3.6. Menerapkan konsep kemagnetan, induksi elektromagnetik, dan pemanfaatan medan magnet dalam kehidupan sehari - hari.
Keterampilan
4.6. Membuat rancangan karya sederhana yang memanfaatkan prinsip elektromagnet dan/ atau induksi elektromagnetik.
Materi Esensial : 1 : Konsep Gaya Magnet
2 : Teori Kemagnetan Bumi
3 : Induksi Magnet dan Gaya Lorentz
4 : Induksi Elektromagnetik
5 : Kemagnetan dalam Produk Teknologi dan Migrasi Hewan
BAB. 7 BIOTEKNOLOGI
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan 3.7. Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia. Keterampilan 4.7. Membuat salah satu produk bioteknologi konvensional yang ada di lingkungan sekitar.
Materi Esensial :
1 : Bioteknologi dan Perkembangannya 2 : Penerapan Bioteknologi dalam Kehidupan
3 : Dampak Penerapan dan Perkembangan Bioteknologi
BAB. 8 PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAKHLUK HIDUP
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.8. Menghubungkan konsep partikel materi (atom, ion, molekul), struktur zat sederhana dengan sifat bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak penggunaannya terhadap kesehatan manusia.
Keterampilan
4.8. Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat dan pemanfaatan bahan dalam kehidupan sehari - hari.
Materi Esensial : 1. Atom dan Partikel Penyusunnya 2. Prinsip Pembentukan Molekul dan ion 3. Sifat Zat dan Hubungannya dengan Partikel Penyusun dan Strukturnya
BAB. 9 TANAH DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.9. Menghubungkan sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dengan pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan.
Keterampilan
4.9. Menyajikan hasil penyelidikan tentang sifat - sifat tanah dan pentingnya tanah bagi kehidupan.
Materi Esensial :
1. Peran Tanah dan Organisme Tanah bagi Keberlangsungan Kehidupan
2. Proses Pembentukan Tanah dan Komponen Penyusun Tanah
3. Upaya Menjaga Kelestarian Tanah
BAB. 10 TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.10. Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan.
Keterampilan
4.10. Menyajikan karya tentang proses dan produk teknologi sederhana yang ramah lingkungan.
3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif, serta berbagai upaya menghemat energi listrik.
Keterampilan
4.5 Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran berbagai rangkaian listrik.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dengan benar.
2. Menerapkan perhitungan konsep arus listrik dengan benar.
3. Menjelaskan konsep beda potensial listrik dengan benar.
4. Menjelaskan konsep hambatan listrik dengan benar.
5. Menjelaskan konsep Hukum Ohm dengan benar.
6. Menerapkan perhitungan konsep Hukum Ohm dengan benar.
Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
Listrik mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia di seluruh dunia. Sebagian besar dari kita bergantung pada peralatan listrik untuk membuat hidup kita lebih aman, lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman. Lampu lalu lintas, penerangan listrik, radio, dan mobil mainan merupakan sebagian kecil peralatan tersebut dapat bekerja karena adanya arus listrik yang disebabkan oleh aliran elektron dalam sistem rangkaian listrik dalam peralatan listrik. Pada bab ini, kita akan belajar mengenai muatan listrik yang mengalir dari suatu titik ke titik lainnya yang sering disebut sebagai listrik dinamis.
A. Arus Listrik
1. Konsep Arus Listrik
Perhatikan gambar berikut ini!
Apa yang menyebabkan lampu tersebut bisa menyala? Lampu tersebut bisa menyala karena adanya arus listrik.
Arus listrik mengalir karena pada ujung-ujung rangkaian terdapat beda potensial listrik.
Arus listrik mengalir dari potensial tinggi (kutub positif) ke potensial rendah (kutub negatif). Hal ini berlawanan dengan arah elektron yang mengalir dari potensial rendah (kutub negatif) ke potensial tinggi (kutub positif).
Dalam Sistem Internasional, satuan arus listrik adalah ampere (A).
Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar tersebut menunjukkan rangkaian listrik sederhana. Rangkaian listrik tersebut merupakan susunan alat-alat listrik yang terdiri dari sumber arus, kawat penghantar, lampu atau alat listrik, dan sakelar.
Pada gambar 1a, sakelar dalam keadaan terbuka dan rangkaian tersebut disebut rangkaian terbuka. Pada rangkaian terbuka, arus listrik tidak dapat mengalir karena tidak terhubung dengan sumber arus listrik sehingga lampu tidak menyala.
Pada gambar 1b, sakelar dalam keadaan tertutup dan rangkaian tersebut disebut rangkaian tertutup. Pada rangkaian tertutup, arus listrik mengalir melalui rangkaian karena terhubung dengan sumber arus listrik sehingga lampu menyala.
Jadi, syarat terjadinya arus listrik ada dua yaitu:
Terdapat beda potensial pada sumber arus listrik.
Terjadi dalam rangkaian tertutup.
2. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besarnya muatan listrik yang mengalir pada suatu rangkaian tertutup dalam selang waktu tertentu.
Semakin banyak muatan listrik yang mengalir, maka arus listriknya semakin besar.
Artinya jika dalam suatu rangkaian tertutup dialiri arus sebesar 2 ampere, maka dalam 1 detik rangkaian tersebut dilewati muatan listrik sebesar 2 coulomb.
Keterangan: I = Kuat arus listrik (A) q= Besarnya muatan listrik (C) t = selang waktu (s)
Contoh Soal :
1. Sebuah bola lampu dilewati muatan listrik sebesar 4 C dalam waktu 10 sekon. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir pada bola lampu tersebut?
Penyelesaian : Diketahui: q = 4 C t = 10 s Ditanyakan: I = ? Jawab: I = q/t = 4 /10 = 0,4 A
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada bola lampu tersebut adalah 0,4 A.
2. Dalam suatu rangkaian listrik, dialiri arus sebesar 1.500 mA selama 6 menit. Berapakah besar muatan listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut?
Penyelesaian : Diketahui: I = 1.500 mA = 1,5 A (Ingatt!! 1 mA = 1/1.000 A) t = 6 menit = 6 . 60 = 360 sekon Ditanyakan: q = ? Jawab: I = q/t --> q = I . t = 1,5 . 360 = 540 C
Jadi, besar muatan listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 540 C.
3. Kuat arus di dalam sepotong kawat penghantar adalah 10 A. Berapa menit waktu yang diperlukan oleh muatan sebesar 9.600 C untuk mengalir melalui penampang tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui: I = 10 A q = 9.600 C Ditanyakan: t= ? Jawab: I = q/t --> t = q/I = 9.600/10 = 960 s = 960/60 = 16 menit.
Jadi, waktu yang diperlukan oleh muatan sebesar 9.600 C untuk mengalir melalui penampang tersebut adalah 16 menit.
4. Jumlah muatan listrik yang mengalir selama 10 jam sebesar 9.000 C, hitunglah kuat arus listrik mengalir pada lampu dalam mA!
Penyelesaian :
Diketahui:
t = 10 jam = 36.000 s
q = 9.000 C
Ditanyakan: I = ?
Jawab:
I = q/t
I = 9.000/36.000
I = 0,25 A (Ingatt!! 1 A = 1.000 mA)
I = 250 mA
Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada lampu adalah 250 mA.
3. Mengukur Kuat Arus Listrik
Alat yang dipakai untuk mengukur besarnya kuat arus listrik pada suatu rangkaian disebut sebagai amperemeter.
Amperemeter dipasang secara seri dalam rangkaian listrik.
Cara pembacaan skala adalah berdasarkan pada jarum yang menunjuk angka pada panel Amperemeter.
Hasil ukur dari pembacaan skala Amperemeter dapat dihitung dengan rumus:
Contoh Soal : Perhatikan gambar yang diberikan berikut!
Dari pengukuran kuat arus listrik menggunakan amperemeter didapatkan skala seperti pada gambar. Tentukan hasil pengukuran kuat arus listrik tersebut ! Penyelesaian : Diketahui :
Skala ditunjuk = 60
Skala maksimal = 100
Batas ukur = 200 mA
Ditanyakan : I = ? Jawab: Menghitung besar kuat arus listrik (I) :
Jadi, besar kuat listrik yang terukur adalah 0,12 A.
B. Beda Potensial/Tegangan Listrik
1. Konsep Beda Potensial/Tegangan Listrik
Beda potensial adalah selisih potensial antara dua tempat dalam penghantar.
Terjadinya arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif dan aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif, disebabkan oleh adanya beda potensial antara kedua kutub, dimana kutub positif mempunyai potensial yang lebih tinggi dibandingkan kutub negatif.
Dalam Sistem Internasional, satuan beda potensial adalah volt (V).
Beda potensial antara dua titik dalam suatu rangkaian disebut juga tegangan listrik. Biasanya, baterai mempunyai tegangan yang tertulis pada bagian luarnya misalnya 1,5 V, artinya baterai tersebut mempunyai beda potensial antara kutub positif dan kutub negatif sebesar 1,5 V.
Beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik ketika saklar terbuka dan tidak mengalirkan arus disebut gaya gerak listrik (GGL).
Beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik ketika saklar tertutup dan mengalirkan arus disebut tegangan jepit.
3. Cara Mengukur Beda Potensial/Tegangan Listrik
Tegangan listrik (beda potensial) dapat diukur menggunakan voltmeter.
Cara mengukur tegangan listrik dilakukan dengan merangkai voltmeter secara sejajar (paralel) dalam suatu rangkaian.
Amperemeter dirangkai Seri dan Voltmeter dirangkai Paralel
Cara pembacaan skala adalah berdasarkan pada jarum yang menunjuk angka pada panel Voltmeter.
Hasil ukur dari pembacaan skala Voltmeter dapat dihitung dengan rumus:
Contoh Soal : Perhatikan gambar yang diberikan berikut!
Dari pengukuran tegangan listrik menggunakan voltmeter didapatkan skala seperti pada gambar. Tentukan hasil pengukuran tegangan listrik tersebut !
Penyelesaian :
Diketahui :
Skala ditunjuk = 5
Skala maksimal = 5
Batas ukur = 10 V
Ditanyakan : V = ?
Jawab:
Menghitung besar tegangan listrik (V) :
= (5/5) × 10 V = 10 V.
Jadi, besar tegangan listrik yang terukur adalah 10 V.
C. Hukum Ohm
Pernahkah kalian memikirkan, mengapa lampu listrik dapat menyala jika ada arus listrik? Karena di dalam lampu terdapat kawat halus yang disebut filamen. Jika terdapat arus listrik pada rangkaian, maka muatan-muatan listrik melewati filamen lampu tersebut. Pada saat melewati filamen, energi listrik yang dikandung muatan listrik berubah menjadi energi panas dan cahaya. Berpijarnya filamen ini mirip dengan air sungai di pegunungan yang melewati bebatuan, dan kalian mendengar bunyi gemericik air. Bebatuan tersebut menghambat aliran air, dan energi gerak air berubah menjadi energi bunyi. Seperti halnya bebatuan yang menghambat aliran air, filamen tersebut memiliki hambatan.
1. Hambatan
Hambatan merupakan kecenderungan suatu benda untuk melawan aliran muatan listrik, mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain.
Hambatan listrik dapat diukur menggunakan ohmmeter.
2. Hukum Ohm
Hukum Ohm merupakan hukum dasar pada rangkaian listrik.
Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik.
Bunyi Hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”.
Sesuai dengan bunyi Hukum Ohm, secara matematis dirumuskan :
Grafik hubungan tegangan dan kuat arus listrik pada Hukum Ohm.
Contoh Soal:
1. Pada sebuah rangkaian listrik, terdapat penyuplai daya dengan tegangan 20 Volt. Hambatan pada rangkaian tersebut adalah 20 Ohm. Tentukan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut!
4. Dari hasil suatu percobaan Hukum Ohm diperoleh grafik hubungan antara tegangan V dan kuat arus I seperti pada gambar.
Tentukan nilai hambatan yang digunakan dalam percobaan tersebut !
Penyelesaian :
Untuk mencari nilai hambatan yang digunakan pada percobaan tersebut, dapat menggunakan persamaan hukum Ohm dengan melihat salah satu pasangan nilai V dan I pada grafik.
Data 1
atau
Data 2
atau
Data 3
Dari ketiga hasil percobaan, diperoleh nilai hambatan yang digunakan dalam percobaan tersebut adalah 2 ohm.
5. Perhatikan tabel hasil percobaan berikut ini!
Berdasarkan data di atas, tentukan :
a. Nilai hambatannya
b. Kuat arusnya jika V = 10 V
Penyelesaian :
Diketahui:
Dari hasil percobaan 1 :
V = 2 V
I = 4 A
Ditanyakan :
a. R ?
b. I jika V = 10 V ?
Jawab:
a. Untuk mencari nilai hambatan yang digunakan pada percobaan tersebut, dapat menggunakan persamaan hukum Ohm dengan melihat salah satu pasangan nilai V dan I pada tabel.
Jadi, besarnya beda potensial dalam rangkaian tersebut adalah 1.000 V atau 1 kV.
Jadi, besar tegangan listrik yang terukur adalah 10 V.
REFERENSI
Video referensi :
Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar.
LATIHAN SOAL
Tugas dikerjakan di buku tugas dilengkapi cara mengerjakan (Diketahui, Ditanyakan Jawab) kemudian difoto.
Tugas dikumpulkan melalui WA ke nomor HP Pak Arief maksimal 1 hari setelah pemberian tugas.
Jangan lupa sampaikan salam dan perkenalkan diri dulu saat mengirimkan tugas.
Soal Latihan :
1. Dalam sebuah kawat penghantar dialiri arus listrik dengan muatan 450 Coulomb dalam waktu 2 menit. Hitunglah kuat arus listrik yang dialiri dalam kawat tersebut !
2. Sepotong kawat memiliki hambatan 200 ohm. Jika kuat arus yang melalui kawat tersebut 4 mA, maka tentukan beda potensial antar ujung kawat tersebut !
3. Dari percobaan hubungan tegangan (V) dengan kuat arus (I) pada resistor dihasilkan grafik V-I pada gambar.
Jika V = 4 volt, maka tentukan besar kuat arus yang mengalir !
BAB. 7 TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.8 Menjelaskan tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tekanan darah, osmosis, dan kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan.
Keterampilan
4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki tekanan zat cair pada kedalaman tertentu, gaya apung, dan kapilaritas, misalnya dalam batang tumbuhan.
Materi Esensial :
1 : Konsep Tekanan dan Tekanan Hidrostatis 2 : Hukum Pascal 3 : Hukum Archimedes
4 : Tekanan Darah, Osmosis, dan Kapilaritas
BAB. 8 SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia, dan memahami gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan.
Keterampilan 4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan.
Materi Esensial :
1 : Konsep Pernapasan 2 : Struktur dan Organ Pernapasan
3 : Mekanisme Pernapasan
4 : Gangguan pada Sistem Pernapasan
BAB. 9 SISTEM EKSKRESI MANUSIA
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.10 Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
Keterampilan
4.10 Membuat karya tentang sistem ekskresi pada
manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri
Materi Esensial : 1 : Struktur dan Fungsi Organ Penyusun Sistem Ekskresi 2 : Gangguan pada Sistem Ekskresi
BAB. 10 GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.11 Menganalisis konsep getaran, gelombang, dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari termasuk sistem pendengaran manusia dan sistem sonar pada hewan.
Keterampilan
4.11 Menyajikan hasil percobaan tentang getaran, gelombang, dan bunyi.
Materi Esensial : 1. Getaran 2. Gelombang
3. Bunyi
BAB. 11 CAHAYA DAN ALAT OPTIK
Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya untuk menjelaskan proses penglihatan manusia, mata serangga, dan prinsip kerja alat optik.
Keterampilan
4.12 Menyajikan hasil percobaan tentang pembentukan bayangan pada cermin dan lensa.
3.5 Menganalisis sistem pencernaan pada manusia dan memahami gangguan yang berhubungan dengan sistem pencernaan, serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Keterampilan
4.5 Menyajikan hasil penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan kimiawi.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Membedakan pencernaan mekanis dan kimiawi pada proses pencernaan manusia dengan benar.
2. Mengidentifikasi struktur organ pencernaan utama pada sistem pencernaan manusia dengan benar.
3. Mendeskripsikan fungsi organ pencernaan utama pada sistem pencernaan manusia dengan benar.
4. Mengidentifikasi struktur organ pencernaan tambahan pada sistem pencernaan manusia dengan benar.
5. Mendeskripsikan fungsi organ-organ pencernaan tambahan pada sistem pencernaan manusia dengan benar.
6. Mendeskripsikan gangguan pada sistem pencernaan manusia dengan benar.
Assalamualaikum Wr. Wb Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
Waktu kecil, kita pasti sering mendengar nasihat orang tua kita untuk mengunyah makanan dengan baik disertai seruan untuk jangan terburu-buru mengunyahnya. Nah, yang dikatakan orang tua kita itu memang ada benarnya, loh! Makan terburu-buru bisa membuat kita tersedak dan membuat kerja sistem pencernaan kita jadi terganggu. Padahal proses penguraian makanan menjadi senyawa-senyawa yang dapat digunakan oleh tubuh kita terjadi di sistem pencernaan. Kali ini kita akan belajar tentang bagian-bagian dari saluran pencernaan pada manusia beserta fungsinya dan apa aja yang ada di dalamnya.
A. Proses Pencernaan Manusia
Makanan diperlukan oleh tubuh untuk memasok energi. Makanan diproses dalam tubuh melalui empat (4) tahap :
Ingesti (Proses memasukkan makanan ke dalam mulut)
Digesti (Percernaan)
Absorbsi (Penyerapan)
Defekasi (Pengeluaran)
Pada saat makanan masuk ke dalam mulut, proses pencernaan dimulai.
Pencernaan merupakan proses memecah makanan menjadi molekul kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah.
Selanjutnya, molekul makanan dari darah masuk ke dalam sel melintasi membran sel.
Molekul yang tidak digunakan dan dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan dari tubuh melalui sistem ekskresi seperti keringat dan urine.
Makanan yang tidak tercerna berupa feses akan dibuang melalui anus, proses ini disebut defekasi.
Secara umum, proses pencernaan terdiri atas 2 jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi.
1. Proses Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan.
Pencernaan mekanik bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.
Contoh proses mekanis adalah gerak peristaltik yang terjadi mulai dari kerongkongan hingga ke usus. Gerak peristaltik sendiri adalah gerak mengkerut untuk mendorong dan memompa makanan.
2. Proses Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim.
Pencernaan kimiawi ini bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang kecil-kecil menjadi bentuk yang siap diserap oleh tubuh.
B. Organ-Organ Pencernaan
Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi sistem pencernaan di dalam tubuh manusia:
1. Organ Pencernaan Utama
Organ pencernaan utama berupa saluran pencernaan yang dilalui makanan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
a. Mulut
Mulut berfungsi sebagai tempat masuknya makanan dan dimulainya proses pencernaan. Ini karena di dalam mulut, terjadi pencernaan secara mekanik oleh gigi dan pencernaan kimiawi oleh enzim ptialin (amilase).
Gigi akan menghancurkan makanan menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga memudahkan enzim amilase bekerja. Enzim amilase lalu akan menguraikan kandungan pati atau amilum dalam makanan, menjadi gula sederhana yang dapat diserap tubuh. Nah, enzim amilase diproduksi oleh kelenjar ludah ya. Selain itu, di mulut ada juga lidah, yang akan mengaduk makanan sehingga bisa bercampur dengan enzim amilase.
Pada rongga mulut terdapat :
Lidah
Merupakan salah satu panca indra manusia yang mempunyai fungsi sebagai indra pengecap makanan, mengatur makanan pada saat mengunyah dan menelan makanan.
Kelenjar ludah
Menghasilkan air ludah yang di dalamnya terdapat enzim ptialin (amilase) yang mempunyai fungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi maltosa.
Gigi
Organ ini mempunyai fungsi pada saat terjadinya proses pencernaan mekanis.
Bagian-bagian gigi :
Mahkota gigi adalah bagian yang terlihat di atas gigi.
Akar gigi adalah bagian gigi yang tertanam pada tulang rahang.
Email berfungsi untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat keras yang berada di bagian paling luar gigi manusia.
Tulang gigi (dentin) merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah emailyang dibentuk dari zat kapur.
Rongga gigi (pulpa) adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan serabut-serabut syaraf.
Semen (sementum) merupakan bagian dari akar gigi yang berdampingan langsung dengan tulang rahang di mana gigi manusia tumbuh.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi manusia dikelompokkan menjadi 3 macam gigi yaitu:
Gigi seri (incisivus) : Pada gigi seri mempunyai bentuk seperti pahat yang mempunyai fungsi sebagai alat untuk menggigit dan memotong makanan yang masuk ke mulut.
Gigi taring (kaninus) : Pada gigi taring mempunyai bentuk yang runcing dan mempunyai fungsi sebagai alat untuk merobek makanan.
Gigi geraham : Pada gigi geraham mempunyai bentuk gigi yang rata di permukaannya dan berfungsi untuk menggilas makanan. Gigi geraham ada 2 macam yaitu :
gigi geraham muka (premolar)
gigi geraham belakang (molar)
Jumlah gigi pada usia anak-anak yaitu 20 buah yang terdiri dari:
8 gigi seri
4 buah gigi taring
8 gigi geraham.
Jumlah gigi untuk orang dewasa yaitu 32 buah yang terdiri dari:
8 buah gigi seri
4 buah gigi taring
12 buah gigi geraham belakang
8 buah gigi geraham depan
b. Kerongkongan/Esofagus
Makanan yang ditelan dari mulut masuk melalui faring dan diteruskan ke kerongkongan.
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung.
Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung sehingga pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Pada dinding kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas-remas yang mendorong makanan menuju lambung.
c. Lambung
Di dalam lambung terjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan kimiawi.
Pencernaan secara mekanis berlangsung dengan kontraksi otot lambung yang mengaduk makanan dengan gerakan peristaltik.
Di lambung juga terjadi pencernaan kimiawi, di mana makanan dicerna oleh enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung.
Getah lambung terdiri dari:
Enzim Pepsin: enzim yang berfungsi memecah protein menjadi pepton
Enzim Renin : enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu)
Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Fungsi lambung antara lain:
Mencerna protein
Menyimpan makanan (selama 2-5 jam)
Mematikan mikroorganisme berbahaya yang ada di lambung karena ada asam lambung
Bagian-bagian lambung:
Kardiak (bagian atas), berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan.
Fundus (bagian tengah yang membulat)
Pilorus (bagian bawah), berhubungan langsung dengan usus dua belas jari.
Jadi, di dalam lambung makanan dicerna menggunakan otot lambung dan enzim sehingga makanan lembut seperti bubur yang disebut kim (chyme). Setelah melalui pencernaan di lambung, makanan akan perlahan-perlahan didorong masuk ke usus halus.
d. Usus Halus
Usus halus merupakan organ pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar.
Usus halus merupakan saluran terpanjang pada sistem pencernaan dengan panjang sekitar 6-8 meter.
Usus halus merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang.
Usus halus bisa dibedakan lagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum.
a. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus dua belas jari merupakan muara dari saluran getah pankreas dan saluran empedu. Getah pankreas mengandung enzim-enzim berikut :
Amilase, yaitu enzim yang mempunyai fungsi untuk menguraikan karbohidrat menjadi glukosa.
Tripsin, yaitu enzim yang mempunyai fungsi untuk menguraikan protein menjadi asam amino
Lipase, yaitu enzim yang mempunyai fungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
b. Usus kosong (Jejenum)
Usus kosong merupakan tempat proses penyerapan (absorbsi).
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat diserap langsung oleh usus halus.
c. Usus penyerapan (Ileum)
Pada dinding usus penyerapan terdapat jonjot usus yang disebut vili.
Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat diserap lebih banyak dan cepat.
Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus).
e. Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang terhubung dengan usus halus.
Sisa makanan yang tidak bisa dicerna dan diserap tubuh selanjutnya akan diteruskan ke usus besar. Ini karena usus besar berfungsi untuk membusukkan sisa makanan tadi membentuk feses, dengan dibantu oleh bakteri Escherichia coli.
Fungsi utama usus besar adalah sebagai tempat untuk mengatur kadar air pada sisa makanan.
Bagian-bagian usus besar, yaitu:
Kolon sebagai tempat pemadatan feses atau penyerapan kembali air dari zat sisa makanan. Kolon terdiri dari kolon ascendens (naik), kolon transcendens (mendatar) dan kolon menurun.
Umbai cacing (usus buntu), yaitu bagian yang berbentuk memanjang seperti cacing. Bagian ini bisa membengkak jika ada sisa makanan yang tersumbat di dalamnya, lalu menimbulkan penyakit usus buntu.
Rektum, bagian akhir usus besar sebagai tempat menyimpan feses sementara waktu. Rektum akan bermuara di anus.
f. Anus
Berfungsi sebagai tempat pembuangan zat sisa makanan atau feses.
Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rektum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
2. Organ Pencernaan Tambahan
Organ pencernaan tambahan berupa kelenjar pencernaan yang menghasilkan beberapa enzim atau cairan yang berfungsi dalam proses pencernaan kimiawi. Terdapat dua organ pencernaan tambahan yaitu hati dan pankreas.
a. Hati
Hati (hepar) merupakan kelenjar terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia.
Letaknya di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diagframa.
Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri.
Fungsi hati pada sistem pencernaan manusia adalah :
Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah.
Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit.
Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan gula.
Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
Tempat untuk mengubah pro vitamin menjadi vitamin.
Tempat pembentukan protombin yang beperan dalam pembekuan darah.
Menyimpan zat-zat makanan seperti vitamin, lemak, dan glikogen.
Hati merupakan organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak.
Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.
Jadi, kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus. Kalau hati yang akan menghasilkan empedu.
b. Pankreas
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Beberapa fungsi pankreas antara lain :
Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang akan mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.
Memproduksi enzim pencernaan untuk mencerna karbohidrat, protein dan lemak di usus halus.
Menghasilkan senyawa bikarbonat, yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.
3. Kesimpulan
C. Gangguan Sistem Pencernaan
Gangguan sistem pencernaan pada manusia sangat banyak, menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan. Penyebabnya bermacam-macam, dapat terjadi karena luka di bagian dalam yang terinfeksi oleh virus atau bakteri, hingga kelainan kerja fisiologis tubuh. Di antara gangguan tersebut, yang umum terjadi antara lain sebagai berikut.
1. Karies pada Gigi (Dental Caries)
Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang".
Lubang terbentuk karena lapisan email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri.
Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi.
Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan mengganggu.
Untuk mencegahnya, sebaiknya rajin menggosok gigi setelah makan.
2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung.
Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung.
Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri.
Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.
3. Diare
Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon.
Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya.
Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.
4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap.
Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya.
Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan.
Mengkonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini.
Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.
5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri.
Hal ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zat-zat asing lainnya (misalnya, biji-bijian).
Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.
6. Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga mengiritasi dinding lambung.
Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri. Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
7. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
8. Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba.
Gejala penyakit ini adalah buang air besar bercampur darah.
9. Obesitas
Obesitas adalah suatu kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan.
Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis penyakit seperti penyakit jantung, diabetes dan osteoarthritis.
Obesitas umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh. Namun demikian, obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan gen atau akibat konsumsi obat tertentu.
Pada beberapa orang, ada yang sedikit mengonsumsi makanan, namun mengalami kelebihan massa badan. Hal ini dapat disebabkan laju metabolisme tubuh yang lambat.
10. Avitaminosis
Kekurangan vitamin pada tubuh disebut dengan Avitaminosis. pada Tabel berikut akan dipaparkan beberapa gejala kekurangan vitamin pada tubuh.
REFERENSI
Video referensi :
Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar.
LATIHAN SOAL
Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.