Sabtu, 06 November 2021

Bab 6. Sistem Peredaran Darah Manusia (Materi 2 : Mekanisme Peredaran Darah)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.7 Menganalisis sistem peredaran darah pada manusia dan memahami gangguan pada sistem peredaran darah, serta upaya menjaga kesehatan sistem peredaran darah.
Keterampilan
4.7 Menyajikan hasil percobaan pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi) pada frekuensi denyut jantung.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Membedakan tekanan sistol dan diastol dengan benar.
2. Mendeskripsikan mekanisme peredaran darah dengan benar.
3. Menjelaskan proses peredaran darah kecil dengan benar.
4. Menjelaskan proses peredaran darah besar dengan benar.
5. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung dengan benar.
6. Menjelaskan gangguan atau kelainan pada sistem peredaran darah dan upaya untuk mencegah serta menanggulanginya dengan tepat.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
A. Tekanan Darah
  • Tekanan darah merupakan tekanan yang muncul sebagai akibat dari gerakan jantung saat memompa darah. 
  • Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah tensimeter (sfigmomanometer).
  • Normalnya, tekanan darah pada manusia adalah 120/80 mmHg.
  • Angka yang besar (120) merupakan tekanan sistol, sedangkan angka yang kecil (80) merupakan tekanan diastol. 
    • Tekanan sistol merupakan tekanan darah ketika bilik jantung berkontraksi. 
    • Tekanan diastol merupakan tekanan ketika bilik jantung berelaksasi.
  • Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti volume darah, elastisitas pembuluh darah, ruang pembuluh darah, kekuatan detak jantung, efisiensi jantung, viskositas darah, usia, emosi, sekresi adrenal, dan massa badan.

B. Mekanisme Peredaran Darah
  • Mekanisme peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah.
  • Setiap beredar, darah melewati jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda.
  • Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
1. Peredaran Darah Kecil
  • Peredaran darah kecil terjadi dari jantung ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung. 
  • Ini dimulai dari ketika darah yang mengandung banyak CO2 di bilik kanan dipompa ke paru-paru melalui pembuluh arteri pulmonalis. 
  • Di paru-paru, tepatnya pada bagian alveolus terjadi pertukaran gas CO2 dengan O2.
  • Darah yang mengandung O2 dialirkan kembali ke jantung pada bagian serambi kiri melalui vena pulmonalis.
2. Peredaran Darah Besar
  • Peredaran darah besar terjadi dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. 
  • Di sini, darah kaya O2 dipompa oleh bilik kiri untuk diedarkan ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru) melalui aorta. 
  • Sementara itu darah yang mengandung CO2 dari seluruh tubuh memasuki serambi kanan melalui pembuluh darah vena cava superior (untuk tubuh bagian atas) dan vena cava inferior (untuk tubuh bagian bawah).
Sistem peredaran darah pada manusia akan ditunjukkan oleh gambar berikut.

  • Peredaran darah kecil : 1 - 2 - 3 - 4 - 5
  • Peredaran darah besar : 6 - 7 - 8 - 9 - 10

C. Frekuensi Denyut Jantung
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung di antaranya :
1. Kegiatan atau Aktivitas Tubuh
  • Orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak sumber energi berupa glukosa dan oksigen dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas seperti duduk santai atau tiduran. 
  • Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi dan oksigen tersebut, jantung harus memompa darah lebih cepat.
2. Jenis Kelamin
  • Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi daripada laki-laki. 
  • Pada kondisi normal, denyut jantung perempuan berkisar antara 72-80 denyutan/menit, sedangkan denyut jantung laki-laki berkisar antara 64-72 denyutan/menit.
3. Suhu Tubuh
  • Semakin tinggi suhu tubuh, maka semakin cepat frekuensi denyut jantung. hal ini terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan peningkatan pasokan O2 dan pengeluaran CO2.
4. Umur
  • Pada janin, denyut jantung dapat mencapai 140–160 denyutan/menit. 
  • Semakin bertambah umur seseorang, semakin rendah frekuensi denyut jantung. Hal ini berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.
5. Komposisi Ion
  • Berdenyutnya jantung secara normal, tergantung pada keseimbangan komposisi ion di dalam darah. 
  • Ketidakseimbangan ion, dapat menyebabkan bahaya bagi jantung.

D. Gangguan atau Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya untuk Mencegah Serta Menanggulanginya
1. Jantung Koroner
  • Penyakit jantung coroner merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian, baik di negara maju maupun negara berkembang. 
  • Penyakit jantung coroner terjadi jika arteri koronaria tidak dapat menyuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. 
  • Arteri koronaria merupakan pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot-otot jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau kolesterol.

  • Jika otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot jantung tidak dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut. 
  • Gejala dari penyakit jantung coroner antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan dan punggung, napas pendek dan kepala pusing.
  • Usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung coroner :
    • Melakukan olahraga dan istirahat yang teratur.
    • Menjaga pola makan sehari-hari.
    • Menghindari minuman beralkohol.
    • Menghentikan kebiasaan merokok.
    • Menghindari stres berlebih.
    • Menjaga massa badan dalam kondisi ideal.
2. Stroke
  • Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena kematian pada jaringan di otak yang disebabkan karena kurangnya asupan oksigen di otak. 
  • Hal ini terjadi karena pembuluh darah pada otak tersumbat oleh lemak atau kolesterol ataupun salah satu pembuluh darah di otak pecah.
  • Karena penyebab penyakit stroke sama dengan penyebab penyakit jantung, maka usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko terkena stroke juga sama dengan usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung coroner. 
  • Jika tiba-tiba kita menjumpai seseorang yang mengalami gejala serangan stroke adalah mencari pertolongan agar penderita dapat segera dibawa ke rumah sakit atau unit kesehatan lainnya agar penderita segera mendapatkan penanganan medis.
3. Varises
  • Varises adalah suatu keadaan dimana pembuluh darah balik (vena) mengalami pelebaran dan terpuntir. 
  • Gangguan ini biasanya terjadi di daerah kaki.
  • Upaya yang dapat dilakukan agar terhindar dari varises di antaranya :
    • Ketika tidur sebaiknya tungkai dinaikkan (kurang lebih 15-20 cm). Aktivitas ini sebaiknya dilakukan setelah melakukan perjalanan jauh atau melakukan aktivitas yang melelahkan.
    • Menghindari massa badan berlebih.
    • Menghindari berdiri terlalu lama.
    • Berolahraga secara teratur seperti berjalan, berenang dan senam.
    • Menghindari memakai sepatu dengan hak tinggi bagi wanita. Wanita tetap boleh memakai sepatu dengan hak tinggi, asalkan aktivitas yang dilakukan tidak terlalu berat dan dalam waktu yang lama.
4. Anemia
  • Anemia merupakan gangguan yang disebabkan karena kekurangan hemoglobin atau kekurangan sel darah merah. 
  • Apabila kadar hemoglobin dalam darah rendah dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala pusing dan muka pucat. 
  • Anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit. Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi. 
  • Anemia juga dapat disebabkan karena terjadinya pendarahan yang hebat. 
  • Bagi perempuan, anemia dapat terjadi pada saat sedang mengalami menstruasi. Setiap terjadi menstruasi tubuh akan kehilangan darah dalam jumlah cukup banyak, yaitu sebanyak 50-80 mL dan zat besi sebesar 30-50 mg. 
  • Oleh karena itu, agar tidak mengalami anemia, sebaiknya selama masa menstruasi harus mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, mengonsumsi makanan bergizi dan jika diperlukan mengonsumsi suplemen penambah zat besi.
5. Hipertensi dan Hipotensi

a. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
  • Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi, terjadi jika tekanan darah di atas 140/90 mmHg. 
  • Gejala penderita hipertensi antara lain sakit kepala, kelelahan, pusing, pendarahan dari hidung, mual, muntah dan sesak napas. 
  • Hipertensi dapat disebabkan karena arteriosclerosis (Pengerasan pembuluh darah), obesitas (kegemukan), kurang olahraga, stress, mengonsumsi makanan beralkohol atau yang banyak mengandung garam, lemak dan kolesterol. 
  • Penderita hipertensi yang disebabkan karena obesitas harus menurunkan massa badannya, sehingga mencapai massa badan ideal, hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan makanan berlemak dan mengandung kolesterol tinggi, berolahraga secara teratur, hindari kebiasaan merokok dan hindari faktor-faktor yang dapat meyebabkan stress.
b. Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)
  • Hipotensi terjadi apabila tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. 
  • Hipotensi disebut juga dengan tekanan darah rendah. 
  • Orang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (Berkunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, detak / denyut nadi lemah dan tampak pucat. 
  • Ada beberapa cara untuk mengatasi Hipotensi, yaitu :
    • Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas perhari.
    • Mengonsumsi minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah, misalnya kopi.
    • Mengonsumsi makanan yang cukup mengandung garam.
    • Berolahraga dengan teratur.
6. Leukimia
  • Leukimia juga dikenal dengan sebutan kanker darah. 
  • Penyakit ini disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih yang jumlahnya abnormal. 
  • Sel darah putih tersebut akan memakan eritrosit dan menyebabkan menurunnya jumlah eritrosit.
7. Hemofilia
  • Hemofilia adalah kelainan pada darah yang disebabkan karena faktor genetika/keturunan. 
  • Hemofilia menyebabkan darah sulit membeku. Wah, jadi kalau luka darahnya mengucur terus, ya? Yap, kurang lebih begitu, ya.
8. Thalassemia
  • Penyakit ini disebabkan oleh kelainan pada hemoglobin, sehingga menyebabkan bentuk sel darah merah tidak berbentuk cakram bikonkaf seperti sel darah merah normal.
  • Akibatnya, kemampuan sel darah merah mengangkut oksigen akan berkurang.

REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 


LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/8A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...