Senin, 19 Juli 2021

Bab 2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan (Materi 2. Sistem Perkembangbiakan Pada Hewan)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.2. Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhan dan hewan.
Keterampilan
4.2. Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan jenis-jenis perkembangbiakan aseksual pada hewan dengan benar.
2. Menyebutkan contoh hewan pada tiap jenis perkembangbiakan aseksual dengan benar.
3. Menjelaskan jenis-jenis perkembangbiakan seksual pada hewan dengan benar.
4. Menyebutkan contoh hewan pada tiap jenis perkembangbiakan seksual dengan benar.
5. Mengidentifikasi siklus hidup hewan dengan benar.
6. Membedakan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna dengan benar.
7. Mendeskripsikan penerapan teknologi reproduksi pada hewan dengan benar.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
  • Makhluk hidup memiliki masa hidupnya masing-masing. Setelah masa hidupnya habis, makhluk hidup atau organisme tersebut akan mati. Karena itu, untuk melestarikan spesiesnya, makhluk hidup memiliki sistem reproduksi untuk menghasilkan keturunan. 
  • Sistem reproduksi pada makhluk hidup bisa berbeda-beda, misalnya sistem perkembangbiakan hewan tentu tidak sama dengan milik tumbuhan.
  • Kali ini, kita akan membahas sistem perkembangbiakan pada hewan yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu aseksual dan seksual. 
  • Secara garis besar, perkembangbiakan aseksual tidak memerlukan pembuahan, sementara perkembangbiakan seksual memerlukan gamet jantan yang membuahi gamet betina. 
  • Secara genetika, keturunan dari perkembangbiakan aseksual akan identik dengan induk, sementara keturunan dari hasil perkembangbiakan aseksual merupakan campuran dari kedua induk.

A. Perkembangbiakan Aseksual Pada Hewan
  • Perkembangbiakan aseksual disebut juga sebagai perkembangbiakan vegetatif.
  • Perkembangbiakan vegetatif hanya terjadi pada hewan tingkat rendah saja yaitu hewan yang tidak memiliki struktur tubuh sempurna, mereka tidak memiliki tulang belakang dan memiliki struktur anatomi lebih sederhana daripada hewan bertulang belakang.
  • Perkembangbiakan vegetatif ini tidak melalui proses kawin. 
  • Ada 4 cara hewan untuk berkembangbiak secara vegetatif, yaitu membentuk tunas, fragmentasi, membelah diri dan partenogenesis.
1. Membentuk Tunas
  • Hewan yang berkembangbiak dengan tunas memiliki tunas kecil berupa tonjolan di tubuhnya. 
  • Ketika sudah dewasa, tunas kecil tersebut akan berpisah dengan induknya dan membentuk individu baru. 
  • Hydra, porifera, ubur-ubur, dan anemon laut merupakan contoh hewan yang berkembangbiak dengan menggunakan tunas.
2. Fragmentasi
  • Fragmentasi merupakan salah satu cara hewan untuk berkembangbiak dengan cara memutus atau memotong bagian tubuhnya. Fragmentasi ada 2 tahap yaitu :
    • Fragmentasi : pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi 2 bagian atau lebih.
    • Regenerasi : setiap potongan tubuh induk membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada tubuh induk.
  • Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ini yaitu cacing pipih (Planaria) dan cacing pita.
3. Membelah Diri
  • Membelah diri dilakukan oleh hewan bersel satu seperti amoeba. 
  • Ketika membelah diri, inti selnya membelah menjadi dua diikuti dengan pembelahan cairan dan dinding sel, sehingga menjadi dua individu baru.
  • Terus apa bedanya dengan fragmentasi? Kalau fragmentasi dari potongan induknya akan tumbuh anggota tubuh yang baru, kalau membelah diri setelah induknya membelah dua akan langsung menjadi individu yang lengkap. 
  • Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara ini yaitu paramecium, amoeba, ciliata, Euglena viridis.

4. Partenogenesis 
  • Partenogenesis adalah peristiwa perkembangan sel kelamin betina/ovum menjadi individu baru tanpa melalui pembuahan. 
  • Contohnya lebah, semut, kutu daun dan kutu air. 
  • Pada lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan. Lebah betina bersifat steril dan memiliki tugas sebagai pekerja dalam koloni lebah. Lebah jantan bersifat fertil. Lebah jantan mampu menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk membuahi sel telur yang dihasilkan oleh lebah ratu. Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telur-telur yang menjadi lebah betina dan lebah jantan.
  • Partenogenesis pada lebah menghasilkan lebah jantan. Partenogenesis pada kecoak menghasilkan kecoak betina tidak bersayap. Sementara itu partenogenesis pada kutu daun dan kutu air akan menghasilkan keturunan betina.

B. Perkembangbiakan Seksual Pada Hewan
  • Perkembangbiakan generatif atau bisa disebut dengan perkembangbiakan seksual terjadi jika sel kelamin jantan (spermatozoid) bertemu dengan sel kelamin betina (sel telur) sehingga terjadi fertilisasi. 
  • Fertilisasi adalah peleburan antara sel ovum dan sperma. Fertilisasi dibedakan menjadi dua yaitu fertilisasi eksternal dan fertilisasi internal. 
  • Fertilisasi eksternal berlangsung di luar tubuh. Hewan yang melakukan fertilisasi ini adalah katak dan ikan. 
  • Fertilisasi internal berlangsung di dalam tubuh. Fertilisasi internal terjadi pada hewan ovipar, vivipar atau ovovivipar.
Secara umum, perkembangbiakan generatif secara fertilisasi internal terbagi menjadi tiga jenis, yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar.


1. OVIPAR (Bertelur)
  • Ovipar merupakan perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur. 
  • Setelah terjadi pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di dalam cangkang telur. 
  • Embrio tersebut mendapatkan nutrisi dan cadangan makanan dari dalam telur. 
  • Beberapa ciri-ciri hewan ovipar yaitu tidak memiliki kelenjar susu dan tidak memiliki daun telinga. 
  • Contoh hewan ovipar adalah ayam, bebek, angsa, buaya, cicak, ular cobra, serangga, dan kupu-kupu.
2. VIVIPAR (Melahirkan)
  • Vivipar merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara melahirkan.
  • Setelah terjadi pembuahan, embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim betina.
  • Selama di dalam kandungan, embrio tersebut mendapatkan nutrisi dari makanan yang dimakan oleh induknya melalui plasenta. 
  • Beberapa ciri-ciri hewan vivipar yaitu memiliki kelenjar susu, memiliki daun telinga, tubuh dilindungi rambut. 
  • Contoh hewan vivipar adalah kucing, paus, gajah, anjing, dan singa.

3. OVOVIVIPAR (Bertelur dan Melahirkan)
  • Berbeda dengan dua hal tadi, cara perkembangbiakan ovovivipar merupakan kombinasi dari dua tadi yaitu dengan cara bertelur dan melahirkan. 
  • Ketika terjadi pembuahan, maka embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di dalam telur. Sekilas memang terdengar mirip ovipar. Tapi, pada ovovivipar, telur tersebut tidak akan dikeluarkan dari tubuh induknya, melainkan akan tetap berada di dalam tubuh induknya sampai menetas. 
  • Setelah menetas, baru calon individu tersebut akan dilahirkan lewat tubuh induk betinanya. Jumlah hewan yang berkembangbiak dengan cara ovovivipar ini tidak sebanyak ovipar dan vivipar. 
  • Beberapa hewan yang berkembangbiak dengan ovovivipar di antaranya adalah platypus, kuda laut, beberapa spesies ikan hiu, dan iguana.


C. Siklus Hidup Hewan
    Seperti halnya manusia dan tumbuhan, hewan juga mengalami siklus hidup. Semua makhluk hidup pasti mengalami siklus hidup. Siklus hidup adalah suatu proses perubahan bentuk tubuh yang dialami makhluk hidup sepanjang hidupnya. Setiap hewan memiliki tahapan siklus hidup yang berbeda-beda.
1. Siklus Hidup Kucing
Setelah terjadi perkawinan antara kucing jantan dan betina kemudian terjadi fertilisasi, akan terbentuk zigot kucing yang berkembang di dalam rahim induk kucing betina. Setelah beberapa waktu anak kucing lahir dan kemudian tumbuh dan berkembang menjadi kucing muda. Kucing muda kemudian tumbuh menjadi kucing dewasa dengan organ reproduksi yang siap melakukan fertilisasi. Jika terjadi pembuahan atau fertilisasi maka akan terbentuk kembali zigot.

2. Siklus Hidup Ubur-Ubur
Ubur-ubur (Aurelia sp.merupakan hewan yang memiliki tahap seksual dan aseksual dalam perkembangbiakannya. Ubur-ubur dapat berkembangbiak secara seksual dan secara aseksual dalam satu siklus hidupnya.

  • Ubur-ubur seringkali dijumpai dalam bentuk medusa dan berada dalam tahap generatif (dapat menghasilkan sel kelamin). Sel kelamin ini dilepaskan ke air dan dapat mengalami fertilisasi atau pembuahan. Dari fertilisasi ini muncul zigot yang akan berkembang menjadi larva.
  • Jika berada pada lingkungan yang sesuai, larva ubur-ubur akan tumbuh menjadi polip. Pada bentuk polip inilah ubur-ubur bisa berkembangbiak secara aseksual melalui tunas.
  • Polip kemudian berkembang, tersusun atas strobilus. Polip strobilus mengalami reproduksi aseksual secara tunas dan berada pada bentuk medusa kembali.
3. Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan bentuk hewan secara bertahap setelah kelahiran atau penetasan hingga dewasa. Metamorfosis dibedakan menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
  • Metamorfosis sempurna merupakan metamorfosis yang melewati 4 tahapan dimulai dari telur-larva-pupa (kepompong)-imago (dewasa).
  • Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan yang baru menetas berbeda dengan induknya serta terdapat perubahan bentuk dan organ tubuh hingga menjadi hewan dewasa.
  • Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna yaitu kupu-kupu, katak, nyamuk, dan lalat.
Contoh :
1. Siklus hidup kupu-kupu
Urutan siklus hidup kupu-kupu : telur - ulat/larva - kepompong - kupu muda - kupu dewasa.

2. Siklus hidup katak
Urutan siklus hidup katak : telur - berudu/kecebong - katak muda - katak dewasa.

b. Metamorfosis Tidak Sempurna
  • Metamorfosis tidak sempurna merupakan metamorfosis yang melewati 3 tahapan, yaitu telur-nimfa (hewan muda setelah menetas)-imago (dewasa). 
  • Pada metamorfosis tidak sempurna,  bentuk hewan yang baru menetas mirip dengan induknya, tetapi ada bagian-bagian tubuh yang belum terbentuk, misalnya sayap. 
  • Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada serangga seperti kecoa, capung, jangkrik, dan belalang.
Contoh :
1. Siklus Hidup Kecoa
Urutan siklus hidup kecoa : telur - nimfa - kecoa dewasa.

2. Siklus Hidup Jangkrik
Urutan siklus hidup jangkrik : telur - nimfa - jangkrik dewasa.

Kesimpulan :




D. Teknologi Reproduksi Pada Hewan
Teknologi reproduksi pada hewan adalah upaya manusia untuk mengembangbiakkan hewan di luar perkembangbiakan alaminya, dengan harapan bisa mengatasi masalah dalam perkembangbiakan.
Berikut ini adalah beberapa teknologi reproduksi pada hewan.
1. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)
  • Kawin suntik atau dikenal dengan istilah inseminasi buatan (IB) adalah proses memasukkan cairan sperma (semen) dari sapi jantan yang unggul ke dalam saluran reproduksi sapi betina dengan bantuan manusia.
  • Inseminasi buatan ini dilakukan dengan cara memasukkan sperma (semen) yang telah dibekukan dengan menggunakan alat seperti suntikan.
  • Inseminasi buatan memiliki beberapa manfaat, antara lain efisiensi waktu, efisiensi biaya, dan juga memperbaiki kualitas anakan sapi.
  • Perbaikan kualitas misalnya sebagai penghasil daging yang berkualitas (sapi potong). Sebagai contoh, untuk menghasilkan anakan sapi dengan kualitas daging yang baik dan berjumlah banyak, diambil sel-sel sperma dari sapi Brahman dari India untuk diinseminasikan pada sapi betina lokal.
2. Perkawinan silang
  • Perkawinan silang atau hibridisasi adalah mengawinkan dua jenis hewan yang berbeda varietasnya dan memiliki sifat-sifat unggul.
  • Keuntungan dari teknologi perkawinan silang adalah dapat menghasilkan individu baru dengan kualitas yang lebih baik, menghemat biaya, mempercepat produksi, dan memperpanjang usia.
3. Kloning
  • Kloning merupakan proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama yang identik dengan induknya secara penampilan dan genetik.
  • Prinsip kerja kloning adalah menyalin materi genetik (DNA) dari suatu individu dan memasukkan ke dalam suatu embrio untuk menggantikan materi genetik (DNA) embrio tersebut. Setelah embrio tumbuh akan menghasilkan individu baru seperti yang dikloning.
  • Contoh dari kloning yaitu domba dolly. Domba dolly merupakan Mammalia pertama yang berhasil di kloning. Hewan yang selanjutnya berhasil di kloning yaitu sapi, kelinci, monyet dan sebagainya.
REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 

LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/9A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...