Senin, 05 Oktober 2020

Bab. 3 Klasifikasi Materi dan Perubahannya (Materi 1 : Wujud Zat dan Perubahan Zat)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.3 Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia atau pemisahan campuran.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Membedakan karakteristik zat padat, cair, dan gas dengan benar.
2. Mengklasifikasikan zat padat, cair, dan gas dengan benar.
3. Membedakan ciri-ciri perubahan fisika dan perubahan kimia suatu zat dengan benar. 
4. Mengidentifikasi contoh-contoh perubahan fisika dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
5. Menerapkan konsep nama dan lambang unsur dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
6. Membedakan campuran homogen dan heterogen dengan benar.
7. Mengklasifikasikan contoh larutan atau makanan yang bersifat asam dan basa dengan benar.


Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
  • Materi/zat merupakan segala sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati ruang.
  • Materi/zat dapat berupa zat padat, cair, maupun gas.

A. Wujud Zat dan Karakteristiknya
  • Di sekitar kalian terdapat benda-benda yang dapat kamu kelompokkan ke dalam tiga wujud zat.
  • Beberapa benda seperti besi, kayu, aluminium termasuk zat padat. Air, minyak termasuk zat cair, sedangkan gas elpiji, udara termasuk zat gas.
  • Pada prinsipnya terdapat tiga wujud zat yaitu : zat padat, zat cair dan zat gas.
a. Zat Padat
Susunan Partikel Zat Padat
  • Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap.
  • Bentuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar partikel sangat kuat.
  • Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja. 
b. Zat Cair
Susunan Partikel Zat Cair
  • Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volumenya tetap.
  • Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya tarik antar partikel agak lemah.
  • Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya.
c. Zat Gas
Susunan Partikel Zat Gas
  • Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volume berubah-ubah.
  • Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah.
  • Volumenya berubah-ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.

Perbedaan karakteristik zat padat, cair dan gas bisa disimak pada tabel berikut :


B. Perubahan Wujud Zat
Selepas kalian melakukan kegiatan olah raga tentu akan merasakan haus. Di antara teman kalian mengajak pergi ke kantin sekolah untuk membeli es teh. Tahukah kamu bagaimana cara membuat es? Ketika air dimasukkan ke dalam freezer akan mengalami perubahan wujud yaitu dari cair menjadi padat. Dapatkah kalian menjelaskan perubahan wujud yang terjadi ketika air dipanaskan kemudian mendidih? Perubahan wujud apa pula yang terjadi pada kapur barus yang dimasukkan pada almari pakaian? Coba kalian temukan jawabannya! 

Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut :
  • Membeku yaitu peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi kalor/panas. Contoh : Pembuatan es dari air yang dimasukkan ke dalam kulkas dan pembuatan gula jawa yang ketika panas berbentuk cair, ketika dingin berbentuk padatan.
  • Mencair yaitu peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi kalor/panas. Contoh : Coklat batangan yang akan meleleh apabila dipanaskan dan es akan mencair jika dipanaskan/dibiarkan dalam waktu lama.
  • Menguap yaitu peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi kalor/panas. Contoh : BBM yang didiamkan di tempat terbuka, akan habis.
  • Mengembun yaitu peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi kalor/panas. Contoh : Dinding luar gelas yang menjadi basah karena bagian dalam gelas diisi es.
  • Menyublim yaitu peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi kalor/panas. Contoh : Pengharum ruangan dalam mobil yang berbentuk padatan menjadi habis.
  • Mengkristal yaitu peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi kalor/panas. Contoh : Terbentuknya salju dari butiran-butiran air di langit.

C. Perubahan Materi
Saat melihat lilin, apa yang kamu pikirkan? Pembakaran? Atau perubahan? Sejatinya, kamu bisa melihat adanya perubahan pada lilin yang menyala. Perubahan yang dimaksud bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu perubahan fisika pada tubuh lilin itu sendiri dan perubahan kimia pada sumbunya. Mengapa demikian? Apa itu perubahan fisika dan perubahan kimia? mari kita simak penjelasannya.


1. Perubahan Fisika
  • Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi atau zat baru. Artinya, hanya bentuk fisik atau wujud zat yang berubah. 
  • Meskipun bentuk fisik dan wujud zat berubah, tetapi sifat-sifat fisika zat tetap. 
  • Itulah mengapa perubahan fisika hanya bersifat sementara dan bisa kembali ke keadaan semula. 
Perubahan fisika terjadi karena beberapa keadaan berikut.
a. Perubahan fisika karena perubahan wujud
  • Perubahan fisika karena perubahan wujud dipengaruhi oleh faktor suhu lingkungan. Namun demikian, wujud zat bisa dikembalikan ke bentuk semula. 
  • Contoh : es yang dibiarkan di suhu ruang semakin lama akan mencair, tubuh lilin yang berangsur meleleh saat api dinyalakan. Contoh perubahan wujud yang lain telah kita bahas pada sub bab B di atas.
b. Perubahan fisika karena perubahan bentuk dan ukuran
  • Perubahan ini bisa terjadi jika suatu benda diremas, dipotong, dipukul, atau diubah dengan memakai alat bantu mesin. 
  • Contoh : kayu diubah menjadi kursi, penggilingan jagung, kain diubah menjadi baju, beras ditumbuk menjadi tepung.
c. Perubahan fisika karena pemanasan
  • Perubahan ini terjadi karena pengaruh suhu saat dipanaskan. 
  • Contoh : raksa pada termometer akan memuai saat menyentuh benda bersuhu tinggi, besi yang dipanaskan akan memuai, pakaian yang mengering setelah dijemur.
d. Perubahan fisika karena perubahan bentuk energi
  • Perubahan fisika karena perubahan bentuk energi bisa dilihat pada proses berputarnya kipas angin atau panasnya lampu setelah dinyalakan. 
  • Perubahan energi listrik yang terjadi pada kipas maupun lampu tidak mengubah sifat fisika dan kimianya.
e. Perubahan fisika karena pelarutan 
  • Saat kalian melarutkan suatu senyawa seperti garam, sebenarnya kalian hanya mengubah bentuk garam tersebut dari butiran menjadi partikel larutan. 
  • Contoh lain : gula dilarutkan dalam air menjadi air gula.
2. Perubahan Kimia
  • Perubahan kimia adalah perubahan yang menyebabkan terbentuknya materi/zat baru.
  • Sifat zat yang baru berbeda dengan sifat zat sebelumnya. Artinya, jika suatu zat mengalami perubahan kimia, zat tersebut tidak dapat kembali ke keadaan semula. 
Pada prinsipnya, perubahan kimia terjadi karena keadaan berikut.
a. Perubahan kimia karena proses pembakaran
  • Jika suatu zat mengalami pembakaran, sudah pasti zat tersebut mengalami perubahan struktur secara kimiawi. 
  • Contoh : kayu dibakar menjadi arang, petasan meledak, kembang api dibakar, sumbu lilin yang dibakar.
b. Perubahan kimia karena proses kerusakan
  • Contoh : perkaratan pada besi, pelapukan pada kayu. pembusukan sampah
c. Perubahan kimia karena proses peragian/fermentasi
  • Contoh : susu diubah menjadi keju, singkong diubah menjadi tape, tepung diubah menjadi roti.
d. Perubahan kimia karena proses biologi makhluk hidup
  • Contoh : proses pencernaan makanan, proses pernapasan, fotosintesis, metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan manusia.
e. Perubahan kimia karena proses pencampuran zat
  • Contoh : cuka dicampur dengan soda kue menghasilkan gas karbondioksida.

C. Unsur, Senyawa, dan Campuran
1. Unsur
  • Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa. Contoh : besi, tembaga, timah, emas, aluminium, karbon, helium, perak, nitrogen dll. 
  • Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat ditemukannya unsur tersebut.
  • Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan non logam. 
  • Berikut ini disajikan beberapa contoh unsur logam dan nonlogam yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari beserta lambangnya.


2. Senyawa
  • Senyawa adalah materi yang tersusun atas dua atau lebih unsur yang berbeda melalui reaksi kimia. Contoh senyawa dapat disimak pada tabel berikut :
3. Campuran
  • Campuran adalah materi yang tersusun atas dua zat atau lebih tetapi masih mempunyai sifat zat penyusun.
  • Contoh beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah susu cokelat, air sungai, udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam.
  • Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
    • Campuran Homogen 
      • Campuran homogen adalah campuran yang terjadi antara dua zat atau lebih dengan partikel-partikel penyusun yang sulit atau tidak dapat dibedakan lagi. 
      • Campuran homogen disebut juga larutan.
      • Contoh : air dengan garam (larutan garam), air dengan gula (larutan gula), air dengan sirop (larutan sirop), dan air dengan cuka (larutan cuka).
      • Berdasarkan sifatnya, larutan dibedakan menjadi tiga yaitu larutan asam, basa, dan garam. 
      • Cara menentukan suatu larutan itu mengandung asam atau basa dapat dilakukan dengan menggunakan indikator asam basa antara lain kertas lakmus. 
      • Ada 2 jenis kertas lakmus yakni lakmus biru dan lakmus merah.
      • Larutan asam basa bisa ketahui dengan memakai kertas lakmus dengan cara mengamati reaksi larutan dengan perubahan warna pada kertas lakmus. 
  • Campuran Heterogen 
    • Campuran heterogen adalah campuran yang terbentuk oleh dua zat atau lebih yang mempunyai partikel penyusun yang berbeda sehingga batasnya masih jelas dan bisa dibedakan. 
    • Contoh : 
      • Air dengan kopi
      • Air dengan pasir
      • Air dengan tanah
      • Air dengan bensin
      • Air dengan minyak tanah
      • Air dengan minyak goreng
      • Air dengan oli
      • Air dengan solar
      • Campuran pasir dan kapur
      • Semangkuk sereal dengan susu
      • Sayur sup
      • Salad
      • Darah
      • Adonan kue
      • Kerikil
      • Air dengan tinta
      • Air dengan pasta gigi
Kesimpulan :
REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 




LATIHAN SOAL
 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/7A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...