dengan seorang wanita berambut lurus kulit kuning langsat (kkSS) ternyata semua anaknya berambut keriting kulit kuning langsat. Jika salah satu anaknya yang pria menikahi gadis berambut keriting kulit sawo matang (Kkss) maka tentukan persentase individu berambut lurus kulit sawo matang !
Penyelesaian :
  • Pria berambut keriting kulit sawo matang (KKss)
  • Wanita berambut lurus kulit kuning langsat (kkSS)
  • Semua keturunannya berambut keriting kulit kuning langsat (KkSs)
  • Artinya, keriting dominan terhadap lurus dan kuning langsat dominan terhadap sawo matang.
  • Oleh sebab itu, jika salah satu anaknya yang pria (KkSs) menikah dengan gadis berambut keriting kulit sawo matang (Kkss), maka hasil persilangannya :


REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 


PENUGASAN MANDIRI
  • Mengerjakan LKS halaman 55 Romawi II No. 8 di buku tugas sesuai langkah-langkah yang sudah dipelajari, kemudian difoto.
  • Tugas dikumpulkan melalui link brankas google drive masing-masing kelas maksimal 1 hari setelah pemberian tugas (Link akan disampaikan di grup WA).
  • Jangan lupa sampaikan salam dan perkenalkan diri dulu saat mengirimkan tugas.
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...