Kamis, 15 Oktober 2020

Bab. 3 Klasifikasi Materi dan Perubahannya (Materi 4 : Campuran Homogen dan Heterogen serta Pemisahan Campuran)

Kompetensi Dasar :
Pengetahuan
3.3 Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan
4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia atau pemisahan campuran.

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Membedakan campuran homogen dan heterogen dengan benar.
2. Mengidentifikasi larutan asam dan basa berdasarkan ciri-cirinya dengan benar.
3. Mengklasifikasikan contoh larutan atau makanan yang bersifat asam dan basa dengan benar.
4. Menjelaskan prinsip kerja berbagai metode pemisahan campuran dengan benar.

Assalamualaikum Wr. Wb
Anak-anak, sebelum kita belajar IPA hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut Peta Konsep materi yang akan kita pelajari.
PETA KONSEP
APERSEPSI
Sebelum melanjutkan membaca ringkasan materi, silakan disimak dulu video berikut ini untuk memberikan gambaran mengenai materi yang akan kita pelajari.
RINGKASAN MATERI
A. Campuran
  • Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dan sebagainya. 
  • Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan. Di dalam udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. 
  • Udara segar yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain: asap dan debu. 
  • Jadi, dapat kita simpulkan pengertian campuran adalah materi yang tersusun atas dua zat atau lebih tetapi masih mempunyai sifat zat penyusun.
B. Ciri-Ciri Campuran
Ciri-ciri campuran antara lain : 
1.Tersusun atas dua zat atau lebih.
2.Memiliki sifat seperti zat penyusunnya.
3.Tidak memiliki komposisi tetap.
4.Zat penyusunnya dapat dipisahkan secara fisika. 

C. Jenis-Jenis Campuran
Campuran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
1. Campuran Homogen
  • Campuran homogen adalah suatu campuran yang terjadi antara dua zat atau lebih dengan partikel-partikel penyusun yang sulit atau tidak dapat dibedakan lagi. 
  • Jika dilihat dari bentuknya, zat-zat penyusun campuran homogen tidak tampak dengan jelas. 
  • Zat-zat penyusun tersebut bercampur dan berlebur menjadi satu kesatuan yang baru. Campuran homogen juga sering disebut sebagai larutan
  • Contoh sederhana campuran homogen, yaitu: campuran gula dengan air yang dinamakan larutan gula, contoh sederhana lainnya yaitu campuran air dengan garam dinamakan sebagai larutan garam.
Ciri-Ciri:
  • Tersusun atas zat padat yang berfungsi sebagai zat terlarut (solute) dan zat cair yang berfungsi sebagai zat pelarut (solvent) dengan ukuran yang tidak jauh berbeda.
  • Hanya memiliki satu fase.
  • Bening dan tembus cahaya. 
  • Tidak ada endapan saat didiamkan. 
  • Zat-zat penyusun tercampur sempurna. 
Contoh :
  • air dengan alkohol
  • air dengan gula
  • air dengan sirop
  • air cuka
2. Campuran Heterogen
  • Campuran heterogen merupakan campuran yang terbentuk oleh dua zat atau lebih yang mempunyai partikel penyusun yang berbeda sehingga batasnya masih jelas dan bisa dibedakan. 
  • Suatu campuran heterogen terdiri dari dua bahan atau lebih yang keduanya memiliki fase yang berbeda. 
  • Seperti contohnya pasir yang dimasukkan ke dalam air, dan campuran inilah yang disebut sebagai campuran heterogen. Karena kedua bahan tersebu adalah bahan yang fasenya berbeda. Pasir adalah fase padat, sedangkan air adalah fase cairan. Fase di sini dimaksudkan adalah zat yang dimiliki oleh suatu bahan. Bisa dikatakan bahwa campuran heterogen merupakan campuran yang komposisinya berbeda. Komposisinya pun bisa bervariasi. Juga sifat yang dimiliki juga berbeda dengan jelas. 
  • Jadi, ketika kita melihat campuran heterogen, maka kita bisa membedakan kedua zat tersebut dengan mudah.
Ciri-Ciri:
  • Partikel-partikel yang bercampur memiliki perbedaan massa jenis besar.
  • Terdapat dua fase atau lebih.
  • Keruh dan tidak tembus cahaya.
  • Terdapat endapan saat didiamkan.
  • Percampurannya tidak merata.
Contoh :
  • Air dengan kopi
  • Air dengan pasir
  • Air dengan tanah
  • Air dengan bensin
  • Air dengan minyak tanah
  • Air dengan minyak goreng
  • Air dengan oli
  • Air dengan solar
  • Campuran pasir dan kapur
  • Semangkuk sereal dengan susu
  • Sayur sup
  • Salad
  • Darah
  • Adonan kue
  • Kerikil
  • Air dengan tinta
  • Air dengan pasta gigi
Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi suspensi dan koloid. Berikut perbedaan larutan, suspensi dan koloid.

D. Jenis-Jenis Larutan
Berdasarkan sifatnya, larutan dibedakan menjadi tiga yaitu larutan asam, basa, dan garam. 

E. Indikator Asam Basa
Kalian sudah tahu belum cara menentukan suatu larutan itu mengandung asam atau basa? Ada nih caranya, yaitu dengan menggunakan indikator asam basaIndikator itu merupakan suatu senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator, kita jadi bisa mengetahui suatu zat bersifat asam atau basa. Nah indikator sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu indikator alami, indikator universal, dan yang paling umum digunakan adalah kertas lakmus dan pH meter. Biar lebih jelas lagi, yuk baca penjelasannya di bawah ini!

1. Kertas Lakmus
  • Kertas lakmus merupakan indikator yang paling sering digunakan dalam menentukan asam dan basa. Hal ini dikarenakan kertas lakmus lebih efisien dan praktis serta harganya lebih terjangkau atau murah. Ada 2 jenis kertas lakmus yakni lakmus biru dan lakmus merah.
  • Larutan asam basa bisa ketahui dengan memakai kertas lakmus dengan cara mengamati reaksi larutan dengan perubahan warna pada kertas lakmus. 
    • Larutan basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi warna biru.
    • Larutan asam akan mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah. 
    • Larutan netral tidak mengubah warna kertas lakmus (tetap pada warna asal kertas).

2. Indikator alami
  • Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan seperti bunga, umbi, kulit buah, juga daun-daun berwarna
  • Contoh spesifiknya antara lain kubis merah, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, kunyit, dan geranium.

  • Dengan menggunakan indikator ini, kita bisa menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. 
  • Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan, kemudian lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang mengandung asam atau basa.
3. Indikator Universal
  • Berbeda dengan indikator alami, indikator universal merupakan campuran dari berbagai macam indikator yang dapat menunjukkan pH (power of hydrogen) suatu larutan dari perubahan warnanya. 
  • Untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan, kita bisa lihat pada rentang pH 1 sampai 14
  • Sekarang kita lihat warna-warna yang menandakan pH larutan yang telah ditambahkan indikator universal:
  • Kita bisa lihat kan ada warna kuning, merah, hijau, juga biru. 
    • Untuk yang warna kuning sampai merah itu menunjukkan larutan asam
    • Untuk warna biru sampai biru tua, begitu juga ungu itu menunjukkan larutan basa. 
    • Untuk warna hijau berarti menunjukkan bahwa larutan tersebut netral.
  • Cara menggunakan indikator universal adalah dengan mencelupkan kertas indikator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai pH-nya. 
  • Selanjutnya, amati perubahan warna yang terjadi dan bandingkan perubahan warna tersebut dengan warna standar.

4. Larutan Indikator
  • Larutan indikator merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk mengetahui sifat asam basa suatu larutan. 
  • Untuk mendeteksi sifat asam basa suatu zat, pada umumnya digunakan indikator dalam bentuk larutan, karena dengan larutan tersebut, sifat pembawaan asam dan basa menjadi lebih mudah dideteksi. 
  • Indikator yang sering digunakan pada laboratorium adalah larutan indikator fenolftalein (PP) metil merah (MM), metil jingga (MO), dan juga bromtimol biru (BTB).

  • Cara menggunakan larutan indikator dengan meneteskan larutan indikator pada larutan yang deteksi. Selanjutnya, amati perubahan warna yang terjadi dan bandingkan perubahan warna tersebut dengan tabel di atas.
5. pH meter
  • pH meter dapat digunakan sebagai alat pengukur pH suatu larutan dengan cepat dan akurat. pH meter mempunyai elektroda yang dapat dicelupkan ke dalam larutan asam basa yang akan diukur nilai pH-nya. 
  • Nilai pH dapat dengan mudah dilihat secara langsung melalui angka yang tertera pada layar digital dari alat pH meter itu sendiri.
Contoh Asam dan Basa pada Makanan


F. Proses Pemisahan Campuran
Proses pemisahan campuran banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contoh proses pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari seperti pembuatan garam, pengolahan limbah dan lain sebagainya. Ada beberapa cara untuk melakukan proses pemisahan campuran. Apa saja proses pemisahan campuran itu?
1. Penyaringan/Filtrasi
  • Penyaringan adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Zat dengan ukuran partikel lebih besar dari pori-pori saringan akan terhalang tidak bisa melewati saringan, sehingga terpisah dari campuran. Zat hasil penyaringan disebut filtrat, dan zat sisa dari penyaringan disebut residu.
  • Contoh:
    • Pemisahan campuran antara air dengan pasir.
    • Penyaringan santan dari air parutan kelapa.
2. Penyulingan/Distilasi
  • Penyulingan adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih. Dengan memanaskan campuran, maka zat dalam campuran dengan titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu dan terpisah dari campuran.
  • Contoh:
    • Pemisahan campuran antara air dengan alkohol.
    • Pemisahan air dengan minyak tanah. 
    • Penyulingan minyak bumi menjadi bensin.

3. Kromatografi 
  • Kromatografi adalah metode pemisahan zat-zat yang bercampur dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak. 
  • Contoh :
    • Memisahkan campuran warna pada tinta.
    • Melihat adanya zat klorofil dalam larutan rebusan daun.
4. Sentrifugasi
  • Sentrifugasi adalah pemisahan zat-zat dalam campuran dengan menggunakan gaya sentrifugal, yaitu gaya yang terjadi bila suatu benda diputar. 
  • Akibat pergerakan ini, maka zat-zat dalam campuran yang terkena gaya sentrifugal lebih besar akan mengendap. 
  • Contoh : 
    • Memisahkan plasma darah dari darah merah
    • Pemurnian zat uranium dari campurannya, untuk dibuat menjadi bahan bakar reaktor nuklir

5. Penguapan/Evaporasi
  • Evaporasi adalah proses pemisahan zat padat dari larutannya dengan cara menguapkan pelarutnya. 
  • Saat larutan dipanaskan maka larutan akan berubah menjadi larutan lewat jenuh dan membentuk kristal. Kristalisasi adalah proses lanjutan dari evaporasi.
  • Contoh :
    • Pembuatan gula pasir dari zat gula pada sari tebu.
    • Pembuatan garam dari air laut.

6. Sublimasi
  • Sublimasi adalah metode pemisahan campuran yang didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim.
  • Contoh :
    • Pembuatan kapur barus.
    • Memisahkan kapur barus dengan zat pengotor, contohnya pasir.
    • Memisahkan iodin dari campurannya.

7. Atraksi Magnetik
  • Atraksi magnetik adalah metode pemisahan campuran materi yang didasarkan pada perbedaan sifat kemagnetan zat-zat penyusun campuran.
  • Contoh : Memisahkan serbuk besi dari pasir.


REFERENSI
  • Video referensi :
  • Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar. 



PENUGASAN MANDIRI

 Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.

Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/7A

Boleh dicoba berulang kali sampai bisa terjawab benar semua
~ Tetap Semangat Belajar IPA #dirumahaja ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bab 10. Cahaya dan Alat Optik (Materi 3 : Alat Optik)

Kompetensi Dasar : Pengetahuan 3.12 Menganalisis sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan pada bidang datar dan lengkung, serta penerapannya...